Khotbah Hari Raya Pentakosta RD Ansel Leu
Kis 2: 1-11; Mzm. 104: 1ab, 24ac-29bc,-30, 31,34; 1Kor 12: 3b-7.12-13; Yoh 20: 19-23
Yesus menjanjikan kepada para Murid-Nya bahwa Ia akan mengirimkan Roh-Nya: “Aku akan meminta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain. (Yoh 14: 16). “tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu….” (Yoh. 14: 26).
Hari ini kita memperingati pemenuhan janji Yesus kepada murid-murid-Nya. Namun kita boleh bertanya: Apakah janji dan pemenuhan janji ini sungguh-sungguh terjadi? Apakah Roh Kudus turun 50 hari sesudah Paskah Kebangkitan Tuhan Yesus? Apakah pada waktu itu sungguh terjadi gempa bumi dan angin Taufan? Apakah benar ada cahaya yang turun dari langit? Kita harus berwaspada dengan Penafsiran secara harafiah yang pasti akan menyulitkan kita. Marilah kita mencoba untuk mengerti simbol-simbol yang akan dapat menolong kita untuk mengerti makna peristiwa pentekosta.
Mengapa Penginjil Lukas menempatkan turunnya Roh Kudus pada hari Pentakosta orang Yahudi? Sedangkan Yohanes justru mengatakan bahwa Yesus memberikan Roh-Nya kepada para rasul-Nya pada hari kebangkitan-Nya (Yoh. 20:21). Siapakah yang benar? Mereka mengatakan hal yang benar akan tetapi dengan mempergunakan pengungkapan yang berbeda-beda. Maka marilah kita menjadikannya jelas sejak awal: Yesus memberikan Roh-Nya pada saat Ia masuk ke dalam kemuliaan Bapa, yakni pada saat kematian-Nya sebagaimana yang dikatakan penginjil Yohanes (Yoh. 19:30).
Pentekosta adalah pesta tradisonal bangsa Yahudi, jatuh pada 50 hari sesudah paskah orang Yahudi, peringatan akan kedatangan bangsa Israel dekat Gunung Sinai, tempat Allah memberikan hukum kepada umat-Nya. Orang Israel memasukkan pesta ini untuk bersyukur kepada Allah pada Hari Pentekosta. Dengan mengatakan bahwa para Rasul menerima Roh Kudus pada hari Pentekosta, Lukas sedang mengajari kita bahwa Roh Kudus menggantikan hukum lama dengan hukum baru untuk orang Kristiani.
Kita mencoba untuk menjelaskannya secara sederhana sesuai pengalaman kita sehari-hari. Dapatkah kita memetik buah mangga dari pohon duri? Meskipun pohon duri diberi pupuk, air secukupnya, ia akan tetap menghasilkan buah duri. Apakah pohon duri akan berubah menjadi pohon mangga? Israel bagaikan pohon duri yang hanya menghasilkan buah duri-duri. Allah memberikan kepada mereka hukum, akan tetapi mereka tidak pernah menghasilkan buah yang lembut dan enak, “Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik…Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya.”(Luk 6: 43, 45).
Allah mengubah hati bangsa-Nya dengan hati yang baru. Dengan hati yang baru Israel tidak membutuhkan hukum dari luar. Yohanes sejauh ini mengatakan bahwa seorang yang hidup oleh Roh mampu untuk bercahaya: “tak seorangpun dilupakan oleh Allah” (1Yoh 3:9). Maka Lukas di dalam Kisah Para Rasul tidak memberikan kepada kita kisah sekarang adalah hukum satu-satunya bagi orang Kristiani.
