ADA APA DENGAN KANCIL ?

PENDIDIKAN78 Dilihat

 Kancil yang sangat ramah. Setiap kali bertemu Singa, dia selalu tersenyum ceria, sampai Singa terpesona padanya. Saat bertemu Gajah, dia pun tersenyum manis, sampai-sampai Gajah rindu saat sehari saja tidak bertemu. 

Begitu pula dengan Buaya, hatinya selalu berbunga-bunga saat melihat senyum Kancil. Semua binatang di hutan menyukai Kancil, mereka senang bersahabat dengannya. Tapi, suatu hari, ada sesuatu yang aneh. Semua binatang tidak lagi mendapati senyum Kancil. 

“Hai, Kancil,” sapa Singa. Kancil yang biasanya menyapa dulu, kini hanya diam dan terus berjalan tanpa membalas sapaan Singa. Dia juga menutup mukanya menggunakan masker. “Kancil, kenapa, ya?” pikir Singa sambil menatap Kancil yang berlalu dari hadapannya. “Hai, ada apa,” seru Gajah menghampiri Singa tiba-tiba. “Kancil,” ujar Singa. 

Baca Juga  Tutup Dua Sekolah di Perbatasan, Ini Alasan Pemerintah

“Ada apa dengannya? Seharian aku belum melihatnya,” kata Gajah. “Kancil, tidak tersenyum,” kata Singa. “Masa, sih, kamu punya salah mungkin,” balas Gajah. “Sepertinya, tidak kok,” ujar Singa. Gajah menjadi penasaran. Dia mengajak Singa ke rumah Kancil. Ketika di dekat sungai, mereka mendapati Buaya yang sedang menangis. 

Mereka pun segera mencari tahu penyebabnya. “Kancil, tidak menepati janji untuk membantuku mengerjakan tugas sekolah,” kata Buaya. “Kancil, sungguh berubah,” ujar Singa. Selain ramah, Kancil juga terkenal sangat baik hati. Dia suka membantu siapa saja yang sedang membutuhkan bantuan. Seperti, membantu Buaya mengerjakan pekerjaan rumah. 

Tapi, tidak hari ini, Kancil tidak ada kabar. Singa dan Gajah menghibur Buaya dengan cerita-cerita lucu. Buaya pun berhenti menangis, dia segera mengusap air matanya. Mereka tertawa riang, tapi ketika mengingat Kancil, mereka menjadi sedih. Mereka tidak tahu kenapa Kancil bersikap dingin. Sebab itu, mereka memutuskan tetap pergi mengunjungi Kancil. 

Baca Juga  KUMPULAN SOAL PRETEST PPG SEMUA MAPEL

Sesampainya di rumah Kancil, mereka tidak bertemu dengannya. Hanya ada rumah yang sunyi seperti tak berpenghuni, tidak ada suara apa pun.  Mereka meninggalkan rumah dengan perasaan kecewa. Malam sudah sangat larut, Gajah kembali mengunjungi rumah Kancil. Dia ingin tahu keadaan sahabatnya itu. Perlahan Gajah mengendap-endap mengintip Kancil. 

Dia melihat asap mengepul keluar dari cerobong. Rupanya Kancil sedang berada di dekat perapian. Padahal suasana malam saat itu sangatlah panas. “Haaacim,” terdengar suara bersin. “Kancil, flu,” pikir Gajah. Gajah sangat kasihan melihat Kancil, dia segera mengambil obat dan memberikannya pada Kancil. Awalnya, Kancil enggan membukakan pintu. Dia takut Gajah akan tertular. 

Baca Juga  Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran

Tapi, Gajah tetap memaksa. Kancil segera minum obat, dan tertidur pulas. Matahari malu-malu menerobos jendela, membangunkan Kancil dari tidurnya. Gajah membantu menyiapkan makanan untuk Kancil, Singa, dan Buaya membawakan sekeranjang mentimun. Kancil sembuh, dia tersenyum bahagia. “Terima kasih, kalian sahabatku yang sangat baik,” kata Kancil. Gajah, Singa dan Buaya sangat gembira, melihat Kancil kembali tersenyum.   

Biodata penulis: Yuli Kismawati, lahir di Banyumas, 14 Juli 1988. Pernah kuliah di Fakultas Pendidikan Guru PAUD, UMP. Aktivitas sehari-hari adalah sebagai Ibu Rumah Tangga. Aktif menulis buku bacaan dan aktivitas anak. Kini tinggal di RT 02 RW 02 Desa Sokawera Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas Jateng 53162. Email : famastakw.2010@gmail.com..

Sumber: https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=tpost/xview&id=249900921

Tinggalkan Balasan