Surat Gembala Natal 2024 Uskup Agung Kupang

Surat Gembala Natal 2024 Keuskupan Agung Kupang

“MARILAH KITA PERGI KE BETLEHEM….” (Luk 2:15)

Saudara-saudari yang terkasih,

“Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita” (Luk 2:15). Begitulah yang dikatakan oleh para gembala satu sama lain setelah mendengar warta malaikat. Sebuah pelajaran indah muncul dari kata-kata sederhana ini.

Berbeda dengan banyak orang lain yang sibuk dengan banyak hal, para gembala adalah orang-orang pertama yang melihat hal paling penting dari semuanya, yakni anugerah keselamatan. Mereka yang rendah hati dan miskinlah yang menyambut peristiwa Inkarnasi. Para gembala merespons Tuhan yang datang menemui kita dalam Bayi Yesus dengan pergi menemuiNya dengan kasih, syukur, dan kagum. Berkat Yesus, pertemuan antara Tuhan dan anak-anak-Nya ini melahirkan agama kita dan menjelaskan keindahannya yang unik, yang sangat terlihat dalam adegan kelahiran Yesus.

Baca Juga  FLS2N SMA di Amfoang Timur || Bagian 1

Ketika datang ke dunia, Putra Allah dibaringkan di palungan, tempat makan binatang-binatang.
Palungan yang beralaskan jerami menjadi tempat tidur pertama bagi Dia yang disebut penginjil
Yohanes sebagai “Firman yang telah menjadi daging dan diam di antara kita….” (1:14), dan yang
akan menyatakan diri-Nya sebagai “roti yang turun dari surga” (Yoh 6:41). Santo Agustinus, bersama dengan Bapa-bapa Gereja lainnya, terkesan dengan simbolisme ini: “Dibaringkan di palungan, Dia menjadi makanan kita” (Sermon 189, 4).

Baca Juga  Asal Usul Kerajaan AMANATUN

Demikianlah, Bethlehem, tempat kelahiran Bayi Yesus, telah menjadi rumah daging sekaligus rumah roti, sumber rezeki rohani yang menopang para peziarah pengharapan dalam perjalanannya melintasi padang gurun kehidupan nan gersang dan penuh tantangan menuju tanah air surgawi.

Palungan Natal mengingatkan kita akan banyak misteri kehidupan Yesus dan membawanya dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Ia menunjukkan kasih sayang Tuhan yang lembut: Pencipta alam semesta merendahkan diri-Nya untuk mengambil kelemahan kita. Dalam segala misterinya, anugerah kehidupan menjadi lebih menakjubkan ketika kita menyadari bahwa Putra Maria adalah sumber dan penyelenggara segala kehidupan.

Baca Juga  a Love Story by : Amelia Q

Dalam Yesus, Allah Bapa telah memberikan kita seorang saudara yang datang untuk mencari kita kapan pun, teristimewa ketika kita mengalami kebingungan, kecemasan, keputus-asaan, dan kehilangan semangat akibat ketidakpastian hidup dan kegagalan-kegagalan kita. Dialah teman setia yang selalu di sisi kita. Oleh pengorbananNya di salib, Dia mengampuni dan membebaskan kita dari dosa-dosa kita. Dengan demikian, palungan Natal sekaligus mengundang kita untuk “merasakan” dan “menyentuh” kemiskinan yang dipikul oleh Putra Allah dalam Inkarnasi.