Kadis PUPR Kabupaten Belu : Anggaran Untuk Rumah Layak Huni di Tahun 2023 Tidak Ada

- Editorial Staff

Selasa, 28 Maret 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Atambua, News.Matatimor – Net : Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dinilai merupakan salah satu program pro rakyat.

Program BSPS tersebut merupakan meningkatkan kualitas rumah masyarakat yang sebelumnya tidak layak huni menjadi lebih layak huni  dengan dana stimulan dari pemerintah.

Namun, program yang dinilai pro rakyat tersebut di Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) khusus di tahun 2023 tidak disediakan anggaran, akan diusulkan lagi oleh Dinas PUPR pada 2024 mendatang.

IKLAN

pasang iklan anda di sini!

Hal ini membawa harapan yang pupus bagi Yasinta Lawa, Korban kebakaran Rumah di dusun Halifunan, Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur yang selama 2 tahun hidupnya terkatung-katung.

Entahlah keadaan ini akan berlangsung sampai kapan? Mengingat saat ini, Yasinta bersama anak dan cucunya hanya menumpang di rumah kosong tetangga yang sedang berada di rantauan.

Yasinta sudah berpindah rumah untuk yang ke tiga kalinya, rumah yang dihuni itu telah di tempati oleh pemilik, sehingga lagi-lagi Wanita tua ini harus mengharapkan belas kasih sesama untuk bisa menolongnya.

Korban yang hari-harinya bekerja sebagai buru dan bertani ini, harus bekerja keras tanpa mengenal lelah untuk menjadi tulang punggung bagi anak dan cucunya walaupun hidupnya hanya menumpang di rumah kosong tetangga.

Baca Juga  PLN Pastikan Kesiapan Listrik untuk Perayaan Nataru

Bukan hanya Yasinta yang berada di Tasifeto Timur, namun hal yang sama juga bagi Hoar (90) tahun, Wanita lanjut Usia yang hidup sebatang kara di Gubuk Reot, tepatnya di Dusun Lianain, Desa Naitimu, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu

Bertahun – tahun hidup di gubuk reot yang sungguh amat tidak layak, wanita lanjut usia (Lansia) ini hidup sebatang kara bahkan untuk makan sehari-hari hanya berharap pada tetangga yang berbelas kasih.

Sementara Putri semata wayangnya yang sudah menikahpun mengalami buta dan untuk keperluan sehari – harinyapun hanya bergantung pada suami atau menantu dari wanita lanjut usia yang juga memiliki 3 orang anak.

Merespon hal ini, Plt.Dinas PUPR Kabupaten Belu, S. Vinsen Dalung di ruang kerjanya menyampaikan jika anggaran untuk rumah tidak layak huni di tahun 2023 ini tidak ada.

” anggaran untuk rumah tidak layak huni (Rutilahu) khusus 2023 ini tidak ada.Ungkap Vinsen

Waktu saya mulai bertugas di Dinas PUPR dibulan Februari kemarin setelah kita lihat ternyata tidak ada anggaran,” ungkap Kepala Dinas PUPR Kabupateb Belu, S.Vinsen Dalung kepada media, senin 27/03/23 kemarin.

Baca Juga  Bersinergi Bersama TNI, Polsek Laenmanen Gelar Apel Siaga Pengamanan Menjelang Tri Hari Suci

Dikatakanya, tidak mungkin pihaknya melakukan intervensi dalam kebijakan, pasalanya dalam tahun 2023 tidak ada anggarannya.

Maka solusinya, lanjut Vinsen, program tersebut akan diusulkan pada tahun 2024 mendatang.

” kita akan usulkan pada tahun 2024 medatang. Semoga usulan kita pada 2024 mendatang bisa di akomodir,”ujarnya.

Berdasarkan data, terang dia, untuk rumah tidak layak huni (Rutilahu) di Kabupaten Belu masih cukup banyak. Terkhusus, bagi masyarakat atau kepala keluarga yang secara pendapatan ekonominya sangat dibawah standar.

