Belu, matatimor-News : Bekerja sebagai seorang ibu rumah tangga (IRT) seharusnya rutinitas sehari-harinya itu mengurus rumah tangga, namun hal itu tidak untuk Terezia (TR).
Faktor ekonomi menjadi salah satu alasan utama bagi Trezia harus membanting tulang dan bekerja mengganti posisi suaminya yang saat ini sedang merantau di negeri jirang (Malaysia) untuk menambah ekonomi keluarga.
Korban memiliki 5 orang anak dari perkawinannya namun hingga korban menghembuskan nafas terakhir, ke 3 orang anaknya pun sedang berada diluar daerah (Merantau)
Trezia (Korban-red) awalnya bepergian bersama saudara dan ponakannya ke sawah untuk menanam padi, selang beberapa jam turun hujan deras sehingga korban bergegas berlari menuju pondok untuk berteduh, namun tiba-tiba korban disambar petir dan tersungkur sebelum tiba di pondok.
Melihat peristiwa ini saudara korban (saksi) berusaha meminta tolong terhadap sejumlah petani yang saat itu tidak jauh dari lokasi untuk melarikan korban menuju Klinik Canossa Nurobo, namun nyawa korban tidak tertolong karena sebagian tubuhnya hangus tersambar petir.
Atas peristiwa tersebut, pemerintah Desa Leuntolu langsung menyampaikan laporan ke pemerintah kecamatan Raimanuk (Camat) untuk diteruskan kepada Dinas Sosial Kabupaten Belu.
“Dionifasius Manehat (Sekdes) Leuntolu menyampaikan kalau dirinya telah melaporkan kejadian tersebut ke Camat Raimanuk sehingga mendapat instruksi untuk segera melaporkan kejadian naas ini ke dinas terkait.
Tadi begitu ada laporan dari masyarakat, kita langsung melaporkan secara lisan lewat telpon kepada Bapak Camat sehingga kita di instruksikan untuk membuat laporan resmi ke dinas sosial dengan BPBD Kabupaten Belu.
Merespon informasi tersebut, Plt.Dinas Sosial Kabupaten Belu, Dra.Sabina Mau Taek bersama jajarannya langsung menyambangi rumah duka untuk menyerahkan bantuan berupa 1 peti jenazah yang di terima secara langsung oleh keluarga korban dan disaksikan langsung oleh Kepala Desa Leuntolu Patrisius Luan dan Sekertaris Desa Dionifasius Manehat.
Kepada media ini Sabina Maut Taek menyampaikan turut berbelasungkawa kepada keluarga atas musibah ini.
Atas nama pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Belu melalui dinas sosial saya menyampaikan turut berbelasungkawa atas musibah ini.
Melalui dinas sosial, tambah Sabina, Pemerintah kabupaten belu telah mwnganggarkan 100 buah peti jenazah bagi keluarga pra sejahtera dan sampai saat ini (2023) almarhumah orang ke 4 yang kita datangi dan menyerahkan bantuan yang sama yaitu peti jenazah.
Lanjutnya, saya juga mau menyampaikan jika di kabupaten belu ini ada keluarga pra sejahtera yang meninggal dunia, baik itu karena musibah maupun karena sakit harap melalui kepala desa untuk menyampaikan kepada kita.
Pada kesempatan yang sama, mewakili masyarakat dan keluarga korban, kepala desa leuntolu Patrisius Luan menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah daerah melalui dinas sosial yang telah datang dan meringankan beban keluarga.
Mewakili masyarakat desa leuntolu dan keluarga korban, saya sampaikan limpah terima kasih kepada pemerintah daerah melalui dinas sosial dengan adanya program ini.ungkap patris
Tambahnya, ini program yang sangat baik karena dapat meringankan beban keluarga korban yang sedang berduka.tutupnya