Leuntolu merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu hingga saat ini akses jaringan listrik hanya tiang tanpa kabel.
Keadaan ini membuat masyarakat dusun Kuanitas dan Kota Sukaer merasa dianak tirikan dan benar-benar kecewa dengan pihak PLN atambua.
Desa yang berada tepat di jalan timor Raya atambua- Kupang yang seharus tidak susah untuk masyarakat mengakses jaringan listrik, namun hal itu berbeda dengan kenyataan.
Masyarakat dusun Kuanitas harus swadaya kabel untuk memperoleh listrik dari Desa Rinbesihat, Kecamatan Tasifeto Barat untuk memenuhi kebutuhan listrik sehari-hari walau tegangan listrik yang diperoleh tidak stabil (spaning naik turun).
Manuel, salah seorang warga Dusun Kuanitas, kepada media ini menyampaikan kalau tiang – tiang listrik sudah berdiri sejak tahun 2018 namun instalasi kabel hingga saat ini belum direalisasikan.
“Kami di dusun Kuanitas ini hanya mendapat tiang listrik tanpa kabel sejak 4 tahun lalu, pada hal desa lain yg jauh dari jalan umum bahkan jaraknya puluhan kilo meter tapi listriknya menyala dan sebenarnya ada apa dengan kami di dusun ini?” Tanya Manuel.
Hal yang sama disampaikan Yan warga dusun Kota Sukaer, “Kami di dusun Kota Sukaer khususnya Roti Laran ini ada belasan kepala keluarga (KK) namun kami juga hanya bisa swadaya sendiri membeli kabel dan tarik dari meteran utama yang ada di kantor desa. Bahkan dari jalan umum ke kantor desapun tidak ada satu tiang listrik, jadi kami menumpang listrik dari satu meteran milik kantor desa untuk belasan bahkan puluhan keluarga ini sehingga kadang arus listriknya naik turun (spaning) dan mengakibatkan alat elektronik yang ada kadang rusak. Kami berharap ada perhatian serius dari pemerintah melalui PLN Atambua untuk bisa perhatikan keadaan kami ini” harap Yan