Salib: Dari Hukuman Menjadi Tanda Cinta

Pesta Salib Suci: Makna Salib Kristus bagi Iman Kita

Pesta Salib Suci: Makna Salib Kristus bagi Iman Kita

Setiap tanggal 14 September, Liturgi Gereja Katolik merayakan Pesta Salib Suci.

Perayaan ini berawal dari penemuan Salib Asli Kristus oleh Santa Helena, ibu dari Kaisar Konstantinus. Sejarah Gereja mencatat bahwa setelah penemuan Salib Kristus ini, Santa Helena mendirikan sebuah Basilika Besar di atas makam Yesus. Basilika tersebut diberkati dengan liturgi yang meriah dan agung pada tanggal 13–14 September 335, yang dihadiri banyak uskup setelah Konsili Tirus.

Tradisi ini kemudian diperingati setiap tahun di Yerusalem, lalu dibawa keluar menuju Konstantinopel (Istanbul) pada abad ke-7. Sejak saat itu, tanggal 14 September ditetapkan dalam Liturgi Gereja Katolik sebagai Pesta Wajib Salib Suci.

BACA JUGA  Kotbah Minggu 08/01/2023 Hari Raya Penampakan Tuhan /Epifania

Merenungkan Makna Salib Kristus

Salib pada awalnya hanyalah kayu palang yang digunakan bangsa Yahudi untuk menghukum para penjahat kelas berat dengan cara digantung. Yesus akhirnya dihukum mati di salib karena dianggap sebagai penjahat besar—Ia dituduh menyesatkan banyak orang dengan mengajarkan bahwa diri-Nya adalah Putra Allah. Meski tuduhan itu benar adanya—Yesus memang Putra Allah—Ia tetap disalibkan di Golgota di antara dua penyamun.

Kitab Bilangan (21:4-9) mengisahkan bangsa Israel yang tidak setia dalam perjalanan ke Tanah Terjanji. Tuhan menghukum mereka dengan ular tedung berbisa, sehingga banyak yang mati. Setelah mereka bertobat, Allah memerintahkan Musa membuat ular perunggu dan meninggikannya di sebuah tiang. Setiap orang yang dipagut ular dan memandang ular perunggu itu, akan selamat.

BACA JUGA  Kotbah Katolik Minggu 07 Agustus 2022

Injil Yohanes (3:13-17) kembali mengingatkan kisah ini melalui dialog Yesus dengan Nikodemus:

“Seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Putra Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya memperoleh hidup kekal.”

Yesus memang harus ditinggikan di kayu salib, agar siapa pun yang percaya kepada-Nya memperoleh keselamatan. Salib adalah tempat suci, tempat Yesus mengorbankan diri-Nya. Maka, setiap orang yang memandang salib dengan iman akan diselamatkan.

BACA JUGA  Kotbah Katolik Minggu 08 September 2024, Minggu Biasa 23

Pesan Iman

  1. Penderitaan dan pengorbanan Yesus di salib membawa keselamatan bagi kita.
  2. Salib menjadi tanda pengenal khas bagi setiap orang Kristen.
    Maka, setiap orang yang mengenakan salib Kristus dipanggil untuk berani bersaksi tentang Yesus Kristus yang tersalib, kapan pun, di mana pun, dan dalam situasi apa pun.

Bacaan Liturgi

Bilangan 21:4-9

Yohanes 3:13-17

Minggu Biasa XXIV – Pesta Salib Suci

Penulis: Rm Chris TausEditor: Del Neonub (Komsos Sta. Helena)
error: Content is protected !!