Tim Gabungan Menemukan Korban Tenggelam di Desa Meotroi-Malaka
Tim Gabungan, TNI,POLRI,TAGANA dan Masyarakat Desa Meotroi, melakukan pencarian terhadap korban Baltasar Berek (55) yang tenggelam di cekdam, Desa Meotroi, Kecamatan Laenmanen, Kabupaten Malaka akhirnya berbuah hasil.
Korban ditemukan tim pada pukul 10:30 pagi tadi namun dalam keadaan sudah tidak bernyawa (meninggal dunia).
Demikian informasi yang dihimpun media ini saat bersama-sama tim gabungan malakukan evakuasi korban di tempat kejadian perkara (TKP) pagi tadi. Senin (07/02/22).
Korban atas nama Baltasar Berek alias (Klemens), Tempat Tanggal Lahir: Nurobo, 10 September 1967, Jenis Kelamin : Laki-laki, Agama : Katholik, Pekerjaan : Tukang kayu, Alamat : Dusun Kianren, Desa Meotroi, Kec. Laenmanen, Kabupaten Malaka.
Kronologis kejadian seperti yang telah diberitakan oleh media ini bahwa, pada Minggu, (06/02/22) korban bersama istri, anak dan beberapa kerabat keluarga pergi ke tempat kejadian perkara (cekdam, red) untuk mencari ikan.
Sesuai pantauan media dari kemarin hingga ditemukan korban (BB), tim Tagana, Polri,Tni dan Warga masyarakat Desa Meotroi dan Keluarga korban melakukan aksi pencarian terhadap korban BB (55 tahun) yang tenggelam di cekdam selama ± 20 jam. Personil tim Tagana mengarungi cekdam/embung tersebut dikantongi dengan alat pengapung untuk membantu mencari korban di dalam cekdam dengan kedalaman air ± 8 s/d 11 meter.
Aksi pencarian ini dilakukan oleh tim bersama Masyarakat saat tiba di lokasi kejadian, pada Minggu (06/02/22) malam hingga Senin, 07/02/22.
Kapolres Malaka melalui Kasatreskrim AKP Jamari, SH; MH menyampaikan terima kasih kepada tim dari TAGANA (Dinsos), TNI, dan masyarakat setempat, karena atas kerja sama tersebut dapat menemukan jenazah korban.
Lanjut AKP Jamari, aksi pencarian ini memerlukan waktu yang lama karena kejadiaannya ± 18:30. Selanjutnya, pihaknya melakukan pencarian sejak kemarin malam sampai hari ini, Senin (07/02/22) jam 03:00 pagi, pihaknya rehat lalu melanjutkan lagi pencarian dan dibantu oleh masyarakat sekitar hingga pukul 10:30 korban BB ditemukan oleh tim.
“Dari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas Nurobo menerangkan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan, korban meninggal murni karena tenggelam. Selanjutnya, kita (pihak kepolisian, red) akan menyerahkan korban (BB) kepada keluarga, dan pihak keluarga pun menerima kematian korban dengan lapang dada karena murni tenggelam,” jelas AKP Jamari.
Dikatakan AKP Jamari, saat melakukan aksi pencarian terhadap diri korban BB, dirinya dibantu oleh Kanit Pidana Umum (Pidum), Kapolsek Laenmanen dan anggotanya, Rekan-rekan Tagana dan masyarakat sehingga bisa menemukan korban BB di TKP.
Terpisah, Marianus Usu Bau alias (Rian), salah satu warga Desa Meotroi yang ikut bergabung bersama tim Tagana dan pertama kali mendeteksi keberadaan korban di kedalaman ± 4 meter, ketika ditemui media ini menyampaikan bahwa, sejak Minggu (06/02/22) malam, sekitar 2 jam bersama keluarga dan masyarakat setempat coba mencari korban (BB) dengan cara berenang di sekitar tempat tenggelamnya korban. “Kami tidak bisa menyelam ke dasar cekdam karena sudah malam. Setelah itu, tim Tagana datang untuk membantu guna mencari korban,” ungkap Rian.
Dikatakan Rian, sebelum tim Tagana mendatangi lokasi kejadian, telah hadir terlebih dahulu pihak Kepolisian Sektor Laenmanen untuk menginvestigasi lokasi kejadian dengan cara memasang cross line disekitar tempat tenggelamnya korban (BB).
“Kami melakukan tindakan mencari terhadap korban (BB) secara tradisional yakni, dengan menggunakan alat bantu berupa sebatang bambu yang sudah diberi alat pengait agar bisa digunakan untuk mencari korban, dibanding tim tagana yang sudah difasilitasi dengan alat bantu berupa pengapung, speed board dan alat bantu lainnya,” tuturnyaDijelaskan Rian, saat melanjutkan aksi pencarian bersama tim Tagana pada hari ini Senin, 07/02/22, awalnya dia mencoba untuk menggunakan alat bantu tradisional yang sudah disediakan.
“Saya mencoba untuk berenang sambil menarik alat pengait tersebut. Awalnya, alat tersebut tersangkut disebuah batu yang berada di dasar cekdam dengan kedalaman ± 4 meter. Saya berusaha untuk menyelam ke dasar untuk memastikan. Ternyata hanya sebuah batu yang tersangkut alat pengait,” tandas Rian.
Dilanjutkan Rian, usai memastikan keadaan di dasar cekdam, dirinya kembali keluar ke permukaan air. Namun, oleh karena rasa tidak puas dirinya kembali menyelam ke dasar cekdam dengan bantuan alat pengait yang ada.
“Saya selam di dasar cekdam dengan cara memegang alat bantu yang sedang dikendalikan oleh salah satu warga yang ikut mencari korban sejak kemarin. Saya memegang alat bantu itu, sambil menyelam ke bawah. Setiba di dasar air saya sempat menyentuh celana yang dipakai oleh korban (BB). Saya mencoba untuk pastikan, ternyata korban (BB) yang berada di dasar cekdam dengan posisi tidur tengkurap. Saya berusaha untuk mengevakuasi korban dari kedalaman air ± 4 meter menuju permukaan air,” urai Rian.
Diketahui bahwa, korban BB ditemukan di TKP tepat pukul 10:30 oleh warga masyarakat (Rian) yang turut bersinergi bersama tim Tagana Kabupaten Malaka, tepatnya di hilir embung dengan jarak ± 4 meter. Saat ini korban (BB) sudah dievakuasi ke kediamannya di Dusun Kianren, Desa Meotroi.
Adapun berbagai pihak yan turut menyaksikan aksi pencarian ini yakni, Kapolsek Laenmanen bersama staf, Mantan Kepala Desa Meotroi, Tokoh Agama, Tokoh Adat, dan sebagian Masyarakat Desa Meotroi, Kasatreskrim Polres Malaka, Pemerintah Desa setempat dan masyarakat yang sempat hadir.S/N Tim