Sofia Malelak – de Haan, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kupang mengkritisi pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Naibonat.
Dilansir dari independen-news.com
“Dinas Kesehatan dan RSUD Naibonat diminta tidak hanya orientasi pada administrasi semata, sementara nyawa manusia diabaikan.”
Hal tersebut disampakan Sofia Malelak – de Haan, pada Jumat (24/01/2020) dalam Acara Syukuran Natal dan Tahun Baru lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang di GMIT Ebenhaezer Tarus Barat.
Menurut Politisi Partai Nasional Demokrat (NASDEM) ini, ada pergeseran nilai pelayanan di RSUD Naibonat.
Upaya selamatkan nyawa manusia diabaikan sementara urusan administrasi lebih utama dan hal ini sangat memprihatinkan.
Contoh konkrit yang disampaikan olehnya : pasien anak – anak yang jatuh dari tangga kemudian tidak sadarkan diri.
Saat dibawa ke RSUD Naibonat, petugas di loket apotik meminta orang tua pasien untuk segera menyelesaikan administrasi.
Padahal, kondisi pasien butuh penanganan cepat sesuai anjuran dokter.
Orang tua pasien kemudian menyelesaikan administrasi sebesar Rp. 38.000,- baru pasien mendapatkan pelayanan.
“Telah terjadi pergeseran nilai pelayanan karena administrasi yang diutamakan”.
“Saya minta semua jajaran kesehatan untuk utamakan pelayanan kemanusiaan karena manusia itu citra Allah,” katanya.
Dirinya berharap pola kerja seperti orientasi administrasi harus diubah.
Perlakukan sesama manusia sebagai citra Allah.
Jangan orientasi administrasi tetapi kembalikan semangat pelayanan, tingkatkan etos kerja.
Terkait masalah itu, Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Kupang, Jerry Manafe juga sangat prihatin dengan pola pelayanan yang lebih mementingkan administrasi ketimbang nyawa manusia.
Menurut Wabup Jerry, tindakan dokter yang memeriksa pasien sudah benar dengan memberi resep agar pasien cepat ditangani.
Yang terjadi justru petugas di loket mempersulit pasien dengan lebih pentingkan uang dari pada selamatkan nayawa pasien.
Orang nomor dua di Kabupaten Kupang ini, dengan tegas meminta agar model pelayanan demikian harus diubah.
Bukan hanya di RSUD Naibonat tapi juga di seluruh Puskesmas di Kabupaten Kupang. (Sully-Independen-news.com / partner of matatimor).