“PASKAH: PENGGENAPAN HARAPAN BAGI PARA PEZIARAH PENGHARAPAN”
Umat beriman yang terkasih dalam Kristus.
Kita telah berada pada Triduum Paskah, puncak dari masa Prapaskah yang telah kita jalani sebagai para peziarah pengharapan dalam semangat tobat dan pengorbanan selama kurang lebih empat
puluh hari. Kita bersyukur, karena berkat kasih dan kerahiman Allah, kita diperkenankan untuk merayakan Paskah, kemenangan Kristus atas dosa dan maut.
Paskah hadir sebagai dasar iman kita. Tanpa Kebangkitan Tuhan kita Yesus Kristus, Kekristenan hanya akan menjadi kumpulan ajaran bijak, bukan iman yang hidup yang telah mengubah kehidupan miliaran manusia selama kurang lebih dua milenium.
IKLAN
pasang iklan anda di sini!
Perayaan Paskah dalam iman Kristen menjadi pengingat mendalam akan harapan dan pembaharuan yang lahir dari Kebangkitan.
Saat kita berkumpul sebagai orang-orang beriman untuk memperingati peristiwa iman nan agung ini, kita meneguhkan kembali komitmen kita pada prinsip kasih, rahmat, dan penebusan yang
diwujudkan oleh Kristus.
Dengan melakukan hal itu, kita tidak hanya menghormati pengorbanan
luar biasa yang diberikan Tuhan bagi umat manusia, tetapi juga merangkul janji kehidupan kekal yang disimbolkan oleh Kebangkitan, yang menginspirasi tindakan kasih dan kebaikan yang tak
terhitung di dunia.
Rasul Paulus mengungkapkan kebenaran ini dengan sangat jelas dalam suratnya
yang pertama kepada jemaat di Korintus: “Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu…” (1 Kor 15:17). Pernyataan ini menegaskan betapa sentralnya Paskah bagi iman kita.
Tidak seperti hari raya keagamaan lain yang memperingati peristiwa penting, Paskah merayakan fondasi, di atasnya berdiri seluruh harapan Kristen. Keutamaan Paskah muncul dari posisinya yang unik sebagai penggenapan rencana penebusan
Allah.
Dalam Kebangkitan, kita menyaksikan pengesahan ilahi atas pengorbanan Kristus pada Jumat Agung. Kubur yang kosong menyatakan bahwa maut, musuh terakhir umat manusia, telah dikalahkan. Kemenangan ini mengubah pemahaman kita akan kehidupan manusia, memberikan makna kekal pada peziarahan kita yang sementara di dunia ini.
Secara historis, Paskah yang kita rayakan merupakan penggenapan Paskah Yahudi, sekaligus mengungkapkan makna yang lebih dalam dari perayaan pembebasan tersebut. Sebagaimana Kristus, Anak Domba Paskah kita telah dikorbankan bagi kita, Paskah mengumandangkan eksodus yang lebih agung, bukan sekadar dari perbudakan fisik, melainkan terutama dari perbudakan dosa
dan maut itu sendiri.
Gereja awal telah mengakui pentingnya Paskah. Perayaan kebangkitan Kristus merupakan hari raya Kristen pertama, bahkan sebelum Natal.
Penulis : Mgr. Hironimus Pakaenoni
Editor : Del Neonub
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya