Mendes PDTT Imbau Orang Tua Hindari Sekolah Penganut Ekstremisme

- Editorial Staff

Senin, 27 Juni 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – matatimornews infopublik – Para orang tua diimbau untuk cermat dalam memilih lembaga pendidikan tepat bagi anaknya, agar pendidikan yang didapatkan tidak menyimpang dari ajaran agama dan terjaga dari paham ekstrimisme

Demikian disampaikan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, dalam keterangannya di laman resmi kemendesa,go.id terkait acara Haflah Paud yayasan Pendidikan Akhirussanah di desa Brodot, Jombang, Jawa Timur pada Senin (27/6/2022). 

“Saat ini lembaga pendidikan semakin banyak. Harus kudu hati-hati milih lembaga pendidikan. Jangan salah pilih pendidikan. Jangan sampai menyimpang dari ajaran agama,” katanya.

Menteri Abdul Halim mengatakan, orang tua atau wali murid harus benar – benar memahami indentitas sekolah dan karakteristik lembaga pendidikan yang akan dituju.

Dalam hal ini, orang tua diharapkan tidak langsung memutuskan untuk menyekolahkan anaknya pada lembaga pendidikan tertentu tanpa menelusuri latar belakangnya terlebih dahulu.  

“Para orang tua harus paham tentang apa itu paham ekstrimisme sebenarnya, agar anak kita aman,” tegasnya 

Baca Juga  Pisah-Sambut Camat Raimanuk Penuh dengan Deraian Air Mata

Lebih lanjut Menteri Abdul Halim menjelaskan, setidaknya ada tiga jalur masuk paham esktrimisme pada lembaga sekolah, Yakni, jalur guru, ekstrakulikuler keagamaan, dan kurikulum atau mata pelajaran.

Sekolah, juga diminta benar-benar mewaspadai ketiga jalur tersebut untuk mengantisipasi jalur penyebaran paham ekstremisme. 

Dalam hal ini, guru dinilai memiliki peran penting di sekolah untuk menangkal paham ekstremisme. Disisi lain, guru juga bisa jadi jalur penyebar paham ekstrimisme. 

Baca Juga  Perjuangan PPG - Puisi Oleh Ferminus Naitili

“Guru pendidikan agama Islam juga perlu memberikan pemahaman agar ekstremisme tertolak di benak siswa,” tuturnya. 

Pada jalur organisasi atau ekstrakurikuler bidang keagamaan, penyebaran paham ekstremisme bisa bermula melalui pola mentoring yang selama ini diterapkan dan bisa dimanfaatkan pihak tertentu yang ingin menanamkan paham ekstremisme.  

“Jalur ketiga adalah pendidikan atau kurikulum. Ekstremisme bisa saja ditanamkan lewat mata pelajaran selain agama,” pungkasnya.

Foto: Sigit/Humas Kemendes PDTT

Facebook Comments Box

Follow WhatsApp Channel matatimor.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pemuda Katolik Komisariat Cabang Kabupaten Kupang Gelar Pemilihan Kepengurusan Baru 2025–2028
Agustinian? Sekilas tentang Ordo Religius Paus Leo XIV
Mobil Pope Francis dialifungsi untuk Anak-anak di Gaza
Kamis Putih : Paus Fransiskus Kunjungi Narapidana
Sebesar 75 Persen Nara Pidana di NTT Pelaku Kekerasan Seksual
Tekunlah dengan Salib Hidupmu – Kotbah Minggu Prapaskah II
Keluarkanlah dahulu balok dalam matamu! – Kotbah Katolik
Ke Vatican, ini yang Dibahas Megawati dan Paus Fransiskus
Tag :

Berita Terkait

Senin, 12 Mei 2025 - 08:30

Pemuda Katolik Komisariat Cabang Kabupaten Kupang Gelar Pemilihan Kepengurusan Baru 2025–2028

Sabtu, 10 Mei 2025 - 11:40

Agustinian? Sekilas tentang Ordo Religius Paus Leo XIV

Selasa, 6 Mei 2025 - 23:24

Mobil Pope Francis dialifungsi untuk Anak-anak di Gaza

Kamis, 17 April 2025 - 21:19

Kamis Putih : Paus Fransiskus Kunjungi Narapidana

Rabu, 2 April 2025 - 01:52

Sebesar 75 Persen Nara Pidana di NTT Pelaku Kekerasan Seksual

Berita Terbaru

RENUNGAN KATOLIK

Homili Minggu Paskah V

Sabtu, 17 Mei 2025 - 02:06

RENUNGAN KATOLIK

Homili Minggu Paskah IV – Minggu Panggilan Sedunia

Jumat, 9 Mei 2025 - 23:18

error: Content is protected !!