SEMBILAN NILAI KRIATIANI UNTUK KELUARGA KATOLIK YANG BAHAGIA
Nilai kristiani bukan doktrin Katolik yang hanya cukup untuk dibaca, diketahui, kemudian dilupakan. Seperti definisinya, nilai haruslah menjadi sesuatu yang berguna dan mengingatkan seseorang akan hakikat hidupnya. Sesuatu yang berguna pasti akan selalu dipakai, bukan? Demikian juga dengan nilai-nilai, ia bahkan akan mengarahkan kita untuk memenuhi tujuan hidup orang Kristen Katolik. Tidak hanya berguna untuk kehidupan perorangan, nilai-nilai juga seharusnya menjadi identitas sebuah keluarga Katolik. Seperti apa contoh penerapannya bagi sebuah keluarga Katolik yang ideal?
- Kasih (Love)
Surat Santo Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 13:13) demikian bunyinya, “Demikianlah ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan, dan kasih, dan yang paling besar diantaranya ialah kasih”. Kasih adalah hukum Tuhan yang utama dan Alkitab mencatat bahwa kasih adalah yang paling besar. Bagaimana contoh penerapan kasih dalam hidup keluarga Kristen?
- Contoh penerapan dalam hubungan suami-istri: tidak membicarakan kejelekan pasangan pada orang lain, belajar untuk mengetahui bahasa kasih dari pasangan (bahasa kasih dapat berupa hadiah, pujian dll), melakukan tindakan kasih yang nyata (memberi hadiah, memberi pujian, melayani walaupun sedang sibuk). Senantiasa mempertahankan rumah tangga walaupun keadaan sudah diujung tanduk dll.
- Contoh penerapan dalam pengasuhan anak: menyediakan waktu khusus untuk bermain bersama, belajar cara untuk menegeur dengan kasih, bukan tuntutan, masuk dalam kehidupan anak, salah satunya dengan cara mencari info dan memahami trend terkini yang disukai oleh anak-anak zaman.
- Sukacita (Joy)
Kehidupan keluarga selalu penuh tantangan setiap harinya, baik itu masalah ekonomi, anak rewel dan tidak mau menurut, kesalahpahaman dengan pasangan, pertentangan dengan mertua, tetangga, dan masih banyak yang lain. Belajar untuk bersukacita walaupun tidak ada alasannya saat tantangan-tantangan tersebut datang. Sukacita Anda harus muncul dari dalam. Cari contoh nilai Kristiani terbaik untuk mendapatkan sukacita ini adalah dengan memperbanyak jam doa yang berkualitas.
- Damai Sejahtera (peace)
Surat rasul Paulus kepada umat di Filipi 4:7, “Damai Sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiran dalam Kristus Yesus”. Di setiap tantangan dalam keluarga, bersukacita saja tidak cukup. Kita juga harus memiliki Damai Sejahtera. Damai Sejahtera ini yang akan memampukan kita untuk mengambil keputusan-keputusan penting di tengah masalah, misalnya tindakan apa yang akan kita ambil saat melihat suami ketahuan pergi berdua dengan rekan kerja wanitanya? Apakah kita akan marah-marah padanya atau menanyakan secara baik-baik siapa orang tersebut. Damai sejahtera inilah yang memampukan kita mengambil keputusan yang tepat. Damai sejahtera lahir dari pikiran yang kemudian akan berpengaruh pada apa yang kita percayai. Untuk itu, selalu berhati-hatilah dengan pikiran kita.
