matatimor.net – Bakteri Kehidupan Rohani & Cara Mengatasinya. Dalam hal penyakit lahiriah, atau fisik, bakteri-bakteri berperanan penting. Usaha para medis adalah untuk mengeluarkan bakteri-bakteri-bakteri itu dari tubuh. Hal itu mirip dengan kesehatan jiwa. Racun ular, setan ada dalam diri kita masing-masing. Dengan demikian kita mengalami infeksi karena bakteri-bakteri rohani yang mempengaruhi kehidupan rohani seseorang.
Retret adalah waktu yang terbaik untuk memeriksa apakah bakteri-bakteri rohani ini mengalahkan kita. Kalau terjadi demikian harus ada zat penawar bakteri tersebut (1Yoh 3:8). Bakteri rohani kelihatan dalam kehadiran dosa-dosa. Penawarannya kembali kepada kita untuk bekerjasama dengan Tuhan.
Daftar Isi
A. Pemeriksaan Batin
1. Bakteri Kesombongan dan Kesia-siaan dan Gejala-gejalanya berbeda-beda.
- Kesombongan sering membuat orang bersikap dan bermental “Bos”.
- Ia menilai dengan kekuasaan di setiap hal dan peristiwa dan memiliki cara berbicara yang sangat dogmatis, membosankan.
- Ia berlagak mengetahui semua hal tanpa meminta nasehat dan memiliki kecendrungan untuk meremehkan keberhasilan sesama.
- Kesombongan menyebabkan orang kekurangan sikap terus-terang dan sulit menerima kesalahan.
- Kesombongan biasanya menyebabkan seseorang cepat tersinggung dan dan cepat mempersalahkan.
- Kesombongan hidup dalam pujian. Makanannya adalah pujian. Jika tidak mendapatkan pujian maka ia akan layu dan merunduk.
- Menjadi pusat perhatian itu sangat menyenangkan, namun jika tidak mendapat hirau di hadapan umum, maka akan menjadi remuk hati dan tersinggung.
- Keseombongan tidak pernah berhenti membicarakan pengalamannya dan keberhasilannya, walaupun ajaran, hukum atau norma menuntut bahwa kita juga perlu menyebut persyaratan-persyaratan cintakasih adikodrati.
- Manusia yang sombong adalah manusia yang ingat diri dan menjadi pusat perhatian.
2. Keserakahan Rohani
- Orang yang serakah rohani biasanya menyembunyikan diri di bahwah mantel rohani, membesar-besarkan kesuciannya dan kelihatannya seperti tidak pernah cukup buku, kotbah-kotbah, devosi-devosi untuk memuaskan nafsu keserakahan rohani itu.
- Sedangkan pengorbanan diri yang sejati, cintakasih, buah-buah kesalahan sepertinya kurang sekali.
3. Iri Hati
- Irihati memiliki banyak gejala di antaranya: Penilaian yang sepihak dan kasar yang selalu menjatuhkan kesalahan pada orang lain tanpa cukup alasan atau menafsir secara salah perbuatan-perbuatan mereka tanpa sungguh-sungguh mengetahuinya dengan baik.
- Umpatan yang menyatakan keselamatan orang lain yang tersembunyi, di mana banyak kali menghina nama baik dan pengaruh orang lain.
- Kecurigaan dan iri hati yang menyebabkan desas-desus, kabar angin atau membicarakan orang lain secara tidak langsung.
- Tidak ada hal-hal lain yang menyebabkan pertikaian yang hebat dalam komunitas, keluarga dan lain sebagainya selain dari sikap irihati dan kecurigaan.
4. Kemarahan
- Kemarahan memperlihatkan diri dalam banyak cobaan untuk tidak sabar dan ketidaksabaran dengan tuntutan hidup rohani seperti halnya rekoleksi, doa dan retret.
- Ada kecenderungan untuk mengeritik pemimpin dan alam sekitarnya.
- Sejumlah kepahitan menguasai hati sebab kurang berhasil atau karena kurang sukses.
5. Kemalasan
- Kemalasan membuat orang sulit untuk menjawabi tuntutan-tuntutan tegas dan pekerjaan berat apa saja baik fisik maupun mental.