Karena untuk program Rutilahu, sambung dia, ada dua program yakni, rehab dengan sebesar anggaran 25 juta dan bangun baru sebesar anggaran 50 juta.

” dari rehab dan bangun baru, yang kita berikan kepada penerima manfaat dalam bentuk bahan bangunan dengan sistem swadaya yakni mereka (penerima manfaat) menanggung sebagian,. Itu akan kita intervensi pada 2024 mendatang,”jelasnya.

Ditegaskan dia, kreteria utama yang harus diperhatikan oleh penerima manfaat adalah kepemilikan lahan. Pasalnya, perumah layak huni ini, diberikan kepada mereka yang memiliki lahan.

Baca Juga  KKP Bongkar Sindikat Pemalsuan Dokumen Kapal Perikanan

” hal ini yang menjadi persoalan utama yang dimiliki mereka, karena sejauh ini masih banyak masyarakat yang belum memiliki lahan.Karena warga miskin ekstrim itu sejauh ini tidak memiliki lahan. Tidak mungkin kita bangun di dilahan orang,” ujarnya.

Selain itu, tegas dia, untuk masyarakat yang tidak memilik lahan, tidak akan menerima rumah layak huni itu. Karena syaratnya harus punya lahan.

” misalnya, kalau dia bangun di lahan orang, suatu saat pemilik lahan klaim suruh bongkar maka masalah juga.ini yang sering terjadi dilapangan seperti itu. Makanya, kita utamakan kepada mereka yang memiliki lahan agar tidak menimbulkan masalah dikemudian hari,” pungkasnya.

Pada prinsipnya, ungkap Vinsen, pihaknya memiliki kepedulian untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui program pro rakyat tersebut. Namun, disisi lain, dibatasi dari sisi regulasinya.

Pada 2024 mendatang, terang Vinsen, pihaknya akan mengusulkan program ini ke Badan Perencanaan, ketika di asistensi maka selanjutnya akan masuk di Legislatif.

” kita berharap di legislatif nanti bisa diakomodir, tapi akan dilihat dari sisi anggarannya juga,” tutupnya.

Facebook Comments Box

Follow WhatsApp Channel matatimor.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pemuda Katolik Komisariat Cabang Kabupaten Kupang Gelar Pemilihan Kepengurusan Baru 2025–2028
Agustinian? Sekilas tentang Ordo Religius Paus Leo XIV
Mobil Pope Francis dialifungsi untuk Anak-anak di Gaza
Kamis Putih : Paus Fransiskus Kunjungi Narapidana
Sebesar 75 Persen Nara Pidana di NTT Pelaku Kekerasan Seksual
Tekunlah dengan Salib Hidupmu – Kotbah Minggu Prapaskah II
Keluarkanlah dahulu balok dalam matamu! – Kotbah Katolik
Ke Vatican, ini yang Dibahas Megawati dan Paus Fransiskus

Berita Terkait

Senin, 12 Mei 2025 - 08:30

Pemuda Katolik Komisariat Cabang Kabupaten Kupang Gelar Pemilihan Kepengurusan Baru 2025–2028

Sabtu, 10 Mei 2025 - 11:40

Agustinian? Sekilas tentang Ordo Religius Paus Leo XIV

Selasa, 6 Mei 2025 - 23:24

Mobil Pope Francis dialifungsi untuk Anak-anak di Gaza

Kamis, 17 April 2025 - 21:19

Kamis Putih : Paus Fransiskus Kunjungi Narapidana

Rabu, 2 April 2025 - 01:52

Sebesar 75 Persen Nara Pidana di NTT Pelaku Kekerasan Seksual

Berita Terbaru

RENUNGAN KATOLIK

Homili Minggu Paskah V

Sabtu, 17 Mei 2025 - 02:06

RENUNGAN KATOLIK

Homili Minggu Paskah IV – Minggu Panggilan Sedunia

Jumat, 9 Mei 2025 - 23:18

error: Content is protected !!