- Kesabaran (Patience)
Alkitab mengatakan bahwa orang yang sabar melebihi seoroang pahlawan. Dalam kehiduap keluarga pun Demikian. Tenang, tidak tergesa-gesa dan tahan menghadapi hal yang tidak menyenangkan akan menghindarkan kita untuk terjerumus ke hal-hal yang tidak benar. Contohnya adalah bersabar atas pasangan yang jarang memberi pujian. Dengan bersabar, kita dapat belajar untuk mengkomunikasikan hal tersebut pada pasangan sehingga dapat terjalin kembali hubungan yang penuh kasih. Jika anda tidak sabar, mungkin saja anda dapat tertarik pada wanita/pria lain yang dapat memenuhi kebutuhan anda untuk dipuji. Dalam pengasuhan anak kesabaran jelas sangat dibutuhkan, apalagi untuk mengajarkan nilai-nilai kehidupan pada anak anda dengan cara-cara yang tepat.
- Kemurahan hati (kindness)
Bermurah hati pada keluarga nampaknya mudah untuk dilakukan, namun bagaimana jika kita harus bermurah hati untuk hal-hal yang kurang kita sukai? Misalnya memberi senyuman terbaik kita saat sedang perang dingin dengan suami/istri, memberi perhatian pada anak ditengah kesibukan kerja dll.
- Kebaikan (goodness)
Hampir serupa dengan kemurahan, kebaikan tanpa batas dan pamrih seharusnya kita berikan pertama kali pada keluarga kita. Jangan sampai ada yang mengatakan kita bermuka dua hanya karena kita terlihat baik pada keluarga. Berikanlah kebaikan pada keluarga, mulai dari hal yang sederhana seperti membantu ibu mencuci piring, membuat kopi susu untuk suami, membuat kopi pahit untuk istri, atau menyediakan telingan untuk mendengarkan curahan hati. Bukan mennyediakan telinga untuk di tampar.
- Kesetiaan (faithfulness)
Kesetiaan sangat dibutuhkan dalam kehidupan keluarga. Jutru melalui contoh nilai Kristiani inilah kita harus menunjukkan perbedaan orang Kristen dengan dunia. Tidak bercerai, tidak selingkuh, tidak berkhianat adalah beberapa contoh kesetiaan pada pasangan. Alkitab juga dengan jelas melarang perceraian dalam kehidupan orang Kristen. Bahkan, sudahkah anda tidak membanding-banding anak dan pasangan anda dengan orang lain yang menurut anda lebih baik?
- Kelemahlembutan (gentleness)
Dalam Injil Mateus, “Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan”. Ayat ini menjelaskan bahwa kita harus belajar untuk berkata-kata dan bersikap lemah lembut seperti teladan Yesus, juga dalam kehidupan keluarga. Contoh dari kelemahlembutan adalah dapat mengalah, tidak berkata-kata kasar dan menyakiti pasangan serta anak, serta mau meminta maaf terlebih dahulu walaupun kita tidak salah. Kelemahlembutan ini sangat diperlukan untuk menjaga kedamaian dalam keluarga.
- Penguasaan diri (self-control)
Kitab Suci mencatat bahwa orang yang dapat menguasai dirinya melebihi orang yang merebut sebuah kota. Penguasaan diri dapat diterapkan dalam banyak hal, contohnya adalah dalam hal belanja. Belajarlah untuk memiliki prioritas dalam berbelanja akan meminimalisir pertengkaran dan masalah dalam keluarga.
Mengendalikan diri untuk tidak marah-marah, (ingat lagu: “Sio nona mengapa marah-marah eee”). bahkan mengendalikan diri untuk tidak membiarkan hati kita menjadi pahit karena perlakuan dan perkataan-perkataan yang tidak menyenangkan juga sangat penting untuk dilakukan.
Demikianlah beberapa contoh nilai Kristiani dalam kehidulan keluarga Katolik yang semuanya sudah tercatat Kitab suci sebagai buah-buah Roh Kudus (Galatia 5: 22-23). Adanya nilai Kristiani tersebut menjadi salah satu cirri keluarga Katolik. Para pasangan suami istri mencoba untuk menerapkannya dalam kehidupan keluarga supaya anda menjadi keluarga yang harmonis dan bahagia sesuai dengan prinsip-prinsip keluarga Katolik, tentu saja dengan meminta pertolongan Tuhan.