Atambua, News.Matatimor – Net : Berbagai tanggapan dan pernyataan, baik dari masyarakat maupun netizen akhir-akhir ini yang ditujukan kepada pemerintah daerah dalam hal ini dinas PUPR Kabupaten Belu terkait tambal sulam beberapa titik jalan berlubang yang ditemui di Kota Atambua.
Sebelumnya Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menambal sejumlah ruas jalan yang berlubang di jantung kota atambua.
Menanggapi persoalan itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Belu, S. Vinsen Dalung menjelaskan bahwa, tambal yang menggunakan sertu yang dikerjakan oleh pihaknya tersebut merupakan langkah pencegehan akan kecelakaan lalu lintas (Lakalantas)
Diakuinya, bahwa hasil tambal baik itu menggunakan sertu maupun aspal dingi di beberapa ruas jalan berlubang yang dikerjakan oleh Pihaknya tidaklah bertahan lama.
” iya kita tahu itu, bahwa hasil tambal yang kita lakukan memang tidak bertahan lama, namun kita punya kepedulian untuk menutup beberapa jalan berlubang agar tidak menimbulkan kecelakaan” tuturnya saat ditemui di Ruang kerjanya, senin 27/03/23.
Selain itu, tegasnya, hasil tambal yang dikerjalan oleh pihaknya bersifat hanyalah sementara saja. Namun, di tahun 2023 ini akan ada intervensi program dan itu akan dikerjakan lebih baik lagi.
Dijelaskan Vinsen, untuk tahun 2023 ini ada dua macam intervensi program yakni, intervensi program jangka panjang seperti khusus untuk jalan berlubang yang ada di sentral, pasar baru dan depan tokoh bintang mas.
Sedangkan, lanjutnya, intervensi program setempat seperti ketika terdapat lubang dijalan mana langsung dikerjakan.
” itulah dua macam intervensi program yang akan kita lakukan pada tahun 2023 ini, dan itu akan kita intervensi lebih baik.
Soal komentar masyarakat terkait, kalau tambah pakai sertu lebih baik pakai abuh saja. Saya sampaikan itu sifatnya pencegehan saja”tuturnya.
Dikatakanya, soal aspal yang digunakan untuk tambal beberapa jalan berlubang tersebut namanya aspal dingin. Dan ini digunakan untuk pencegehan saja karena sifatnya tidak bertahan lama mengingat saat ini musim hujan.
” sementara ini kita siap untuk membuat perencanaan hingga persiapan lelang, agar ditahun 2023 ini sudah bisa terealisasikan program tersebut,”tutupnya.