HARI MINGGU TRITUNGGAL MAHAKUDUS
Ul. 4: 32-34.39-40; Rom. 8: 14-17; Mat. 16: 16-20
- Bacaan Pertama Ul. 4: 32-34.39-40
Tidak cukup dengan mengatakan “saya percaya kepada Tuhan.” Kita harus bertanya kepada diri kita: Apa ALLAH yang saya percaya berbuat sesuatu bagiku? Apa ada perbedaan antara, ALLAH orang Muslim, dan ALLAH orang Katolik? Kita semua berpikir secara sederhana saja bahwa apakah ALLAH orang Muslim dan ALLAH orang Kristen cuma memilik nama yang sama? Kita semua tahu bahwa kita memiliki ALLAH yang sama, akan tetapi apabila kita ditanya untuk mendefenisikan ALLAH kita, bagaimanakah caranya kita akan menjelaskan? Saya sangat pasti bahwa kita kira-kira akan mendefeniskan ALLAH yang tidak berbeda dari ALLAH orang Muslim, bahkan sama dengan ALLAH orang yang tidak beragama. Bacaan-bacaan hari ini telah dipilih untuk membersihkan dari pikiran kita segala kesalahan bayagan kita tentang ALLAH yang kita miliki.
Bacaan pertama diambil dari Kitab Ulangan, sebuah kita yang ditulis untuk menghibur orang Israel di tempat pembuangan di Babylon. Penulis mengundang mereka untuk merefleksikan peristiwa besar dalam sejarah kehidupan mereka untuk menumbuhkan harapan mereka, dan untuk mencotohi ALLAH dan apa yang ALLAH telah berbuat bagi mereka dengan apa yang dikatakan orang tentang bagaimana ALLAH mereka perbuat bagi mereka. Mereka akan mengambil keseimpulan bahwa tidak ada ALLAH yang mencapuri kuat kepada umatnya. Mereka tahu bahwa mereka memiliki ALLAH yang mencintai mereka dan melindungi mereka, yang tertarik kepada umatnya, Israel, ketika mereka berada di pembuangan. Mereka tidak harus berputus asa. Gambaran tentang ALLAH yang kita peroleh dari Kitab Suci adalah ALLAH yang sangat memperhatikan persoalah hidup kita dan campur tangan dalam hidup kita untuk membantu kita.
Bacaan kedua (Rom 8: 14-17)
Paulus membicarakan tentang pembaptisan yang berpegengaruh bagi kita. Kita bukan lagi sekadar ciptaan atau hamba. Kita sekarang adalah anak ALLAH yang baik dan Ia telah membagikan hidupnya kepada kita. Roh Kudus memampukan kita untuk memohon kepada ALLAH, dalam iman dan kepercayaan: “ALLAH Yang Mahakasih”.
Itulah alasannya mengapa ALLAH menampakan diri-Nya kepada kita untuk mengatakan kepada kita bahwa kita adalah anak-Nya, sadara dan saudari dari Kristus dan dirobah oleh kekuatan Roh-Nya.
Injil (Mat 28: 16-20)
Perikop Injil Mateus yang dipilih untuk bacaa hari ini sebab bagian ini berisi ungkapan yang digunakan untuk pembaptisan orang Kristen perdana yang diselamkan ke dalam air sebanyak tiga kali dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Pada bagian terakhir dari Injil Mateus Yesus mengungkapkan pengajarannya tentang Tritunggal Mahakudus. Yesus yang bangkit mengajari keduabelasan bahwa ia memiliki kuasa atas surga dan bumi.
Bagi orang dulu, surga dan bumi artinya seluruh ciptaan. Injil memulai dengan mengatakan bahwa “pada mulanya ALLAH menciptakan surga dan bumi.” Artinya seluruh ciptaan. Kita suci mulai dengan mengatakan “ pada mulainya ALLAH menciptakan langit dan bumi”. Maka Yesus mengatakan bahwa tak satupun akan diambil daripadanya dan “kuasa” yang telah diberikan Bapa kepa-Nya.
Selanjutnya Injil mengatakan “Kuasa” yang diberikan kepada-Nya oleh “Bapa”; dilanjutkan-Nya kepada murid-murid-Nya. Mereka telah diberi tugas dengan memberikan pekerjaan-Nya yang disempurnakan dengan memberikan keselamatan kepada banyak orang, dengan mewartakan Injil dan melalui Pembaptisan (ay 19). Dua tranformasi ini dipercayakan kepada murid-murid dan ia memberikan kehidupan baru kepada mereka.
Pembaptisan bukan menghadirkan keselamatan secara otomatis. Pembaptisan merupakan benih kehiduan kelal yang harus bertumbuh dan menghasilkan buah. Para rasul telah dipenuhi dengan tugas untuk menghantar orang kepada ALLAH. Kristus mempersiapkan mereka dengan “otoritas-Nya sendiri dan diutus ke seluruh dunia. Keluarga ALLAH, Trinitas, selalu terbuka untuk menerima anak-anak baru.
Kata-kata terakhir Yesus: “Dan lihatlah, saya selalu besertamu; ya! Sampai akhir dunia (ay 20). Pada permulaan Injil, ia telah diwartakan sebagai “Emmanuel” “ALLAH beserta kita” (Mt. 1: 23). Setelah kebangkitan-Nya ia mewartakan bahwa ia selalu beserta kita.
“Keluarga Allah”, TRINITAS, adalah gambaran dari keseimbangan yang sempurna, integrasi yang penuh dan dialong cintakasih satu dengan yang lain. Kebersatuan dalam damai di “rumah” Bapa yang disempurnakan ketika “kekuatan keselamatan” dari Tuhan yang bangkit akan menggerakkan setiap orang di seluruh dunia”.
Point kedua bahwa “ALLAH berserta kita”, ALLAH selalau di dalam diri kita setiap hari sampai akhir dunia. Apakah kita percaya akan hal ini? Apakah komitas, keluarga kita menjadi tanda kehadiran ALLAH di dunia ini?
TEMA PESTA TRITUNGGAL MAHAKUDUS:
ALLAH MACAM APA YANG KITA PERCAYA KEPADANYA?
- Bacaan pertama mengatakan kepada kita bahwa ALLAH dalam Injil berbeda dengan ALLAH-ALLAH orang kafir dan dari dari ALLAH agama-agama lain: Ia tidak pernah jauh dari kita. Ia peduli dengan masalah-masalah hidup kita dan mengintervensi hidup kita.
- Injil berbicara tentang Keluarga ALLAH, Keluarga yang terbuka untuk menerima segala sesuatu. Ia akan memberikan ke dalamnya dengan “kekuatan” yang diterima dari Kristus yang bagkit.
- Bacaan kedua mengajari kita untuk memanggil ALLAH sebagai bapak.
Komsos Paroki Santa Helena Lili – Camplong
Komentar