Kasihilah Musuhmu & JANGAN BALAS DENDAM – Minggu Biasa VII

- Editorial Staff

Jumat, 21 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kotbah Katolik Minggu Biasa VII Oleh Rm. Chris Taus, Pr – Paroki Sta. Helena Lili – Camplong.

Sifat manusia pada umumnyabalas dendam kepada orang yang menyakitinya atau musuhnya. Orang baru merasa puas kalau ia bisa balas dendam. Karena dengan balas dendam orang merasa harga dirinya yang sudah jatuh dipulihkan kembali.

Perasaan dendam ini terkadang bisa berlangsung turun temurun. Orang baru merasa puas kalah ia sudah balas dendamnya.

IKLAN

pasang iklan anda di sini!

Orang Yahudi hidup dalam hukum Taurat Musa. Hukum Taurat Musa, MELARANG setiap orang Yahudi untuk membalas dendam kepada sesama atas alasan apapun. Janganlah engkau menuntut balas dendam kepada sesama bangsamu tetapi kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri (Imamat,19,18).

Bagi orang Yahudi sesama manusia hanya terbatas dalam lingkup orang Yahudi. Mengasihi sesama berarti mengasihi hanya orang Yahudi.Titik.

Pada sisi yang lain, orang Yahudi menganut hukum pembalasan dendam YANG SETIMPAL seperti mata ganti mata, gigi ganti gigi,dst. Semisal kalau orang sakitimu di mata balas dia di matanya, mulut ya balas di mulutnya. Tetapi kalau sakiti di mata lalu balas di bagian tubuh yang lain, itu masalah baru. Dan orang Yahudi sangat kuat pegang prinsip ini. Mata ganti mata, gigi ganti Gigi.

Baca Juga  Kotbah Katolik Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat Ke Surga

Bagi orang Yahudi, hukum balas dendam yang setimpal ini terasa sangat adil, kalau dibandingkan dengan hukum balas dendam umumnya. Karena memperkecil masalah balas dendamnya. Gigi ya gigi saja.

Yesus sebagai orang Yahudi dalam mewartakan ajaran Injil kabar gembira, sangat memperhatikan bagaimana orang Yahudi memperlakukan sesama soal balas dendam dll. Maka Yesus mengajarkan Hukum Baru yaitu Hukum Kasih yang cakupan yang jauh lebih luas, dan lebih radikal tuntutannya.

Sesama manusia ialah semua orang siapa saja tanpa batasan apapun .
Soal musuh dan org yang membenci kita. Inilah ajaran Yesus: kasihilah musuhmu, berbuat baik kepada orang yang membenci kamu, minta berkat bagi orang yang mengutuk kamu, jika ada yang tampar pipi yang satu, beri pipi ya g lain dst.

Baca Juga  Air Berkah Umbul Jumpit dan Makna bagi Umat Buddha

Ini menjadi ajaran baru bagi orang Yahudi dan setiap pengikut Yesus. Rasanya berat untuk laksanakan, karena sangat radikal dan tidak ada dalam hukum Taurat. Kita masih ingat orang Samaria yang baik hati.

DASAR ajaran hukum Baru ini ialah apa yang menjadi inti bacaan Injil minggu ini : HENDAKLAH KAMU BERBELAS KASIH SEBAGAIMANA BAPAMU BERBELASKASIH. (hendaklah kamu murah hati seperti Bapamu murah hati).

Dalam ajaran Yesus tentang Bapa yang berbelas kasih, kita dapat menemukan sifat-sifat Allah yang berbelas kasih kepada sesama siapa saja, termasuk yang memusuhi kita.

Setiap pengikut Yesus kita dituntut untuk BERBUAT LEBIH kepada sesama kita, terutama yang menjadi musuh kita .
Yesus tidak saja ajarakan, tetapi Yesus sendiri berbuat. Di atas kayu salibNya ia do’akan para algojo yang mengakibatkan Dia. Tuhan… ampunilah mereka.. karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.

Baca Juga  Renungan Katolik Rabu 02 November 2022

Kisah Raja Daud dan Saul dalam bacaan pertama menjadi contoh kuat. Bagamana mencintai musuh. Daud biarkan Saul yang ingin membunuhnya tetap hidup. Karena Daud tidak balas dendam kepada Saul, meskipun peluang itu ada.

PESAN IMAN.

  1. Mencintai musuh dan doakan orang yang sakiti kita, sungguh ajaran yang sangat radikal dan menantang. Nerat memang tetapi inilah jalan keselamatan yang Yesus jalani dan menjadi jalan setiap pengikut Yesus. Mutu kemuridan kita terletak di sini
  2. Jangan balas dendam, karena balas dendam Akar dari segala dosa. kain bunuh Abel karena balas dendam.

MINGGU BIASA VII
1Sam:26,2,7-9,12-13,22-23
Luk,6,27-38

Facebook Comments Box

Follow WhatsApp Channel matatimor.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Salib, Derita, dan Harapan | Renungan Jumat Agung
Pesan Paskah 2025 Uskup Keuskupan Agung Kupang
Homili Minggu Palma, 13 April 2025
Pergilah dan Jangan Berbuat Dosa Lagi!
Karena Kita Semua Orang yang Berdosa Adalah Anak KesayanganNya – Kotbah Minggu Laetare
Bertobat : Tidak Mengulangi Kesalahan yang Sama
Tolaklah Iblis Seperti YESUS di Padang Gurun – Kotbah Minggu Prapaskah I
Keluarkanlah dahulu balok dalam matamu! – Kotbah Katolik

Berita Terkait

Kamis, 17 April 2025 - 20:52

Salib, Derita, dan Harapan | Renungan Jumat Agung

Kamis, 17 April 2025 - 03:08

Pesan Paskah 2025 Uskup Keuskupan Agung Kupang

Sabtu, 12 April 2025 - 10:48

Homili Minggu Palma, 13 April 2025

Sabtu, 29 Maret 2025 - 01:07

Karena Kita Semua Orang yang Berdosa Adalah Anak KesayanganNya – Kotbah Minggu Laetare

Sabtu, 22 Maret 2025 - 00:47

Bertobat : Tidak Mengulangi Kesalahan yang Sama

Berita Terbaru

Sumber : Vaticannews.va

BERITA

Kamis Putih : Paus Fransiskus Kunjungi Narapidana

Kamis, 17 Apr 2025 - 21:19

Renungan Jumat Agung Oleh RD. Leo Mali

RELIGI

Salib, Derita, dan Harapan | Renungan Jumat Agung

Kamis, 17 Apr 2025 - 20:52

RELIGI

Pesan Paskah 2025 Uskup Keuskupan Agung Kupang

Kamis, 17 Apr 2025 - 03:08

RELIGI

Homili Minggu Palma, 13 April 2025

Sabtu, 12 Apr 2025 - 10:48

OPINI

PERTRANSIIT BENEFACIENDO, AD VITAM AETERNAM

Sabtu, 5 Apr 2025 - 19:14

error: Content is protected !!