Belu – Matatimor – Raden salah satu korban penikaman di Desa Naitimu, Kecamatan Tasifeto Barat, Kab. Belu, dijemput lalu diarak oleh keluarga dan kerabat melintasi beberapa rumah yang diduga milik terduga pelaku hingga terjadi perusakan dan pembakaran. Baca : Diduga Oknum Guru di Belu Tikam Warga
Korban yang sebelumnya barada bersama keluarga di tenda persiapan resepsi pernikahan keluarganya harus kehilangan nyawa akibat tusukan pisau dari tangan salah salah satu terduga pelaku yang juga masih ada hubungan keluarga (Sepupu) pada Kamis, 27/10/2022 pukul 19:00.
Peristiwa naas ini menghebohkan seluruh warga di Halilulik, Desa Naitimu, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu. Pasalnya tempat kejadian penikaman itu adalah tenda acara pernikahan yang akan digelar esok harinya.
Menurut informasi yang diperoleh media ini, korban yang ditikam bernama Tomas dan Raden.
Menurut kronologis dari keluarga korban seorang ibu mengatakan, pelaku diduga dalam kondisi mabuk berat dan datang bersama komplotan hingga langsung menikam para korban yang saat itu juga berada dalam tenda yang sedang dipersiapkan untuk resepsi pernikahan pada hari esoknya.
Dikatakannya, sebelum kejadian penikaman, ada seorang pria datang ke tenda pesta lalu menggeber motornya.
Aksinya itu mengganggu orang-orang yang sedang berdoa di dalam tenda sehingga menegur pria tersebut.
“Pertama ada satu laki-laki yang datang gas motor di depan tenda pesta. Saat itu orang sementara berdoa jadi dia gas sempat orang tegur,” ungkap ibu ini.
Pria yang diduga oknum guru itu tidak puas karena ditegur akhirnya pergi memanggil komplotannya untuk datang ke lokasi.
Melihat kedatangan pelaku, salah satu korban bernama Thomas keluar dari tenda dan menegur mereka agar tidak perlu ribut dengan mengatakan bahwa masih hubungan kakak beradik.
“Thomas pun keluar dan tegur mengapa begitu kita adik kakak. Belum habis omong langsung tikam di pinggang sebanyak 1 kali. Tak lama kemudian Raden yang tidak tahu apa-apa baru mau jalan keluar langsung tikam di dada sebanyak 1 kali,” kata ibu ini.
Usai menikam para korban, pelaku kabur meninggalkan lokasi namun sempat menelpon calon pengantin perempuan dengan mengatakan akan kabur ke Kalimantan
“Setelah tikam, pelaku ancam lewat lewat telefon kepada pengantin perempuan bilang saya sudah tikam mereka lapor polisi palingan saya lari ke Kalimantan,” kata ibu menirukan ucapan pelaku.
Kedua korban tersebut lalu diantar ke Rumah Sakit Marianum Halilulik lalu dirujuk ke rumah sakit Umum Atambua namun dalam perjalanan korban atas nama Raden akhirnya meninggal dunia.
Mendegar kabar duka ini, lalu keluarga dan kerabat korban lalu menjemput jenasah hingga sekitaran halilulik lalu jenasah korban diturunkan dari ambulans untuk diarak.
Merasa kesal dan emosi akhirnya masa yang menjemput jenasah korban, lalu melampari dan merusak 8 unit rumah dan yang 1 unit dibakar bagian belakang hingga kaca jendela dan kursi meja juga ikut dirusak masa.
Hingga berita ini diturunkan rumah-rumah yang dirusak dijaga ketat oleh personel Brimob dan anggota Kepolisian lainnya di lokasi kejadian.
Para pemilik rumahpun terpaksa harus mengungsi dan meninggalkan rumah mereka dan dijaga oleh personil Brimob bersenjata lengkap para penghuni takut akan terjadi serangan lanjutan masa dari keluarga korban.