BUMN Gandeng Perusahaan Inggris Kembangkan Kendaraan Listrik

BERITA142 Dilihat

Jakarta, matatimor.net – Badan Usaha Milik Negara (BUMN), melalui konsorsium MIND ID, menggandeng perusahaan asal Inggris Arrival Ltd, mengembangkan kendaraan listrik dan membangun pabrik baterai kendaraan listrik di Indonesia.

Demikian dikatakan Menteri BUMN Erick Thohir dalam akun media sosial (medsos) pribadinya, terkait kunjungan kerjanya ke Inggris pada Kamis (6/10/2022).

“BUMN lewat MIND ID menggandeng Arrival Ltd, produsen kendaraan listrik dari Inggris untuk membangun pabrik mikro baterai dan mengembangkan kendaraan listrik di Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga  Klasis Fatbar Segera Laksanakan Sidang Klasis

Menurut Menteri Erick kolaborasi BUMN dengan perusahaan internasional ini merupakan salah satu upaya mendorong hilirisasi sumber daya alam untuk meningkatkan nilai jual komoditas.

Selain itu kerja sama ini diharapkan akan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan di dalam negeri, dari pembangunan pabrik baterai.

“Semoga kolaborasi ini bisa membuat Indonesia menjadi produsen utama baterai untuk kendaraan listrik di kawasan Asia Tenggara,” imbuhnya.

Lebih lanjut Menteri Erick mengatakan, Indonesia memiliki tiga keunggulan yang menjadi magnet bagi investor atau perusahaan internasional untuk menanamkan modalnya.

Baca Juga  SMA-Se Kab. Kupang Gelar Bimtek Perencanaan Berbasis Data

Tiga keunggulan tersebut antara lain memiliki pasar yang besar, sumber daya alam melimpah, dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, yang diproyeksi mencapai lima persen setiap tahun sampai 2045.

“Inilah mengapa sebagai pemerintah, kami ingin menciptakan alternatif untuk dunia sebagai rantai pasok yang baru, tidak hanya dari sumber daya alam,  dari ketahanan pangan, dari energi dan lain sebagainya,” jelasnya.

Baca Juga  Terbaru ! Inilah 35 Caleg yang Diprediksi Menuju Gedung Kerucut Oelamasi

Selain itu, sebagai negara non-blok Indonesia memiliki keunggulan tidak memihak ke salah satu blok politik dunia.

Meskipun ada isu geopolitik, Indonesia dipastikan tetap berada di tengah-tengah, sehingga berpotensi menjadi salah satu pusat (hub) di kawasan Asia Tenggara.

“Sebagai negara non-blok, memiliki sumber daya alam melimpah, dan pasar yang besar, Indonesia memiliki nilai tambah untuk berkolaborasi. Kami ingin menciptakan Indonesia sebagai salah satu hub di asia Tenggara,” tandasnya. (foto: Instagram).

Tinggalkan Balasan