Atambua, 23/03/2023 News.Matatimor – Net :
Bukan saja mangkrak, namun sejumlah material bangunan berserakan seolah-olah tanpa ada pengawasan dan pendampingan terhadap para pekerja.
Ketika tiba dilokasi perumahan pada selasa, 21/03/2023, awak media menemukan sejumlah material bangunan berupa, batu, pasir, batako dan belasan sak semen berserakan tanpa ada lagi aktifitas apapun dilokasi.
Bahkan sejumlah rumah stimulan bagi warga korban bencana seroja yang terjadi di tahun 2021 silam, salah satunya di wilayah Desa Tasain, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu hingga ini saat belum di huni akibat mangkrak.
IKLAN
pasang iklan anda di sini!
Sesuai pantauan awak media di beberapa lokasi yang berbeda, ternyata ada juga bangunan rumah yang belum dihuni akibat belum selesai dikerjakan bahkan material bangunan seperti batu, pasir maupun batako bahkan belasan sak semen terbuang dalam keadaan membatu di sekitaran lokasi bangunan
Dari jumlah 21 unit rumah baik itu baik kerusakan berat, sedang maupun ringan yang seharusnya sudah di selesaikan ternyata hingga kini ada yang belum dihuni, akibat ditinggalkan tukang atau pekerja.
Salah satu penerima manfaat yang sedang menata rumah bantuan tersebut, yang juga sebelumnya berdomisili di RT 007, Dusun Motamaro, Desa Tasain, kepada media ini menjelaskan jika rumah yang sedang ditempatinya belum selesai namun akan di swadayakan sendiri untuk diselesaikan
Saya punya rumah tinggal lantai saja dan masih ada juga beberapa semen di toko pak goris (salah satu toko penyedia bahan berupa batu dan pasir) yang akan saya pakai untuk buatkan lantai, dan juga wc. Ujar David Kiak.
Pada kesempatan yang sama, ketika ditanya soal material yang berserakan, dirinya mengaku tidak tahu sama sekali.
Semen dengan batako yang sudah rusak ini, saya juga tidak tau kenapa buang-buang saja begini, pada hal rumah-rumah ini ada yang belum ada lantai dan wc (toilet) belum selesai kerja. Tambah David
Pemilik toko Sinar Niaga yang berdomisili di Labur, Desa Mandeu, Kecamatan Raimanuk diketahui sebagai penyedia material, saat dikomfirmasi, dirinya mengaku, jika yang menyediakan bahan atau material bukan saja dari tokonya melainkan ada juga toko lain sebagai penyedia.
“Nanti koordinasi dgn dinas saja. Karena yg kerja ada bebarapa orang” jawabnya
Selanjutnya ditanya kebenaran dirinya apakah sebagai penyedia? Lalu ia mengaku hanya sebatas mengantar material dari tokonya.
“Minta maaf kk. Yg kerja masyarakat. Sy hanya antar barang sa. Tambah pemilik toko yang sering disapa bos Loris.
Dengan singkat, dirinya juga berpesan agar awak media langsung saja berurusan dengan dinas untuk lebih jelas.
“Nanti kk cek di dinas sa spy lebih jelas..”tutupnya
Namun sesuai pantauan dilokasi, ada 7 unit rumah yang sudah dibangun tepatnya di Dusun Naba, Desa Tasain baru 1 Unit yang dihuni sedangkan sisanya tanpa penghuni sama sekali.
Bahkan disekitaran lokasi tercecer 13 sak semen,batu, pasir, juga batako yang rata-rata rusak dan tidak terpakai.
Usai dari lokasi, media ini mencoba menemui mantan Kepala Desa Tasain, Amandus Koa Mesakh namun tidak berhasil karena dirinya sedang tidak berada di rumah.
Hal yang sama dengan Ketua BPD Desa Tasain yang saat itupun dirinya sedang tidak berada di rumah hingga berita ini diterbitkan.