Perkelahian Antar Siswa Di SDI Anametan, Orang Tua Tempuh Jalur Hukum

- Editorial Staff

Jumat, 13 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Malaka – matatimor-net ; Dominikus Nahak Mau, salah seorang siswa kelas II SD Inpres Anametan harus mengalami luka hingga satu buah gigi depannya rubuh dan berdarah akibat perkelahian saat proses pembelajaran berlangsung di sekolah.

Sesuai penjelasan Ibu Oktaviana Abuk, Orang Tua Wali dari Dominikus Nahak Mau, kepada media ini via telepon pada Kamis (12/09/24) menceritakan bahwa, Domi saat itu sedang menulis tugas dari gurunya. Kemudian ia, Domi (korban) berdiri dari tempat duduknya untuk mengembalikan alat tulis (pulpen) milik teman kelasnya. Tetapi Fabianus Ulu Bria yang juga merupakan siswa kelas II SD Inpres Anametan langsung menendang Domi (korban) dari belakang dan satu tendangan dari depan mengenai mulut hingga menyebabkan salah satu gigi bagian depan milik Domi rubuh.

Baca Juga  Putusnya JUT Mausaka penghubung BELU-MALAKA dan TTU, ini Pernyataan Bupati Simon Nahak

“Hari Selasa itu, saya tulis do’a Bapak Kami. Terus saya berdiri mau kasih kawan punya bolpen (alat tulis) yang saya pinjam. Ifan (Fabianus Ulu Bria) dari belakang tendang saya. Saya balik dia tendang lagi di saya punya mulut,” urai Oktaviana Abuk, mengulang penjelasan sang anak (Domi).

IKLAN

pasang iklan anda di sini!

Melihat hal ini, Oktaviana Abuk, orang tua dari Domi, mendatangi pihak sekolah untuk meminta pertanggung jawaban dari pihak sekolah, karena perkelahian tersebut terjadi sementara pelajaran berlangsung. Namun bukan mendapatkan jalan keluar, melainkan pihak sekolah seolah mengekang dirinya untuk harus menerima kejadian itu sebagai musibah.

Perkelahian Antar Siswa Di SDI Anametan, Orang Tua Tempuh Jalur Hukum

“Kejadiannya hari Selasa, saya mau ke sekolah untuk meminta penjelasan dan pertanggungjawaban dari orang tua dengan sekolah. Hanya dari pihak sekolah bilang biar anggap saja hari sial,” terang Oktaviana, mengulang pembicaraan saat di sekolah.

Baca Juga  Satu Peleton Siswa Diktukba Polri Gelombang I T.A 2024 Gelar Latihan Kerja Di Polres Belu, Begini Pesan Kepala SPN Polda NTT

Pernyataan “anggap saja hari sial” ini membuat orang tua korban merasa tidak puas, ungkap Oktaviana.

Menurut Oktaviana Abuk, pihak sekolah seharusnya berlaku adil dan memiliki tanggung jawab terhadap seluruh kenyamanan dan keselamatan siswa di sekolah selama proses pembelajaran berlangsung.

“Pihak sekolah harus harus berlaku adil. Masa anak-anak berkelahi di ruang belajar sampai gigi rubuh, harus terima sebagai hari sial. Saya tidak terima, pihak sekolah dan orang tua pelaku harus bertanggung jawab,” ketusnya.

Ibu korban pun menandaskan bahwa jika masalah ini tidak menemui jalan keluar, maka dirinya akan menempuh jalur hukum. Sebab sudah dua kali ia mendatangi pihak sekolah namun, sampai saat ini belum ada kepastian terkait masalah tersebut.

Baca Juga  Aksi Pencurian Kayu Di We Mer-Kateri Dibekuk Tim UPT KPH Wilayah Kabupaten Malaka

“Saya sudah ke sekolah dua kali. Hari Rabu pagi, terus hari ini lagi. Tetapi pihak sekolah meminta saya untuk tempuh jalur damai tanpa pertanggungjawaban terhadap luka dan darah anak saya. Apa lagi sampai gigi rubuh,” tandas Oktaviana Abuk.

Oktaviana pun menegaskan bahwa kalau penangan masalah ini masih berbelit, ia akan menempuh jalur hukum.

“Kalau pihak sekolah urus masalah ini lama. Saya mau lapor polisi saja. Biar ada titik terang,” tutup Oktaviana Abuk. (*Tim).

Facebook Comments Box

Follow WhatsApp Channel matatimor.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kamis Putih : Paus Fransiskus Kunjungi Narapidana
Sebesar 75 Persen Nara Pidana di NTT Pelaku Kekerasan Seksual
Tekunlah dengan Salib Hidupmu – Kotbah Minggu Prapaskah II
Keluarkanlah dahulu balok dalam matamu! – Kotbah Katolik
Ke Vatican, ini yang Dibahas Megawati dan Paus Fransiskus
HATI-HATI PENIPUAN Terkait Diskon Listrik 50%
Sertifikasi Guru Dari PUSAT langsung ke Rekening Guru
KEMKOMDIGI Investigasi Dugaan Kebocoran Data Pegawai

Berita Terkait

Kamis, 17 April 2025 - 21:19

Kamis Putih : Paus Fransiskus Kunjungi Narapidana

Rabu, 2 April 2025 - 01:52

Sebesar 75 Persen Nara Pidana di NTT Pelaku Kekerasan Seksual

Jumat, 14 Maret 2025 - 23:39

Tekunlah dengan Salib Hidupmu – Kotbah Minggu Prapaskah II

Jumat, 28 Februari 2025 - 14:17

Keluarkanlah dahulu balok dalam matamu! – Kotbah Katolik

Sabtu, 8 Februari 2025 - 14:44

Ke Vatican, ini yang Dibahas Megawati dan Paus Fransiskus

Berita Terbaru

Sumber : Vaticannews.va

BERITA

Kamis Putih : Paus Fransiskus Kunjungi Narapidana

Kamis, 17 Apr 2025 - 21:19

Renungan Jumat Agung Oleh RD. Leo Mali

RELIGI

Salib, Derita, dan Harapan | Renungan Jumat Agung

Kamis, 17 Apr 2025 - 20:52

RELIGI

Pesan Paskah 2025 Uskup Keuskupan Agung Kupang

Kamis, 17 Apr 2025 - 03:08

RELIGI

Homili Minggu Palma, 13 April 2025

Sabtu, 12 Apr 2025 - 10:48

OPINI

PERTRANSIIT BENEFACIENDO, AD VITAM AETERNAM

Sabtu, 5 Apr 2025 - 19:14

error: Content is protected !!