Apa yang dmaksudkan dengan gempa bumi, angin dan api? Dalam Kitab Keluaran kita membaca kejadian yang menyertai pengumuman Hukum :”Dan terjadilah awan pada hari ketiga, pada fajar, ada guruh dan kilat dan di atas gunung dan bunyi sangkakala yang sangat keras, sehingga gemetarlah seluruh bangsa yang ada di perkemahan (Kel. 19:16). “Seluruh bangsa itu menyaksikan guruh mengguntur, kilat sambar menyambar, kilat sambung menyambung, sangkakala berbunyi dan gunung berasap Maka bangsa itu takut dan gemetar dan mereka berdiri jauh-jauh” (Kel. 20:18). Rabi-rabi mengajar bahwa di Gunung Sinai, pada hari Pentekosta, ketika Allah memberikan hukum kepada Musa, kata-katanya berubah menjadi 70 lidah api, untuk menandakan bahwa hukum ditetapkan bagi semua bangsa di seluruh muka bumi. Maka hukum lama diberikan dengan gempa bumi, cahaya, terang dan api.
Banyak bahasa dibicarakan oleh raul-rasul. Ini mungkin apa yang menjadi gejala umum pada Gereja perdana: Setelah mereka menerima Roh Kudus, orang-orang yang percaya mulai menerima Allah dalam suasana kegembiraan dan berbicara dalam bahasa-bahasa yang aneh dalam bahasa-bahasa lain. Lukas menggunakan gejalah ini dalam simbol untuk mengajari kita tentang Gereja yang bersifat Universal. Injil diperuntukkan kepada segala bangsa; Pesan Injil menghancurkan semua bahasa, ras dan suku bangsa. Semua orang membiarkan dirinya untuk ditransformasi (dirobah) oleh Sabda Allah dan Oleh Roh Kudus akan berbicara dalam bahasa kasih.
Dalam bacaan kedua dari surat Rasul Paulus yang pertama kepada jemaat di Korintus, Paulus menasehati mereka agar mereka tidak terpecah-pecah oleh karena mereka memiliki Karisma yang berbeda yang diterima dari Allah. Karisma yang mereka miliki bukan menjadi sumber perpecahan akan tetapi justru untuk memupuk persaudaraan, “Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan pernyataan Roh untuk kepentingan bersama” (1Kor 12:7) sebab semuanya dari Roh yang sama. Paulus juga mengatakan bahwa “Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh.” (1Kor 12:4). Orang Kristen dibetuk menjadi satu tubuh tetapi dari banyak anggota. Setiap anggota melaksanakan tugasnya untuk kepentingan seluruh tubuh. Itu pula sama dengan apa yang diberikan oleh seseorang kepada sesame hanya karena saling mencintai.
Bancaan Injil Yohanes bab 20 ayat 19-23 hari ini memberitahukan kepada kita tentang pertemuan pertama antara Yesus yang bangkit dengan murid-murid-Nya sambil menghembusi mereka. Orang Israel percaya bahwa orang akan menjadi orang jahat bila dihembusi dengan roh jahat ke dalam dirinya.Mereka percaya bahwa hanya Allah yang mampu menghembusi roh yang baik ke dalam diri rasul-rasul maka mereka menjadi orang baik.
Injil Perjanjian Baru mengajari bahwa perubahan hati kita diperoleh pada saat Pembaptisan. Apakah kita merasakan suatu kekuatan dalam yang memampukan kita untuk hidup seperti Kristus? Kapan kita mampu untuk menguji diri kita bahwa kita mampu berlaku baik dan adil, jika kita masih melukai atau menyakiti orang lain… sebagaimana kita lakukan sebelum kita dibaptis. Apakah kita percaya bahwa pembaptisan akan mengubah kita setiap malam? Perubahan kilat bukan karya Roh. Perubahan bertumbuh seperti sebuah benih di dalam hidup kita. Perlahan tapi pasti.
Bagian terakhir dari Injil hari ini berbicara tentang pengampunan dosa (ay 23). Apa artinya? Tentang kehadiran Roh di dalam diri seseorang yang menghancurkan dosa. Roh yang diberikan Yesus kepada murid-murid-Nya bukan sesuatu yang mereka miliki untuk kepentingan mereka sendiri, akan tetapi roh itu harus diberikan kepada orang lain. Di mana ada Roh Kudus, di sana setan dihancurkan. Apakah Gereja memapu menghancurkan setan? Tidak! Pekerjaan Gereja menyiapkan situasi yang baik agar Roh Kudus masuk ke dalam hati kita. Di mana tidak ada Roh Kudus, di sana setan tetap hidup.