- Berkecendrungan untuk melanggar rutinitas hidup dan memberi alasan pemaaf bagi dirinya untuk mengikuti semangat kelekatan-kelekatannya.
- Doa-doa formal secara cepat-cepat agar cepat selesai.
6. Kerakusan Rohani
Berusaha untuk mempertahankan rasa terhibur dalam doa di setiap saat sampai memperbanyak jam berdoa dan bedevosi, sementara kesehatannya bisa jadi melemah dan hasilnya merusak hidup dan kesehatan itu sendiri.
7. Hawa nafsu yang halus yang memasuki persahabatan rohani
- Mereka puas untuk memuaskan keinginan-keinginan namun meninggalkan hati hampa dan tidak puas.
- Perasaan ini bisa menghantar kepada kekacauan hidup kecuali jika dikontrol.
- Persahabatan rohani yaitu oleh pengontrolan diri yang konsisten dan cintakasih yang murni kemudian membarenginya dengan pengorbanan.
B. Pengobatan Dengan Cara Maria
- Santo Louis de Monfor mempersembahkan cara gemilang untuk mengatasi pengaruh-pengaruh yang kurang sehat akibat doa.
- Maria adalah dia yang tidak bernoda. Oleh sebab itu siapapun yang menghidupi hidup Maria harus melakukan segala keinginannya melalui Maria.
- Pertama-tama kita perlu mengakui kedosaan kita dan ketidak-utuhan kita dan keterlekatan kita.
- Kesadaran inilah yang akan menolong kita untuk melepaskan diri darinya.
- Dengan kata lain, dengan menyadari ketidak sempurnaan, mengingatkan setiap orang untuk memperbaiki diri dan maju.
- Maka prajurit-prajurit Maria harus memutuskan dengan sungguh-sungguh untuk meninggalkan kecendrungan ini sebelum melalukan suatu kegiatan baru.
- Anda bisa melakukannya secara mental “satu detik” tetapi bila anda sungguh-sungguh ingin mendapat dorongan oleh Roh yang sempurna agar menyatu dengan Maria maka anda boleh mendoakan doa ini:
“Aku meninggalkan dikau dan mempersembahkannya kepadamu oh Maria atau aku akan melepaskan gagasan-gagasanku dan membiarkan diriku memperoleh semangat oleh dirimu pada Roh Kudus dan Maria agar Yesus bisa berkarya dalam diriku demi kemuliaan Bapa”.
- Jika doa ini mendoakannya terus-menerus maka dapat membasmi virus-virus rohani .
- Jika kita membiarkan diri untuk mendapat tuntunan oleh tangan ke-ibuan-nya dan mendapat semangat oleh semangatnya yang murni maka dunia akan berubah.
C. Pengaruh-pengaruh Yang Suci
- Betapa gampang Roh Kudus bisa menghapus cacat cela dari diri kita dengan cintanya yang membara. Akan tetapi seringkali Roh Kudus membiarkan kita untuk menyimpan beberapa cacat cela dan sikap-sikap kita yang keliru.
- Ada suatu kebijaksanaan ilahi dalam prosedur ini. Dengan prosedur ini kita terus membiarkan diri kita bertumbuh dalam kemiskinan dan kesederhanaan hati untuk mendambakan harta surgawi dan kesempatan-kesempatan untuk memenangkan rahmat bagi diri kita dan sesama oleh suatu kenyataan bahwa kita dengan setia berjuang dan dengan setia berperang di bahwa Panji Bunda Ratu Tak Bernoda.
D. Dua hal yang dimenangkan Maria bagi orang-orang yang setia
Pertama: kerendahan hati
Dengan kerendahan hati ini seseorang bersedia menerima ketidaksempurnaan dan tidak dikecewakan olehnya. Ada suatu perjuangan yang sehat dan perjuangan ini merupakan suatu pendekatan terhadap kekudusan.
Kedua: Hidup terus-menerus dalam cintakasih
Persatuan rohani merupakan suatu kebutuhan terus-menerus dan bercakap-cakap dengannya seperti makluk ciptaan, supaya jika kita berbuat kesalahan maka secara intrinsik kita berbalik kepada Allah.
Cinta adalah suatu suasana yang memungkinkan orang bisa hidup. Mencintai Allah berarti menjaga jiwa untuk suci dan bertahan.