Apapun Kurikulumnya, Guru tetap Guru

- Editorial Staff

Senin, 18 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Saya baca sebuah quote : Guru Yang Tidak belajar, Sebaiknya Berhenti Mengajar. Quote ini bikin hati saya sebagai seorang guru teriris-iris. Merasa tersinggung. Sebab apa ? mari kita bahas di bawah ini. Saya pastikan semua tulisan ini tidak untuk menyinggung sesiapa. Ini refleksi pribadi.

Guru harus terus belajar. Bersama anak didiknya, ia pun harus terus memperbaharui dirinya. Minimal dengan membaca buku walau tidak setiap hari, akan tetapi harus senantiasa mengisi ulang pengetahuannya dengan membaca. Kenapa membaca? bukannya sekarang sudah ada media audio visual yang memudahkan setiap orang? Tidak!.

Saya harus membaca. Sebab isi sebuah buku berbeda dengan isi sebuah konten di media-media sosial. Tidak selengkap isi sebuah buku. Isi sebuah konten media kadang kala hanya untuk kepentingan komersialisasi tanpa melihat kepadatan materinya. Namun juga tidak semua konten media demikian. Selalu ada pengecualian. Maka ada baiknya luangkan waktu sebentar untuk membaca buku.

Buku apa saja yang bisa dibaca? ya apa saja bukunya, cobalah melatih diri untuk membaca. Orang yang rajin membaca luas pengetahuan.

…………………

Tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu. Kita harus segera memperbaiki diri. Isi terus pengetahuan dengan membaca buku. Bila perlu, jadikan media sosial sebagai pengisi waktu luang dan hiburan. Kita harus selalu mengisi kepala kita dengan pengetahuan dari buku, sehingga ketika terjun ke media sosial, kita bukan sebagai penonton tetapi sebagai pemain!

Kita bisa terjun ke media sosial sebagai pemain untuk berbagi pengalaman, berbagi pengetahuan, dan hingga ke menghasilkan pundi-pundi rupiah. Tentunya tujuan terjun ke media sosial bukan semata-mata berorientasi pada uang. Akan tetapi, ketika dengan konsisten kita terus belajar dan berbagi di sana, uang akan menyampari.

Baca Juga  FLS2N SMA di Amfoang Timur | Bagian 2

Jadi, harus belajar. Dengan bekal pengetahuan yang ada pada diri kita, kita akan bisa menjadi orang yang tidak terus duduk dan meratapi nasib kita.

Kita terlalalu melebar. Padahal Judulnya tentang APapun Kurikulumnya, Guru Tetap adalah Guru!

Iya, kan tidak mungkin guru menjadi siswa! Tidak. Guru juga harus bisa menjadi siswa / peserta didik. Ia jika seorang guru hanya terus merasa nyaman sebagai guru, dan tidak ingin membuka dirinya terhadap sebuah perubahan dengan belajar, ia akan tergilas.

Teknologi berubah setiap detik dengan cepat. Barangsiapa tidak dengan cepat menyesuaikan diri, ia akan keluar dari kompetisi.

Kurikulum dirancang untuk dapat menjawabi tantangan jaman. Sejak Indonesia merdeka, sudah belasan kurikulum diterapkan dan terus mengalami perubahan sesuai tuntutan perkembangan. Sebagai seorang guru yang menjadi pengarah kepada anak didik, kita harus punya modal pengetahuan yang cukup. Modal pengetahuan untuk dapat membaca arah perkembangan jaman sehingga apa yang kita ajarkan tidak membelot atau terkesan konvensional dan tidak ada korelasinya dengan tuntutan jaman sama sekali.

Baca Juga  Kutulis Ini untuk diriku [sendiri] "wkwkwk"

Mari, coba renungkan dalam diri. Sudahkan saya berubah? melakukan perbuatan yang dapat menunjang keberlangsungan hidup saya sebagai guru, atau hanya sekadar omong-omon tanpa kerja nyata. Sebab, saat semuanya telah menuntut perubahan dan kita tetap diam. maka hanya satu yaitu keluar dari kompetisi. Sebagai guru, harus selalu siap. APapun perubahannya milikilah cinta yang besar kepada anak-anak didik kita.

Tetap teguh pada pendirianmu, tak usah lelah-lelah berubah. Rebahan terus sambil scroling.!

Facebook Comments Box

Follow WhatsApp Channel matatimor.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Memperjuangkan Iman dan Keluarga di Era Digital
Kata-kata Motivasi Untuk Guru di Awal Semester
Bakteri Kehidupan Rohani & Cara Mengatasinya
Kehadiran Undang-Undang No. 1 Tahun 2023 Merupakan Kemandirian Hukum Nasional
ceritaku di hari libur
Mau Jadi Konten Creator? Bangunlah Personal Branding!
Cerita singkat Ikut Pelatihan Quizizz di Hotel Aston
Menulis menjadi Sulit, Menulis menjadi MALAS? Membaca!

Berita Terkait

Rabu, 8 Januari 2025 - 02:10

Memperjuangkan Iman dan Keluarga di Era Digital

Minggu, 5 Januari 2025 - 14:33

Kata-kata Motivasi Untuk Guru di Awal Semester

Kamis, 2 Januari 2025 - 06:24

Bakteri Kehidupan Rohani & Cara Mengatasinya

Jumat, 20 Desember 2024 - 23:55

Kehadiran Undang-Undang No. 1 Tahun 2023 Merupakan Kemandirian Hukum Nasional

Senin, 2 Desember 2024 - 12:57

ceritaku di hari libur

Berita Terbaru

Sumber : Vaticannews.va

BERITA

Kamis Putih : Paus Fransiskus Kunjungi Narapidana

Kamis, 17 Apr 2025 - 21:19

Renungan Jumat Agung Oleh RD. Leo Mali

RELIGI

Salib, Derita, dan Harapan | Renungan Jumat Agung

Kamis, 17 Apr 2025 - 20:52

RELIGI

Pesan Paskah 2025 Uskup Keuskupan Agung Kupang

Kamis, 17 Apr 2025 - 03:08

RELIGI

Homili Minggu Palma, 13 April 2025

Sabtu, 12 Apr 2025 - 10:48

OPINI

PERTRANSIIT BENEFACIENDO, AD VITAM AETERNAM

Sabtu, 5 Apr 2025 - 19:14

error: Content is protected !!