Renungan Katolik Minggu 17 Juli 2022 || Minggu Biasa XVI

Hari Minggu Biasa XVI
Kej. 18:1-10aMzm. 15:2-3ab,3cd-4ab,5Kol. 1:24-28Luk. 10:38-42.
Oleh Rd. Jhon Chris Taus

Marta SIBUK MELAYANI, Maria DUDUK TENANG MENDENGARKAN TUHAN ….
Satu contoh, bagaimana hidup keseharian kita sebagai manusia. Ada kesibukan, tetapi ada saatnya kita mencari dan bertemu dengan Tuhan .
Ceritera tentang Marta dan Maria ini, Yesus menyampaikan sebagai ajaranNya, setelah Yesus mengajarkan hukum Cinta Kasih, dalam perumpamaan tentang orang Samaria yang baik hati.
Pelayanan Marta sebenarnya merupakan satu pernyataan dari CINTAKASIH kepada sesama yang sangat membutuhkan perhatian kita.

Sebagai tuan rumah yang baik, Marta pantas menerima dan menjamu tamu dengan cara : memberi tumpangan bagi mereka yang dalam perjalanan, memberi makan dan minum kepada tamu yang sudah lapar dan haus, dll.

Yesus mencela kesibukan Marta sambil memuji sikap Maria, karena Yesus ingin agar perhatian pelayanan kepada sesama hendaknya tidak mengabaikan kesempatan untuk mendengar Sabda Tuhan.

Baca Juga  Renungan Katolik Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam

Mengapa? Karena mendengarkan Sabda Tuhan lebih penting dari pada kesibukan-kesibukan yang bersifat : BIASA, SESAAT, SITUASIONAL, MANUSIAWI, SEKADAR SOAL TATA SOPAN SANTUN.

Sedangkan mendengarkan Sabda Tuhan lebih penting karena Sabda Tuhan MEMBERIKAN HIDUP YANG KEKAL atau Sabda Tuhan memberi jaminan untuk HIDUP YG KEKAL.

Yesus sendiri pernah mengingatkan orang-orang Yahudi agar mereka bekerja BUKAN untuk makanan yang dapat binasa, melainkan untuk makan yang BERTAHAN untuk hidup yang kekal .(Yoh 6:27).

Baca Juga  Kotbah Katolik Minggu 25/09/2022 Minggu Biasa XXVI

Ketika Yesus berpuasa dan dicobai iblis, agar Yesus mengubah batu menjadi roti. Tetapi Yesus meegaskan : manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap Sabda yang keluar dari mulut Allah.(Mat. 4:3).

Yesus adalah Sabda Allah yang memberi hidup yang kekal, maka mendengarkan Sabda Allah dan menjalankannya dalam hidup keseharian, menjamin untuk memperoleh hidup yang kekal.

Maka hendaknya setiap kita selalu haus dan lapar akan Sabda Allah yang memberi hidup yang kekal, karena Yesus memang memuji sikap Maria yang telah memilih yang terbaik yakni mendengarkan Tuhan dan SabdaNya.
Memang ada catatannya seperti dalam perumpamaan tentang orang Samaria yang baik hati, di mana keadaannya sangat mendesak darurat untuk menolong sesama yang susah, maka memang memberi bantuan kepada sesama itu SANGAT PENTING, tetapi sifatnya sesaat, situasional dan tidak tetap.

Baca Juga  Kotbah Minggu 08/01/2023 Hari Raya Penampakan Tuhan /Epifania

Tetapi untuk HIDUP YG KEKAL, YAITU HIDUP YANG AKAN DATANG, MENDENGARKAN SABDA TUHAN ITU SANGATLAH PENTING.
Hidup kita di dunia hanya sementara, hidup yang akan datang adalah hidup yg kekal. Maka kejarlah kerajaan Allah, yang lain akan ditambahkan kepadamu.
Di tengah kesibukan keseharian kita, sempatkanlah waktu untuk bertemu dengan Tuhan . Amen

Tinggalkan Balasan