Kotbah Katolik Minggu 09 Oktober 2022

- Editorial Staff

Sabtu, 8 Oktober 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh Rd. Jhon Chris Taus – Paroki Sta. Helena Camplong.

Kusta adalah penyakit kulit ya g mengerikan. Karena memakan jaringan tubuh manusia, kotor dan menjijikkan.

Orang takut dekat karena menular.
Sikap dan penilaian orang YAHUDI terhadap penyakit dan orang kusta.

IKLAN

pasang iklan anda di sini!

Kusta adalah penyakit kutukan Allah karena dosa. Orang kusta orang yang sudah melakukan kejahatan dosa. Maka demi kesucian agama, orang kusta tidak boleh ikut dalam ibadah, dan dianggap najis, sampai ada pentahiran yang dilakuan imam-iman Bait Allah.

Maka orang kusta sedang menderita fisik dan psikis. Kisah penyembuhan 10 orang kusta oleh Yesus menjadi bukti kuat bagaimana sikap orang-orang Yahudi dan sikap Yesus terhadap orang kusta.

Baca Juga  Surat Gembala Natal 2024 Uskup Agung Kupang

Ada 10 oranf kusta datang kepada Yesus dari jauh mereka berteriak. Yesus, guru kasihanilah kami.
Lalu Yesus memandang mereka dengan penuh belaskasih dan berkata kepada mereka.

PERGILAH DAN PERLIHATKANLAH DIRIMU KEPADA IMAM-IMAM, dan di tengah jalan mereka semua menjadi Tahir.

Yesus menyembuhkan tidak menjamah mereka dengan tangan tetap hanya mengucapkan kata-kata penyembuhan.

Dengan penyembuhan ini Yesus ingin mendobrak sekat-sekat isolasi sosial dengan dalil kesucian agama, soal najis dan suci atau saleh.

Salah seorang yang sudah tahir yaitu seorang Samaria nota bene orang asing, kembali sambil memuliakan Allah lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur.

Lalu Yesus berkata : di manakah yang ke 9 oran itu? bukankah ke 10 orang tadi semuanya menjadi Tahir?
Lalu Yesus berkata kepada orang Samaria itu, berdirilah, dan pergilah imanmu telah menyelamatkan dikau.

Baca Juga  Kotbah Katolik Minggu 11 Agustus 2024

Mengapa Hanya orang Samaria saja yang kembali mengucap syukur?
Sebab bagi orang Samaria sadar dan tahu bahwa Allahlah yang menyembuhkan dia, bukan imam-imam.

Karena imam-imam hanya menyelidiki soal Tahir atau masih najis.
Sedangkan 9 orang lainnya memang ikut perintah Yesus, mereka pergi kepada imam-imam dan tidak ada yang kembali mengucap syukur karena : MEREKA BELUM MELIHAT YESUS SBG TANDA KEHADIRAN ALLAH YG MENYELAMATKAN, SEDANGKAN ORANG SAMARIA LEBIH MENDAHULUI RASA TERIMAKASIH ATAS KEBAIKAN ALLAH dari pada Israel bangsa terpilih msih tetap mendahulukan terpenuhinya peraturan Hukum Taurat.

Baca Juga  Kotbah Katolik Pesta Keluarga Kudus Nazareth

Kisah Namanya memperkuat sikap orang asing yang tahu berterimakasih atas penyembuhan penyakit kustanya.

Elisa adalah seorang Nabi besar Israel, yang banyak buat tanda heran, menyembuhkan Naaman panglima pasukan raja Aram dari sakit kustanya dengan menyuruh Naaman mandi 7x di sungai Yordan .

Setelah sembuh Naaman kembali membawa persembahan kepada Elisa, tetapi Elisa menolaknya, demi Tuhan yang hidup saya tidak menerimanya karena saya hanya seorang pelayan Allah(2 Raj. 2:5-16).

Akhirnya setiap kita manusia PANTAS UNTUK MENDAPAT BELASKASIHAN ALLAH ENTAH ITU BANGSA TERPILIH ATAU BANGSA-BANHSA ASING YANG BUKAN YAHUDI.

Tuhan mencintai kita smua. Amen
Miggu Biasa XXVIII
2 Raj. 5:14-17
Luk. 17:11-19

Facebook Comments Box

Follow WhatsApp Channel matatimor.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Agustinian? Sekilas tentang Ordo Religius Paus Leo XIV
Homili Minggu Paskah IV – Minggu Panggilan Sedunia
Mobil Pope Francis dialifungsi untuk Anak-anak di Gaza
Homili Minggu Paskah III | Rm. Chris Taus, Pr
Homili Minggu Paskah II – Minggu Kerahiman Ilahi
Salib, Derita, dan Harapan | Renungan Jumat Agung
Pesan Paskah 2025 Uskup Keuskupan Agung Kupang
Homili Minggu Palma, 13 April 2025

Berita Terkait

Sabtu, 10 Mei 2025 - 11:40

Agustinian? Sekilas tentang Ordo Religius Paus Leo XIV

Jumat, 9 Mei 2025 - 23:18

Homili Minggu Paskah IV – Minggu Panggilan Sedunia

Selasa, 6 Mei 2025 - 23:24

Mobil Pope Francis dialifungsi untuk Anak-anak di Gaza

Jumat, 2 Mei 2025 - 23:35

Homili Minggu Paskah III | Rm. Chris Taus, Pr

Kamis, 17 April 2025 - 20:52

Salib, Derita, dan Harapan | Renungan Jumat Agung

Berita Terbaru

RENUNGAN KATOLIK

Homili Minggu Paskah IV – Minggu Panggilan Sedunia

Jumat, 9 Mei 2025 - 23:18

Oplus_131072

RENUNGAN KATOLIK

Homili Minggu Paskah III | Rm. Chris Taus, Pr

Jumat, 2 Mei 2025 - 23:35

error: Content is protected !!