Renungan Katolik Rabu Abu – Rabu 22 Februari 2023

RELIGI166 Dilihat

Oleh Rm. Chris Taus, Pr – Editor : Komsos Paroki Camplong

Hari ini Hari Rabu Abu, pembukaan masa puasa Prapaskah.

Kita memasuki masa Prapaskah, masa Retret Agung Umat, persiapan untuk perayaan Paska Kristus. 

Masa Prapaskah masa Rahmat, kita fokus merenungkan misteri Paskah Kristus, sambil berharap menerima Rahmat-rahmat penebusan Tuhan .

Masa Prapaskah ini berlangsung 40 hari, terhitung Rabu Abu sampai Jumat Agung. Dalam Kalender Liturgi, 22 Februari s.d 7 April 2023, TIDAK TERHITUNG HARI-HARI MINGGU SELAMA MASA Prapaskah.

Selama Masa Prapaskah ini, Bunda Gereja mengajak kita untuk berpuasa, beramal/sedekah dan doa.

Ketiga hal ini : puasa, sedekah dan doa, merupakan 3 Kebajikan keagamaan bagi setiap orang Yahudi. 

Baca Juga  Masuk Bursa Pilkada Belu, Emanuel Mali Siap Bersanding dengan Bakal Calon Lain. Ini Profilnya

Dan Yesus mengajarkannya secara baru. Ini ajaran Yesus tentang PUASA. Puasa dalam kaitan dengan soal makan, bahwa puasa adalah satu bentuk ugahari terhadap makanan. 

Bagi orang Yahudi, setan masuk dalam diri manusia melalui makanan. Ingat setan menggoda Yesus pertama-tana soal makan Roti.

Ini ajaran baru Yesus tentang puasa. Apabila engkau berpuasa janganlah muram muka seperti orang munafik, tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu supaya jangan dilihat orang bahwa engkau sedang berpuasa ..dst.

Demikian juga tentang sedekah dan doa. Hendaknya lakukanlah secara tersembunyi.

Puasa Katholik TIDAK SEKADAR MENAHAN DIRI TERHADAP SOAL MAKAN DAN MINUM, TETAPI TERUTAMA mencoba memenuhi nubuat Nabi Yoel. 

Baca Juga  Menjelang Pemilu 2024, Ini Pesan Yang Mulia Uskup Atambua Sekaligus Mendoakan Pemilu Berjalan Aman dan Damai

HENDAKNYA TIDAK SAJA KAU SOBEK PAKAIANMU, TETAPI TERUTAMA SOBEKLAH HATIMU, dan berbaliklah kepada Tuhan dengan segenap hati.

Dalam perayaan misa Rabu Abu, Abu menjadi hal yang sangat syarat arti.

Abu adalah tanda kesuburan tanah. Kita menyebutnya ibu Pertiwi.

Abu adalah tanda kerapuhan, kehinaan, keterbatasan dan kedosaan.

Kita terima abu tanda kita manusia berdosa. Itulah sebabnya kita menerima Abu yang sudah diberkati dalam bentuk Tanda Salib (+) pada dahi atau ditaburi di kepala, sambil diiringi kalimat ini : ….KITA BERASAL DARI ABU DAN AKAN KEMBALI MENJADI ABU…atau. . bertobatlah dan percayalah kepada Injil.

Abu adalah tanda tobat dan penyesalan kita.

Dalam sejarah kita manusia, mencatat bahwa hidup kita manusia bersentuhan dengan Abu.  

Baca Juga  Renungan Harian Katolik - Kamis 20 April 2023
  1. Kita diciptakan dari debu tanah.. lalu Allah memberi napas hidup.
  2. Pada Perayaan Rabu Abu, kita terima abu dalam bentuk Salib. Sambil diiringi kalimat : kita berasal dari abu dan akan Kembali menjadi Abu.
  3. Ketika kita meninggal, di atas peti jenasah di kubur, Imam menabur abu di atas peti jenasah, sambil diiringi kalimat : manusia diciptakan dari debu tanah dan akan kembali menjadi debu tanah. 

Semoga Kristus yang telah mengalahkan kebiasaan maut, MEMBANGKITKAN SAUDARA UNTUK KEBANGKITAN YANG MULIA … AMEN.

Selamat menjalani masa Prapaska dalam bimbingan Rahmat Tuhan.. Amen.

Rabu Abu 

Yoel. 2:12-18

Mat. 6:1-6,16-18

Tinggalkan Balasan