Ay. 15 : Hai anakku, janganlah engkau hidup menurut tingkah laku mereka, tahanlah kakimu dari pada jalan mereka, – Amsal 1:15
Pundi = dadu
buanglah undimu ke tengah- tengah kami, satu pundi- pundi bagi kita sekalian. ” – Amsal 1:14
DEFINISI PERJUDIAN
Perjudian adalah permainan di mana pemain bertaruh untuk memilih satu pilihan di antara beberapa pilihan dimana hanya satu pilihan saja yang benar dan menjadi pemenang. Pemain yang kalah taruhan akan memberikan taruhannya kepada si pemenang. Peraturan dan jumlah taruhan ditentukan sebelum pertandingan dimulai.
Banyak negara yang melarang perjudian sampai taraf tertentu, Karena perjudian mempunyai konsekuensi sosial kurang baik.
ESENSI PERJUDIAN
Sebagian besar perjudian itu dilandaskan pada keserakahan dan ide bahwa uang kita adalah milik kita yang dapat digunakan sesuai kehendak kita.
Hidup seperti ini bukanlah hidup orang berhikmat, melainkan hidup dalam kebodohan.
konsekuensinya :
II Korintus 5:10 : Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat
MENGAPA JUDI DILARANG ALKITAB ?
Pertama :
Kedua :
Ketiga :
Judi bisa membuat orang menjadi ketagihan. Judi bisa membuat ketagihan, ada rasa penasaran, ingin menang dan ingin membalas kekalahan.
Judi bisa membuat orang menjadi jahat. Orang bisa menjual harta bendanya karena judi.
Judi bisa membuat orang menjadi malas bekerja yg halal.
Judi bisa membuat keluarga menjadi hancur.
Bagaimana mengenai undian ?
UNDIAN DI DALAM ALKITAB
Tuhan memerintahkan melalui Musa agar orang Israel membagi dengan adil tanah yg mereka duduki, dengan cara undian.
berarti undian, bukanlah hal yg berdosa.
Undi dibuang di pangkuan, tetapi setiap keputusannya berasal dari pada TUHAN. (Amsal 16:33)
Ayat ini lebih “straight to point” menyatakan kalau undian itu tidak salah, diperbolehkan bahkan dikatakan keputusannya berasal dari Tuhan. Tentu saja ayat ini harus kita maknai secara wajar. Kita tidak dapat mengatakan bahwa undian di meja judi keputusannya juga berasal dari Tuhan.
Undian mengakhiri pertengkaran, dan menyelesaikan persoalan antara orang-orang berkuasa. (Amsal 18:18)
Ayat ini menjelaskan:
Undian sebagai alat untuk mengakhiri pertengkaran. Dalam skala yg lebih kecil, hal ini sering kita lakukan ketika melakukan suatu permainan. Misalnya dengan melakukan “gamsut” atau “hompimpah”. Ini adalah undian dalam bentuk yg sederhana. Pernah melakukannya?Apakah kita merasa berdosa ketika melakukannya?
Undian dapat dipandang sebagai media atau alat penengah yg adil. Karena tidak ada campur tangan manusia secara subjektif.
Pada suatu kali, waktu tiba giliran rombongannya, Zakharia melakukan tugas keimaman di hadapan Tuhan.Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ.(Luk 1:8-9)
Tuhan sendiri menganjurkan untuk melakukan undian di dalam menetapkan siapa yg harus bertugas untuk masuk ke dalam Bait suci dan membakar ukupan.
Melempar undi digunakan dalam Imamat untuk memilih antara domba yang akan dikorbankan dan domba yang akan dilepaskan.
Nehemia membuang undi untuk menentukan siapa yang akan tinggal di Yerusalem dan siapa yang tidak.
Para rasul membuang undi untuk menentukan pengganti Yudas.
APA KATA ALKITAB ?
Amsal 13:11 mengatakan, Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya.
1 Timotius 6:10 karena akar segala kejahatan ialah cinta uang.
Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
Ibrani 13:5 menyerukan, Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu.
Karena Allah telah berfirman: Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.
Manusia harus bekerja dan kekayaan harus dikumpulkan dengan cara yg halal
Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya.(Amsl 10:4)
Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi.(Pengkhtbh 9:10)
Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya.(Amsl 13:11)
Di rumah orang benar ada banyak harta benda, tetapi penghasilan orang fasik membawa kerusakan.(Amsl 15:6)
Lebih baik penghasilan sedikit disertai kebenaran, dari pada penghasilan banyak tanpa keadilan.(Amsl 16:8)
Pengkhotbah 11 : 6 : Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik.
Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya.(Amsl 10:4)
Di rumah orang benar ada banyak harta benda, tetapi penghasilan orang fasik membawa kerusakan.(Amsl 15:6)
SEGALA SESUATU UNTUK KEMULIAAN TUHAN
Ketika orang bersikap seperti, “Ini adalah uangku sendiri, kalau aku kalah dan uangku hilang, emangnya kenapa ? Toh itu bukan uangmu”. Namun benarkah ”Ini adalah uangku ?”. Bukankah segala sesuatu yang ada pada kita, yang kita miliki, baik harta, waktu, tenaga, kepandaian itu semua adalah milik kepunyaan Tuhan ? Apa yang menjadi milik Tuhan haruslah digunakan untuk kemuliaan-Nya, bukan untuk memuaskan nafsu dan hasrat mencari keuntungan pribadi.
Alkitab berkata, “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” (1 Kor. 6:19,20).
Komentar