Rohku Apa Kerjamu di sana ? | Puisi Rony Bani

BERITA103 Dilihat

Puisi Roni Bani

Heronimus Bani
Mr. Rony Bani

Malam Ini

Aku menerawangkan rohku ke negeri terawang
Di sana aku menerawang bocoran kabar sorgawi
Aku menanti di pintu asa
kiranya kabar sukacita datang di padang Efrata

Aku berharap rohku akan masuk
mendapatkan malak pembawa kabar itu.
Lalu kami bersama dalam dendang
dan tari di altar kemahakuasaan Sang Khalik

Ia menyelinapkah di sorga kekekalan itu?
Ragaku dingin membeku dan kaku.
Tiada kata nan berakta di sekujur kegentaran insan.
Sementara rohku telah sirna dalam alam tiada terkira.

Baca Juga  Program Swasembada Pangan dan Misi Pemberantasan Korupsi Bupati Malaka Gagal, PMKRI Malaka Angkat Bicara

Aku bertanya dalam kecemasan
berbaur pancaran kengerian.
Roku, apa kerjamu disana?

Ia tak memberi jawab apapun padaku.
Rupanya signal tak sempat dia bawa ketika pergi.
Atau mungkin ia lupa mengisi paket data
pada communication equipmentnya.

Atau dia justru sedang berpura-pura
tidak peduli pada raganya yang dingin membeku di bumi fana.

Bumi terkutuk sembari berberkat
bila berkeringat dan berdarah menggali potensinya.
Aku terbaring di atasnya, menikmati uap dari dalamnya.

Aku bertanya dalam kebimbangan tanpa rona memelas.
Rohku, apa kerjamu disana?

Baca Juga  Puisi || Del Neonub

Diam…
Bisu…
Hening…

Tiada sesuatu apapun ia kirimkan sekedar gejala awal.
Tiada penanda alam seperti angin sepoi
bertiup di permukaan bumi menuju pantai.

Tiada nada-nada indah laksana angin
memainkan dedaunan di pepohonan.
Tiada deru bergolak layaknya kecemasan
dalam perut bumi yang hendak dimuntahkan.

Tiada gemuruh bagai gelombang tsunami menggemuruh bergelombang hendak menggulung bukit tertinggi.
Lalu dalam senyapnya malam ini.

Aku berbaring meneduhkan raga beku ini.
Aku memanggil rohku kembali
pada ke dalam raga agar dapat kuolahragakan.
Agar besok aku dapat berpikir jernih
sejernih beningnya tetesan embun sorgawi.

Baca Juga  Karyawan Toko Bintang Mas Dikeroyok Tiga Orang Wanita Hingga Berlumuran Darah

Itulah kabar sukacita yang dikirimkan sang Khalik padaku.
Sementara rohku kembali dengan senyum ramah
dan masuk rumahnya.
Rumah fana berdarah.
Rumah berangka tulang berikatkan sel bertembok daging.
Di bubungannya ada setumpuk lemak
lemah nan lembek penuh sel olah pikir.

Di sana rohku hendak bertahta,
Tapi sang Khalik memerintahkannya untuk mutasi lokasi.
Ia mesti bertahta di benak dan hati
yang tenang sebagai pengontrol kehidupanku.

Sumber : http://www.teresnews.com/2019/01/16/rohku-apa-kerjamu-di-sana/

Tinggalkan Balasan