10 Sekolah di Ambon Fokus Terapkan Kurikulum Muatan Lokal Musik
Sebanyak 10 (Sepuluh) sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMP) di Kota Ambon menjadi fokus penerapan kurikulum muatan lokal wajib pendidikan musik.
“Sebanyak 10 sekolah itu ada di 10 destinasi wisata musik di kota Ambon. Sebagai upaya terobosan untuk empertahankan ekosistem musik pada kota musik dunia” kata tim kurikulum muatan lokal wajib pendidikan musik kota Ambon, Pamela Mercy Papilaya, Minggu
Pamela mengatakan alat musik tradisional ditetapkan dalam kurikulum muatan lokal tingkat SD yakni tifa, suling bambu, rebana dan ukulele.
Sedangkan untuk SMP yakni tifa, suling bambu, rebana, ukulele, totobuang, dan hawaiian
“kurikulum yang disiapkan dirancang ideal mungkin untuk menjawab kebutuhan musik Kota Ambon sebagai kota kreatif berbasis musik” katanya.
Ia menjelaskan, kurikulum mulok musik yang disusun tim telah memasuki tahun kedua pelaksanaan dan harus dilakukan pelatihan peningkatan bagi para pengajar.
Upaya tersebut dilakukan karena tenaga pengajar musik yang memiliki kualifikasi pendidikan hanya satu orang, sedangkan lainnya otodidak sehingga harus dilakukan peningkatan kapasitas, tambahnya.
Para guru katanya, akan dilatih membuat perangkat persiapan pembelajaran yakni menyusun bahan ajar, menyusun lembar kerja peserta didik, dan evaluasi pembelajaran agar memiliki kompetensi profesionalisme yakni kemampuan pedagogik yang berkualitas.
“selain itu dilakukan pendalaman materi dan pembelajaran inovasi, sehingga siswa bisa berkreasi dan pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru, tetapi ke siswa” ujarnya
Ia menambahkan, Pemkot Ambon juga akan melakukan penambahan alat musik sesuai konsentrasi musik di setiap lokasi.
“kita akan bagi sesuai konsentrasi musik, misalnya ukulele, rebana, suling bambu dan lainnya, karena setiap sekolah memunyai ikon tersendiri, tetapi dalam kurikulum musik, akan diajarkan seluruh alat musik tradisional” katanya (ANTARANEWS)