Kotbah Katolik Minggu, 28/08/2022, Minggu Biasa XXII oleh RD. Jhon Chris Taus, Paroki Santa Helena Camplong
Di tengah kesibukan keseharianNya, berkeliling mewartakan Injil kabar gembira Kerajaan Allah, Yesus juga masih meyempatkan Diri menghadiri undangan-undangan pesta, seperti pesta perkawinan dan pesta perjamuan lainnya.
Yesus tidak sekadar menghadiri pesta itu, tetapi Yesus memperhatikan apa saja yang terjadi dalam pesta itu, dan kemudian Yesus mengambilnya sebagai pelajaran perumpamaan untuk menyampaikan ajaranNya tentang Kerajaan Allah.
Contohnya pesta perjamuan yang diselenggarakan oleh seorang Farisi dalam kisah Injil hari mgggu ini.
Yesus memperhatikan tamu-tamu yang datang, dan bagaimana tamu-tamu itu berusaha untuk menduduki tempat-tempat terhormat.
Melihat ini Yesus menyampaikan ajaranNya dalam perumpamaan tentang pesta Perjamuan PERKAWINAN. Kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah engkau duduk di tempat terhormat, sebab mungkin orang itu telah mengundang seseorang yang lebih terhormat dari padamu, supaya orang itu jangan datang kepadamu dan berkata kepadamu : BERILAH TEMPAT INI KEPADA ORANG ITU, lalu engkau harus dengan malu pergi duduk di tempat yang paling rendah.
Tetapi apabila engkau diundang, pergilah duduk di tempat yang rendah. Mungkin tuan rumah akan datang kepadamu : sahabat, silakan duduk di depan, dengan demikian engkau akan menerima hormat, di depan semua tamu yang lain itu.
Ceritera perumpamaan ini langsung dimengerti oleh orang-orang Yahudi. Karena adat tata sopan santun Yahudi, memberi tempat terhormat, untuk ORANG-ORANG terhormat. Jadi sama juga dengan adat sopan santun kita.
Yesus mengangkat perumpamaan ini untuk mengajarkan bagaimana Allah memberi tempat kehormatan bagi orang yang rendah hati.
Dengan ini Yesus mau mengingatkan dan menyentil orang-orang Yahudi, Karena orang-rang Yahudi selalu merasa diri bangga dan merasa diri lebih terhormat sebagai bangsa terpilih dari smua bangsa-bangsa lain.
Mereka juga merasa bahwa MEREKALAH YG PALING TERHORMAT DALAM KERAJAAN ALLAH…SEDANGKAN BANGSA BANGSA LAIN BERADA DI LUAR KERAJAAN ALLAH…MEREKA MERASA..MEREKA PEMILIK KERAJAAN ALLAH BERKAT IMAN ABRAHAM BAPAK BANGSA MEREKA…dengan demikian mereka juga menempatkan diri lebih tinggi dan lebih terhormat dari bangsa-bangsa lain.
Tetapi Tuhan punya sikap dan penilaian lain yakni Tuhan berkenan dan mencintai orang yang rendah hati Maka kerajaan Allah akan diambil dari tangan bangsa terpilih Israel yg anggap diri lbh terhormat dan akan diberikan kepada bangsa-bangsa lain yang menghasilkan buah-buah kerendahan hati.
Lihat saja Yesus sendiri taat dan rendah hati sampai mati di kayu Salib. Tetapi hanya melalui Salib Yesus ditinggikan dan dimuliakan. Kerendahan hati selalu menganggap orang lain lebih penting dari dirinya sendiri.
Kitab Putera Sirakh mengingatkan kita bahwa : kerendahan hati menjadi dasar dari kebesaran dan kehormatan seseorang. Orang yang rendah hati tidak pernah akan malu mengakui keterbatasannya, Karena orang yang rendah hati dicintai Allah dan sesama.
Maka jadilah orang-orang yang rendah hati, karena kerajaan surga milik orang-orang yang rendah hati…(Sir. 3:18).
Kalau demikian maka : benarlah sabda Yesus ini;
– yang meninggikan diri, akan direndahkan
– yang merendahkan diri akan ditinggikan
– yang terakhir akan menjadi yang terdahulu, dan sebaliknya.
Bersikaplah rendah hati, Karena Allah berkenan kepadamu : gemukkan sikap rendah hati, dan kuruskah sifat-sifat sombong, angkuh dan anggap remeh orang lain…Amen
Minggu Biasa XXII
Putera Sirakh 3 :17-18, 28-29
Luk. 14 : 1,7-14