Kotbah Minggu Prapaskah II Oleh Rm. Chris Taus, Pr. Paroki Sta. Helena Lili – Camplong
Dari Padang gurun (minggu pertama prapaskah) kita ke puncak gunung (Tabor, minggu kedua prapaskah).
Di atas gunung Tabor terjadi peristiwa Transfigurasi, Yesus berubah rupa. Kisah nya demikian: Yesus naik ke gunung Tabor untuk berdoa bersama 3 muridnya. Petrus, Yakobus dan Yohanes. (Kisahnya kita tahu). Ketika sedang berdoa, Yesus berubah rupa (Transfigurasi): pakaiannya putih berkilau, dan tampak Yesus berbicara dengan 2 tokoh Perjanjian Lama: Musa dan Elia.
Musa, nabi besar yang memimpin Israel keluar dari Mesir ke Tanah Terjanji Kanaan. Elia nabi besar dalam sejarah Israel yang sering berbuat tentang keselamatan Israel. Ketiganya sedang berbicara tentang; KEPERGIAN YESUS KE YERUSALEM. Karena setelah Yesus turun dari Tabor, Yesus akan ke Yerusalem untuk memulai drama penyalibannya.
IKLAN
pasang iklan anda di sini!
Yerusalem adalah kota Allah, dan menjadi pusat segala ibadah bangsa Israel. Sebagaimana Musa memimpin Israel ke tanah Terjanji, Yesus Musa Baru yang mengantar umat Allah Perjanjian Baru, ke Yerusalem baru yakni Kerajaan Allah. Maka peristiwa Transfigurasi tabor, adalah satu pernyataan Diri Yesus sebagai Putera Allah yang siap menyelamatkan seluruh bangsa manusia dari perbudakan dosa.
Petrus ketika mengalami kemuliaan Tabor, ingin tetap tinggal di Tabor, tanpa berpikir kepergian Yesus ke Yerusalem. Petrus mengatakan kepada Yesus: guru alangkah baiknya kita berada di tempat ini. Baiklah saya buatkan tiga buah kemah. Satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia. Petrus tidak mengetahui apa yang dikatakannya.
Petrus ketika mengalami situasi Zona Nyaman di atas tabor ingin terus tinggal di Tabor namun Yesus tetap mengajak mereka untuk turun dari Tabor dan siap untuk mengikuti Yesus ke Yerusalem dan memang kelak 3 murid ini Yesus ikutkan mereka di taman Getsemani.
Di Yerusalem, Yesus akan mulai drama penyalibanNya yaitu: Ia akan diserahkan kepada para tua-tua imam kepala dan ahli taurat. Kemudian dibunuh, tetapi pada hari 3 ia akan bangkit. Dan Yesus tetap berteguh hati dengan tidak mundur dan menghindari jalan penderitaan ini. Karena Yesus sadar sungguh bahwa inilah satu-satunya jalan yang dikendaki Allah BapaNya untuk menyelamatkan umat manusia.
Dalam bacaan pertama: Allah menjanjikan berkat bagi Abraham bahwa keturunannya akan berkembang seperti bintang di langit Abraham sangat percaya akan janji Allah ini, maka ia rela buat apa saja yang direnakan Allah, terutama yang tidak dimengertinya. Dan memang Abraham kemudian menjadi berkat bagi bangsa-bangsa.
PESAN IMAN.
Yesus memang berteguh hati ke Yerusalem untuk mulai drama penyalibannya. Karena inilah satu-satunya jalan yang dikehendaki Allah. Yakni menyelamatkan manusia melalui satu-satunya jalan yakni penderitaan Salib.
Jalan Yesus inilah yang hendaknya menjadi jalan setiap pengikut Yesus. Ada padang gurun tetapi ada gunung Tabor. Ada jalan Salib tetapi ada jalan kemuliaan.
Tekunlah dengan salib hidupmu. Amen
Miggu Prapaskah 2
Kej,15,5-12,17-18
Luk,9,28-36
Penulis : Rm. Chris Taus, Pr.
Editor : Del Neonub _ Komsos Sta. Helena