Bagi umat Kristiani , Jumat Agung adalah salah satu tanggal terpenting dalam setiap tahun.
Asal-usulnya dari Jumat Agung sendiri, dapat ditelusuri kembali ke Alkitab orang Kristiani.
Jumat Agung ini menandai awal Paskah , karena ini adalah hari pertama Triduum Paskah – Perayaan selama tiga hari untuk memperingati penderitaan salib, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus.
Daftar Isi
Apa itu Jumat Agung?
Jumat Agung adalah hari dimana diperingati sebagai wafatnya Yesus Kristus pada kayu salib.
Sebagaimana dicatat dalam Alkitab dan diyakini oleh orang Kristen, Yesus Kristus disalibkan oleh orang Romawi setelah muridnya, Yudas, mengkhianatinya.
Umat Kristiani percaya bahwa Jumat Agung adalah hari wafatnya Yesus Kristus di kayu salib, kemudian dibangkitkan tiga hari kemudian, yang kini dirayakan sebagai hari Minggu Paskah.
Dari mana asal tradisi Jumat Agung?
Asal-usulnya dapat ditelusuri langsung kembali ke Alkitab, lebih dari 2.000 tahun yang lalu, dalam Injil Yohanes.
Sejak itu, denominasi-denominasi Kristen telah merayakan pengorbanan Yesus di Kayu Salib. Khususnya umat Katolik yang memulai perayaan selama Prapaskah , dimulai 40 hari sebelum Kamis Putih, disebut dengan Rabu Abu.
Denominasi Kristen yang berbeda mungkin merayakan hari itu dengan cara lain, tetapi semua menggunakannya sebagai waktu untuk merenungkan dan merayakan kehidupan Yesus Kristus.
Mengapa disebut Jumat Agung?
Asal usul nama Jumat Agung masih diperdebatkan, karena ada banyak arti berbeda di balik nama itu sendiri.
Pada dasarnya, (Good Friday) kata “good” berarti “baik” dalam konteks ini berarti “suci” dan menurut Oxford English Dictionary, good/baik “menunjukkan hari (atau kadang-kadang musim) di mana ketaatan agama diadakan”.
Penggunaan pertama dari istilah “guode Friday” adalah pada tahun 1290, dalam teks bernama The South English Legendary.
Jumat Agung (Good Friday) bukan satu-satunya nama yang dikenal, karena kadang-kadang disebut sebagai Jumat Suci atau Jumat Agung.
Apa saja tradisi Jumat Agung?
Tradisi Jumat Agung dapat sangat bervariasi, tergantung pada denominasi Kristen.
Secara keseluruhan, itu dilihat sebagai hari berkabung dan refleksi.
Banyak negara dan kelompok gereja memperagakan perjalanan Yesus dengan salib, sementara yang lain memilih untuk memikul salib di punggung mereka, seperti yang Yesus lakukan.
Dalam Tradisi Gereja Katolik, ada Jalan Salib, kemudian pada sore harinya, diadakan ibadat penghormatan salib Kristus.