Renungan Katolik Rabu 02 November 2022

Oleh RD Jhon Chris Taus

Sebagai manusia kita akan mengalami kematian. Apa yang terjadi sesudah kematian, tidak seorangpun yang tahu.

Tetapi Tuhan menjanjikan kehidupan sesudah kematian. Pada sisi yg lain,kita tetap mati sebagai orang berdosa.

Mungkin kita mati dlm keadaan dosa, entah dosa berat atau dosa ringan. Maka dogma gereja katolik mengajarkan, bahwa karena kita mati sebagai orang BERDOSA, maka kita butuh penyucian diri dalam darah anak domba dalam api penyucian.

Tuhan sendiri mengikuti proses ini dengan menjadi manusia sama dengan kita dalam segala hal kecuali dalan hal dosa.

Baca Juga  Lebih Dekat dengan Masyarkat, Polsek Tasbar adakan Jumat Curhat

Dalam proses penyucian diri ini akhirnya :

  • Ada yang masuk surga yaitu mereka yang mati dalam keadaan Rahmat menjadi santu atau Santa. Pestanya 1 November.
  • Ada yang di api penyucian yaitu mereka yang mati dalam keadaan dosa ringan dan masih butuh penyucian diri dalam darah anak domba.
  • Ada yang masuk api neraka yaitu mereka yang mati dalam keadaan dosa berat karena menutup hati dan diri dengan sikap kepala batu keras kepala, tegar hati dan tengkuk terhadap tawaran Rahmat BELASKASIH dan pengampunan dari Allah .

Gereja mewajibkan kita yang masih hidup dan berziarah di dunia ini untuk mendoakan mereka yang masih berada di api penyucian. Khususnya dalam misa arwah setiap tanggal November.

Baca Juga  Berdialog Dengan 273 Pengelola PAUD, Wali Kota Kupang Berharap Pengelola Mengembangkan Potensi Anak

Dalam doa-dia kita mohon Rahmat balaskasih dan pengampunan dari Allah proses penyucian diri ini segera berakhir dan mereka boleh bergabung dengan pera org Kudus di surga.

Tentang api penyucian, Satu-satu teks yang merujuk tentang Api penyucian ialah Surat Paulus kepada umat Ibrani. 1:3.

SETELAH MENGADAKAN PENYUCIAN DOSA, Ia duduk di sebelah kanan Allah yang maha besar di tempat yang tggi.

Jadi semua orang yang selamat, harus menycikan diri dalam darah anak domba. Maka surga neraka dan api penyucian TIDAK MERUJUK PADA TEMPAT, TETAPI MERUJUK PADA PROSES MANUSIA DIPERSATUKAN DENGAN ALLAH YANG KUDUS DAN ILAHI.

Baca Juga  Tercatat Sebanyak 241 Kasus Gangguan Gagal Ginjal Akut di Indonesia

Dan dalam proses ini, Yesuslah yang menerima tugas dari Allah Bapa untuk menyatukan manusia dengan Allah yang Kudus dan ilahi itu.

Artinya soal selamat masuk surga, neraka dan api penyucian Yesuslah yang memegang kuasa penuh dan KUNCI KERAJAAN ALLAH.

Maka Yesuslah yang menjadi tokoh utama dalam seluruh tata sejarah keselamatan Allah.

Marilah kita doakan saudara-sausara kita yang masih berada di api penyucian, agar Tuhan melepaskan mereka dari segala dosanya dan mereka boleh bergbahagia dengan para Kudus di surga. Amen.

Peringatan Arwah jiwa-jiwa di api penyucian, 2 November.

Tinggalkan Balasan