Misa Minggu Palma di Paroki Camplong, Ini Pesan Uskup Kupang

BERITA, RELIGI187 Dilihat

Uskup Keuskupan Agung Kupang Mgr. Petrus Turang, pada Minggu 02/04/2023, merayakan Misa Minggu Palma bersama Umat Paroki Santa Helena Lili – Camplong – Kabupaten Kupang.

Mgr. Petrus Turang, mengawali perayaan misa minggu palma tepat pukul 08.00 WITA di depan Gua Maria Gratia Plena Paroki Camplong, didampingi Pastor Paroki RD. Anselmus Leu.

Setelah pemberkatan daun palma di depan Gua Maria, Uskup dan Umat Paroki Sta. Helena Camplong berarak sambil memegang daun palma di tangan, dari Gua Maria menuju ke Gereja untuk dilanjutkan dengan perayaan ekaristi.

Baca Juga  TIMOR IN GEOLOGICAL PERSPECTIVE

Dalam Homilinya, Uskup Kupang, meminta umatnya senantiasa meneladani Yesus Kristus sebagai pedoman hidup. Sesuai tema APP tahun 2023 : Keadilan ekologis bagi semua ciptaan. Setiap umat Katolik hendaknya menjadi tanda keselamatan bagi semua orang dalam kesehariannya.

“Sebagai pengikut Kristus, marilah kita meneladani Kristus sebagai panutan dan andalan kita di depan, secara khusus dalam hal keadilan ekologis bagi semua ciptaan di Masa Paskah tahun ini. Kita tidak membuang sampah sembarangan, tidak membakar hutan, dan lain sebagainya. Akan tetapi kita hendaknya mau peduli dan terus menjaga lingkungan tempat kita hidup dengan baik”

Baca Juga  Perdana, Mgr. Hironimus Pakaenoni Tahbiskan 28 orang Diakon

Dalam hal keadilan ekologis, lebih lanjut Mgr. Petrus Turang menegaskan kepada umatnya agar tidak menggunakan herbisida dalam bertani.

“yang hadir dalam misa hari ini lebih banyak petani dan peternak. Maka hendaknya menjadi tanda keselamatan dalam menjalankan karya sebagai petani maupun peternak, dengan menjaga ternak sehingga tidak merusak tanaman orang lain, dan tidak menggunakan herbisida dalam bertani karena dapat merusak tanah.”

Baca Juga  Gubernur NTT Kunjungi Kelompok Tani di Baumata

Di akhir khotbahnya, Uskup Kelahiran Manado – Sulawesi Utara ini mengajak umatnya untuk peduli pada masalah stunting yang ada di NTT.

“Untuk pastor, suster, ketua-ketua KUB, dan semua umat, apapun profesi kita, mari kta lebih peduli pada masalah stunting yang ada dengan perbuatan nyata. Jangan hanya berdoa tikam lutut tanpa perbuatan nyata. Datangi anak-anak stunting itu dan bawa tanda keselamatan bagi mereka, agar stunting di NTT ini bisa kita turunkan angkanya menjadi 0”. Tutupnya.

Komsos Paroki Camplong

Tinggalkan Balasan