Kotbah Katolik Minggu 01 September 2024

Kotbah Katolik Minggu 01 September 2024 oleh Rm. Chris Taus, Pr. Paroki Sta. Helena Lili – Camplong.

Agama Yahudi adalah satu agama dengan banyak peraturan Tata ibadah yang mengatur sampai hal-hal kecil seperti soal mencuci tangan sebelum makan.

Peraturan-peraturan ini campuran Hukum Taurat/Torah Musa, adat istiadat nenek moyang, dan aturan-aturan tambahan bikinan para ahli taurat dan farisi, dan yang jaga aturan-aturan ini adalah para taurat dan farisi.

Dalam prakteknya Hukum Taurat diabaikan, adat istiadat nenek moyang dan peraturan-peraturan tambahan lebih dipentingkan/dominan daripada Hukum Taurat. Maka segala aturan ini sangat memberatkan untuk dijalankan oleh orang Yahudi. Pada sisi yang lain, orang-orang Yahudi selalu berusaha agar ibadah mereka sesuai dengan tata aturan yang diberikan oleh Allah kpd Musa di gunung Sinai. Tetapi kaum farisi dan taurat sebagai kaum munafik, mereka membelokkannya sesuai kepentingan mereka.

Orang Yahudi punya tradisi yang sangat ketat tentang TAHIR DAN NAJIS, BERSIH DAN KOTOR. Soal cuci tangan yang menjadi pokok pewartaan Injil Minggu ini. Orang Yahudi tidak akan makan kalau tidak mencuci tangan. Bagi orang Yahudi tangan yang motor bukan saja soal higienis dan kesehatan. (INGAT SAAT COVID 19, CUCI TANGAN MENJADI KEWAJIBAN).

Baca Juga  Kotbah Katolik Minggu Adventus II

Tetapi tangan yang kotor itu menajiskan. Dengan tangan kotor najis ini kalau mereka pegang/raba makanan, MAKA SEMUA ORANG YANG MAKAN DARI MAKANAN ITU LANGSUNG KENA NAJIS/KOTOR DAN BERDOSA.

SIKAP YESUS:

Yesus sangat menentang ibadah yang bersifat lahiriah. Maka Yesus biarkan murid-muridNya tidak mencuci tangan secara aturan Yahudi. Maka orang Yahudi persoalkan ini kepada Yesus. Mengapa murid-muridMu tidak mencuci tangan sebelum makan? Sebab kalau Murid-murid tidak cuci tangan maka mereka menjadi orang-orang najis, dan dengan itu mereka turut menajiskan orang lain, dan selanjutnya MEMPERLAMBAT DATANGNYA MESIAS JURU SELAAMAT.

Yesus tegaskan ini: tepatlah nubuat Yesaya tentang kamu hai orang-orang munafik. Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, tetapi hati mereka jauh dari padaKu. Perintah Allah kami abaikan, adat istiadat manusia kamu pegang teguh (Mk,7,6-8).

Baca Juga  Khotbah Minggu Paskah VII/B & Hari Komsos Sedunia Ke-55

Yesus juga tegaskan tentang cara beribadah yang salah. Hukum taurat diabaikan, dan lebih memperhatikan adat istiadat nenek moyang, dengan soal najis yang bersifat lahiriah, kamu farisi dan taurat buat pemisahan antara orang Yahudi dan Yunani. Orang berdosa dan orang saleh. Padahal ini sebenarnya hak Allah.

Yesus juga tegaskan: yang menyelamatkan manusia untuk masuk Kerajaan Allah bukan ketaatan kepada adat istiadat nenek moyang, tetapi ketaatan untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan melaksanakannya. Berbahagia orang yang mendengar sabda Tuhan dan melaksanakannya. (kita ada bulan kitab suci Nasional dengan tema: ALLAH SUMBER KEADILAN).

Dalam Perjanjian Lama: ketika Israel tiba di gunung Horeb, Musa yang tiba di Moab dan hanya memandang Tanah Kanaan dari jauh, Musa memberi pesan kepada Israel, hendaknya Israel tidak melupakan Perjanjian Sinai, dengan setia melakukan perintah-perintah Tuhan. Bila mereka setia, maka mereka akan menjadi bangga yang besar, dan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain.

Baca Juga  Paus Fransiskus : Dengan Doa, Iblis Tak Berdaya!

PESAN IMAN:

  1. untuk selamat masuk Kerajaan surga, bukan karena ketaatan adat istiadat nenek moyang, tetapi iman, dan ketaatan untuk melaksanakan perintah-perintsh Tuhan, Adat istiadat nenek moyang kita hormati karna menjaga keseimbangan Hidup dalam hubungan dengan: alam, alam leluhur, dan sesama dalam tata sopan santun.
  2. Kita orang kristen (katolik) dalam soal makanan: tidak mengenal soal HARAM ATAU HALAL. Yesus tegaskan yang masuk ke dalam diri manusia (termasuk soal makanan) TIDAK MENAJISKAN TETAPI YA G KELUAR DARI MANUSIA ITULAH YANG MENAJISKAN. Seperti: keserakahan, curi, percabulan zinah, iri dengki, dendam dan marah,dll. Karena itu HATI-HATI JAGA HATI UNTUK SEGALA KETAMAKAN.
  3. Selamat menjalani bulan kitab suci Nasional, baca, renungan dalam hati dan laksanakan. Berbahagialah yang mendengarkan Sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.

HARI MINGGU BIASA 22