“PROFESIONAL, TANGGUH DAN MODERN” Refleksi HUT Tni Angkatan Udara ke-77
Oleh. Volkes Nanis, SH.,M.H.
Dosen Luar Biasa Sekolah Tinggi ilmu Hukum Prof. Dr. Yohanes Usfunan, SH., M.H.
Setiap tanggal 9 April ditandai sebagai hari jadi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) di mana pada 77 Tahun silam tepatnya 9 April 1946, lahirlah TNI AU yang cikal bakalnya dari pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) pada 23 Agustus 1945.
Pelaksanaan perayaan HUT TNI AU tahun 2023 pada hakekatnya merupakan momentum upaya pelestarian nilai-nilai historis perjuangan pengabdian Angkatan Udara sejak awal kelahirannya, sehingga kesadaran mengingatkan kita selalu kembali kepada jasa para pahlawan, terkhususnya para perintis dan pendahulu Angkatan Udara, hal ini merupakan saat yang tepat guna menggali semangat pengabdian yang tangguh, pantang menyerah disertai semangat dan dedikasi tinggi para pejuang, pelopor, sesepuh dan senior Angkatan Udara yang telah meletakkan fondasi atau dasar-dasar organisasi pertahanan negara di udara, yang implementasinya sangat relevan bagi keberadaan TNI AU di masa lalu, masa kini dan masa mendatang.
Pada momentum ini Tema HUT ke-77 TNI AU Tahun 2023 adalah
“PROFESIONAL, TANGGUH DAN MODERN SEBAGAI ANGKATAN UDARA YANG DISEGANI DI KAWASAN.”
Tentu pemilihan tema ini bermakna dan sesuai dengan bidang tugas TNI AU yang mengedepankan profesionalisme, karena bidang tugas tersebut membutuhkan keahlian khusus untuk menjalankannya yang bercirikan kerja keras untuk menjadi ahli dalam suatu bidang yang ditekuni dan cenderung tampil menjadi pribadi yang pantang menyerah (tangguh) terhadap sesuatu yang terjadi dan menimpanya, serta mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi terbarukan yang membutuhkan tenaga dan kemampuan tinggi untuk mengawakinya.
Hal ini perlu dimiliki oleh TNI Angkatan Udara guna bersaing dengan angkatan Udara negara lain, karena sesungguhnya Angkatan Udara negara lain di dunia seperti Amerika Serikat yang membentuk Angkatan Udaranya sebagai prajurit paling terspesialisasi di planet ini. Mereka adalah orang-orang yang menjadi perhatian pasukan khusus lainnya ketika misi membutuhkan keterampilan unik dan komitmen tanpa rasa takut mereka.
Pekerjaan untuk mereka yang kuat secara mental dan fisik, para pahlawan elit ini pergi ke tempat yang tidak bisa dilakukan orang lain karena mereka dilatih untuk melakukan apa yang tidak bisa dilakukan orang lain.
Angkatan Udara Indonesia pun seyogyanya harus mampu beradaptasi dan bersanding dengan negara-negara di kawasan dan menunjukkan profil dan kepribadiannya pada dunia bahwa Angkatan Udara Indonesia sanggup melakukan tugas-tugas luar biasa yang tidak mungkin dilakukan oleh prajurit lain dengan senantiasa mengedepankan serta meningkatkan profesionalisme dan dedikasi dalam melaksanakan tugas menjaga kedaulatan wilayah udara Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Profesionalisme dan dedikasi tersebut harus terus ditumbuh kembangkan seiring dengan meningkatnya alutsista secara modern, baik secara kuantitas maupun kualitas karena kita pahami bahwa dewasa ini dan ke depan “wilayah udara” bukan lagi teritorial kosong yang tanpa makna, akan tetapi menjadi salah satu wilayah perebutan kepentingan, baik dari aspek politik, global, ekonomi maupun pertahanan, dengan menonjolkan kemajuan teknologi yang telah menggejala dan berkembang dari masa ke masa. Belum lagi Wilayah udara Republik Indonesia merupakan wilayah udara yang berada di atas Negara kepulauan RI yang berarti meliputi udara di atas wilayah darat, perairan kepulauan, laut territorial dan laut pedalaman RI di mana RI memiliki kedaulatan atas wilayah itu.
Guna mengimbangi luasnya wilayah udara RI tersebut tentunya diperlukan cara berpikir kritis, kolaborasi, dan inovatif, dengan dukungan alat pertahanan yang modern sehingga efektif dan efisien mengawal kedaulatan udara yang adalah tugas dan fungsi TNI Angkatan Udara.
Kobarkan semangat pengabdian diri dan kehormatan serta komitmen pada tugas yang diemban guna menjaga dan mewarisi serta melestarikan nilai-nilai juang TNI Angkatan Udara yang dimanifestasikan dalam bentuk lambang TNI Angkatan Udara Swa Bhuwana Paksa yang memiliki kandungan makna sebagai sayap tanah air Indonesia.
Terbanglah mengarungi Angkasa biru nusantara karena di sayap mu terbentang harapan dan impian niscaya kekuatan udara nasional tetap kokoh demi kejayaan TNI ANGKATAN UDARA di masa kini dan masa depan.
Semangat dan dedikasi menembus angkasa biru untuk mengawal kedaulatan wilayah di udara.
Swa Bhuana Paksa