Kotbah Katolik Minggu 14 Juli 2024 Minggu Biasa XV oleh Rm. Chris Taus, Pr.
Setelah Yesus mengalami penolakan di Nazareth, Yesus mulai berpaling ke tempat-tempat lain, untuk mewartakan kabar gembira Kerajaan Allah.
Untuk misi ini Yesus memanggil dan memilih 12 orang murid/rasul dan mengutus mereka berdua-dua mendahuluinya ke tempat-trmpat yang akan didatangi Yesus sendiri.
Dengan pengalaman penolakan di Nazareth, Yesus terus ingatkan para muridNya: kalau ada satu tempat yang tidak menerima kamu dan tidak mendengarkan kamu, keluarlah dari situ, dan kebaslah debu di kakimu sebagai peringatan bagi mereka.
PESAN/PERINTAH YESUS
Yesus mengutus para muridNya dan membekali mereka dengan KUASA untuk mengusir roh-roh jahat. Yesus memberikan pesan dalam bentuk perintah, dengan syarat yang ketat dan keras, AGAR TIDAK MEMBAWA BEKAL APAPUN dalam perjalanan misi ini, seperti : roti, uang, pakaian jubah, dll, KECUALI TONGKAT.
Ini suatu perintah yang keras, dan rasanya tidak manusiawi, karena misi ini perjalanan panjang dan waktunya lama, dan sangat butuh bekal,dll.
Tetapi Yesus sendiri yang memberi perintah untuk misi ini. Yesus sendiri MENJAMIN seluruh kebutuhan misi ini. Karena ALLAH SENDIRI YANG MENYEDIAKAN SEGALABYA untuk misi ini. Tinggal saja para murid buka hati dan diri untuk mengandalkan Tuhan. Karena Karya misi ini adalah karya Allah bukan karya manusia/para murid.
TUGAS MISI PARA MURID:
Dengan tidak membawa bekal apapun dalam perjalanan misi ini, tentu para murid lebih FOKUS DALAM TUGAS UTAMA MISI INI: mewartakan kabar gembira Kerajaan Allah .
Pada titik ini, kita tentu masih ingat pernyataan Yesus sendiri: CARILAH DAHULU KERAJAAN ALLAH, MAKA SMUA YANG LAIN AKAN DITAMBAHKAN PADAMU. Artinya Kerajaan Allah di atas segala-galanya. Yang lain akan ditambah.
Dengan tidak membawa bekal dalam perjalanan misi ini maka para murid :
- Lebih fokus pada tugas mewartakan kabar gembira Kerajaan Allah.
- Para murid juga lebih leluasa dan akrab berkomunikasi dengan smua orang yang mereka jumpa.
- Para murid lebih bebas dari segala kekhawatiran akan apa yang mereka pakai dan makan.
- Para murid lebih ringan pikulan berat bawaan dalam perjalanan ini.
- Para murid saling menguatkan bukan saja diutus dua-dua orang, tetapi mereka merasa senasib sepenanggungan.
- Yang terakhir dan terpenting mereka menjadi saksi nyata bagaimana satu karya dengan mengandalkan kekuatan Tuhan dan janji Tuhan menyertai mereka sampai akhir jaman.
NABI AMOS
Kita simak juga pengalaman iman Nabi Amos. Amos adalah seorang peternak domba dan pemetik buah Ara hutan. Tetapi Tuhan mengambil dia dan mengutusnya untuk berbuat bagi Israel di Betel. Amos mencela kehidupan moral agama yang tidak becus, ibadah tanpa moral yang baik akan menjadi sia. Oleh karena kecaman Amos ini maka, Amos diusir dari Betel oleh imam Amazia.
Amos berani kecam, karena Amos tahu siapa yang di belakangnya yaitu Allah Israel.
PESAN IMAN:
Setiap orang kristen pengikut Kristus ada murid Yesus yang siap diutus untuk misi kabar gembira Injil kepada orang-orang di sekitar kita tetapi terkadang kita abaikan dengan kesibukan-kesibukan urusan duniawi. Maka itu Sabda Allah tidak sampai di telinga dan hati banyak orang.
Tuhan berkati karya pewartaan Injil..
Minggu Biasa 15.
Amos 7:12-15
Mk,8,7-13