Komonitas Difabel ITA HANESAN di Belu Galang Dana dengan Jual Ikan Bakar

BERITA22 Dilihat

Tuntutan hidup menjadi bagian dari setiap insan kehidupan tanpa mengenal kekurangan dan keterbatasan yang ada.

Sekalipun memiliki kterbatasan fisik, namun hal itu tidak menjadi sebuah halangan bagi para kaum difabel di Kabupaten Belu untuk berjuang untuk menyambung hidup.

Sebanyak 54 orang difabel yang tergabung dalam Komunitas “ITA HANESAN” yang artinya (Kita Semua Sama) menggalang dana dengan menjual ikan bakar ketiap – tiap Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) yang ada di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ketua Komunitas difabel ITA HANESAN di Kabupaten Belu, Juan Nevez menyampaikan, tujuan penggalangan dana ini untuk mencari anggaran agar pihak komunitasnya bisa di daftarkan Akte Notaris sehingga secara legalitasnya sah.

“ iya tujuan kita untuk membuat akte notaris karena kita berencana untuk membuka Yayasan sehingga teman – teman difabel yang lain kita akan akomodir semua dalam Yayasan nantinya.” Tuturnya

Tujuannya, lanjut Juan, selain mencari anggaran untuk pembuatan akte notaris, disampaing itu juga untuk pemberdayaan sesama anggota difabel yang ada di Kabupaten Belu ini.

Baca Juga  DPRD Belu Terima Puluhan Pendemo Terkait Teko

Kegiatan penjualan ikan bakar ke dinas – dinas terkait ini adalah kegiatan perdana dari Komunitas ITA HANESAN.

“ ini adalah kegiatan pertama kita, akan berlangsung selama dua hari yakni jumat dan sabtu.” Terangnya.

Untuk kesiapannya, terang Juan, saat ini dia bersama teman komunitasnya sudah mempersiapakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangganya (AD/ART) serta susunan kepengurusannya. Pasalnya, tekat kebersamaan untuk membuat akte notaris agar komonitas bisa menjadi Yayasan.

“ kita sudah siapkan semua perangkatnya. Selain itu, kita juga sudah menyiapkan proposal – proposal.” Tandasnya.

Untuk hari ini, jelas Juan, pihaknya masih memenuhi pesanan dari pada instansi – instansi dulu, dan hari kedua pihaknya akan khusus mengantar untuk teman – teman dan kenalan yang melakukan pemesan, baik itu melalui watshap, facebook, dan juga byphone.

“ khusus untuk hari pertama dan kedua ini kita menyediakan 50 porsi, untuk lima instansi dengan satu porsi harga Rp.30

Baca Juga  Ini Kata Kades Tasain Soal Media Yang Selalu Meliput dirinya
  1. modal awal kita 1 juta”ujarnya.

Ditegaskannya, untuk komunitas ITA HANESAN bukan hanya pihaknya saja, namun ada juga dewan pembinanya yakni Pdt. Melki Nobisa, dan juga Konsultan. Untuk konsultan terdiri dari 4 (empat) orang diantaranya, Filomena Loe (FPPA), Florida Roman (PPC), Konstan Ofir Kase (PPMD 3), dan Maria V. A. Fernandez.
“Khusus untuk Konsultan, tugas dan wewenangnya mereka sama atau setara dengan saya sebagai ketua.”pungkasnya.

Sementara ini, yakin Juan, untuk anggota yang datanya sudah masuk dan terdata oleh sekretaris baru 54 orang, tapi yang belum terdata masih kurang lebih 100 orang peserta. Dari 54 orang ini kita membagi menjadi 5 kelompok agar kegiatan yang komunitas kerjakan ini bisa terbagi semua tugas dan tanggung jawabnya.

“ kita harus bagi kelompok , agar semua merasa memiliki, satu kelompok kita membagi 5 orang untuk sementara. Kalo sudah terdata dan akomodir semua maka personil kelompok akan kita tambahkan, dan juga mungkin kita tambahkan lagi kelompok.”tandasnya.

Baca Juga  Putra Oesao Fc Raih Hasil Imbang Pada Laga Perdana ETMC

Untuk sementara, akuinya, pihaknya bersama komunitasnya belum memiliki Sekretarita yang permanen. Namun, dirinya sudah mendapatkan titik terang soal Sekretariat, yakni pihaknya sudah ditawarkan Rumah oleh Lurah Manumutin, Kecamatan Kota Atambua, Kabupaten Belu tepat rumah lama Lurah yang berlokasi di Depan Bandara Haliwen, Manumutin.

“ kita sudah ditawarkan rumah, beliau mau memberikan rumah lamanya untuk dijadikan Sekretariat bersama dengan Hikbat.” Teranganya.

Sebelumnya, jelas Juan, dirinya bersama teman – teman difabel yang lain pernah tergabung dalam satu komunitas yakni, “KOMPESA” (Komunitas Penyandang Disabilitas) namun ada satu dan dua hal lain sehingga usia komonitas yang pertama tidak bertahan lama

“ iya komonitas lama itu bubar karena ada satu dan dua hal didalam tubuh komonitas itu sendiri dan setelah itu kita para difabel tidak lagi terurus dengan baik sehingga kita berinisiaatif untuk perbaharui lagi.Ungkap Juan

Tinggalkan Balasan