Karya : Amelia Q
Hal terindah yang erat kugenggam harus kulepas, meski hati tak kuasa menerima perpisahan ini.
Rela atau tidak, indahnya kebersamaan kita harus kubiarkan pergi jauh-jauh dari hidupku.
teramat sakit untuk dijalani.
Rasa sayang dan cinta ini telah membawaku merangkai mimpi indah untuk mengarungi hari-hari bersama dalam wujud kebahagiaan.
Mimpiku,
mimpimu..
mimpi kita
ingin menghabiskan waktu bersama hingga hari dimana kita menua.
Hal-hal manis dan indah dalam perasaan saling mencintai.
Tapak-tapak kebersamaan dan genggaman tangan dalam merancang asa untuk bahagia bersama selamanya.
Pada akhirnya dalam perjalanan panjang kisah kita yang terlalui harus berakhir pada keputusanku untuk berpisah.
Berpisah karena bagiku cinta sudah tak lagi indah.
Sejujurnya perpisahan ini amat menyakiti hatiku.
Inilah langkah yang harus kuambil.
Berjlaan dengan rasa sakit dan tangisan dalam hidupku.
Kuakui,
bukanlah hal yang mudah untuk melepas cinta yang telah kita genggam
Seiring berjalannya waktu.
Cinta ini ternyata menyakiti kita.
Cinta yang telah kita genggam.
Tiada menjamin segalanha berjalan baik-baik.
Akupun goyah …..
semakin ku bertahan
semakin ku ku tersakiti.
Di titik jenuh ku,
Kuputuskan untuk berpisah.
Mengambil jalan ini dengan terpaksa.
Neski menggoreskan luka yang dalam.
Bagiku, perpisahan adalah jalan terbaik.
Demi menjemput mimpi di masa mendatang.
didasar hati ini aku masih mencintaimu,
Jujur…..aku masih menyayangimu!
Maafkan aku.
Yang tak lagi bisa bertahan pada janji kita.
Kedewasaan yang ada pada kit belum mamou membendung ego dan emosi dalam diri.
Aku…
Kamu…
kita…
sama-sama tersakiti dan terluka dalam perpisahan ini.
Setelah perpisahan, kita akan saling merindu.
Di setiap detik waktu yang terlewati bersama.
Menyisakan catatan indah dalam perjalanan kasih kita.
Teramat berat bagiku ‘tuk melangkah sendiri.
Aku tak pernah tahu apa yang akan terjadi padaku nanti.
Saat aku melepaskan genggaman tanganmu kini.
Masihkah aku dapat tersenyum dan tertawa melewati hari tanpamu?.
Mungkinkah aku sanggup berdiri kokoh saat sudah tak ada lagi lengan yang menopangku??
Akupun tak tahu jalan masa depan seperti apa yang bisa kulewati tanpa kamu.
hari-hariku akan ditemani kesepian.
Aku akan merindu hadirnya keindahan sosokmu bagiku.
Aku akan amat merindukan pundakmu.
Untuk sekadar bersandar untuk merebahkan kepenatan hidup ini.
Jika kau bertanya
aku terluka?
sakit?
Ya…aku amat terluka dan sakit.
atas keputusanku sendiri.
aku masih harus berjuang untuk melepaskan cinta dan ingatanku tentangmu.
Aku masih harus berusaha melangkah dan belajar melupakan jejak masa lalu kita.
Aku berusaha tegar meskipun aku tak setegar apa yang terlihat.
Sejujurnya aku rapuh karena cintaku juga rinduku padamu terus merongrong hati dan pikiranku
Maafkan aku jika pada akirnya aku harus meyakitimu.
Rasa sakit yang kau rasakan bukanlah kesengajaanku untuk melukaimu tapi keadaan memaksaku melalui jalan yang tak lagi searah bersamamu.
Aku tahu keputusanku teramat melukaimu.
Kebencianmu dapat kupahami entah hingga di batas mana kebencian itu akan luluh,
Jauh di dasar hatiku
Berharap ada sedikit ruang di hatimu untuk memaafkanku.
Yang amat terluka karena perpisahan ini.
Kini dari ruang jarak dan perasaan yang telah terpisah.
Kumohon ……
pahamilah penyesalanku yang telah melukaimu.
Percayalah.
Setelah keputusanku pergi dari hidupmu
Semua yang tersisa dalam hanyalah kesedihan.
Dalam kesendirinku ini….
aku tetap mendoakanmu
agar selalu tersenyum bahagia dan tak lagi mengingatku dalam hati dan ingatanmu.