HARI MINGGU BIASA V/C Yes. 6: 1-2a.3-8; 1Kor. 15: 1-11; Luk. 5: 1-11
DIPANGGIL OLEH TUHAN UNTUK MENYELAMATKAN SEMUA MANUSIA
1. Bacaan pertama, Yes. 6: 1-2a.3-8
Ada pengalaman yang tidak mudah untuk dibahasakan. Bagaimana, misalnya, kita menggambarkan kegembiraan seorang ibu saat pertama kali menggendong anaknya yang baru lahir?
Atau apa yang harus dirasakan oleh seorang pemuda ketika gadisnya mengatakan kepadanya bahwa dia mencintainya?
Emosi dan pengalaman spiritual ini tidak mudah dideskripsikan, dan inilah mengapa ketika Yesaya menceriterakan kisah panggilannya dengan menggunakan perumpamaan.
Pada suatu hari ia datang untuk membuktikan bahwa ALLAH menginginkannya untuk menjadi seorang nabi. Ia menyesal, karena dia sadar akan ketidaklayakannya sendiri dan takut dengan misi yang dipercayakan kepadanya. Tetapi Tuhan mampu menyucikannya sesuai dengan kemauan-Nya. Ia menjawab: “Ini aku, utusalah aku”(8).
Apakah kita yang mewartakan firman Tuhan memiliki sikap seperti Yesaya? Sadarkah kita bahwa bibir kita najis? Dalam Injil kita akan mendengar Petrus mengakui dosa dan ketidaklayakannya.
Akan tetapi ketidaklayakan kita seharusnya tidak membuat kita putus asa. Tuhan akan memurnikan bibir kita. Dia akan mengoreksi apa yang salah dalam hidup kita. Kita akan menjadi orang yang berbibir bersih ketika perilaku kita tidak lagi bertentangan dengan apa yang kita ajarkan.
Mewartakan Firman Allah sanga gampang, namun yang sulit adalah bagaimana kita harus melaksanakan Firman Allah itu di dalam kesaksian hidup kita
2. Bacaan Kedua (1Kor 15: 1-11)
Banyak orang Korintus menerima Injil akan tetapi mereka menemukan kesulitan untuk percaya akan kebangkitan Yesus Kristus. Mereka percaya bahwa seseorang yang mati maka segala sesuatu berakhir. Hanya kesedihan yang tetap bertahan dalam hati mereka yang hidup.