Lokakarya Budaya G20, Hadirkan Beragam Permainan Tradisional Indonesia

- Editorial Staff

Selasa, 13 September 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Borobudur, News.Matatimor– Guna memajukan, mempromosikan, dan mengingatkan kembali budaya spiritual, permainan rakyat hingga olahraga tradisional. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelanggarakan Lokakarya Budaya dan Dolanan yang di mana event tersebut salah satu rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri bidang Kebudayaan (Culture Ministers’ Meeting/CMM) G20, digelar di Wringin Putih, Borobudur, Selasa (13/9/2022).

Suparyo, Tokoh Masyarakat Wringin Putih Borobudur mengungkapkan, acara lanjutan dari event budaya dari G20 itu menampilkan beragam kesenian, kebudayaan sejak zaman dahulu, serta permainan tradisional yang dahulu pernah favorit di zamannya.

Baca Juga  Sejumlah Warga Biboki Utara Menyerang Sekelompok Warga Desa Tasain Kabupaten Belu Hingga Menimbulkan Kerusakan Berat

“Beragam permainan itu mulai dari enggrang, bakiak, hingga gredekan. Khusus untuk gredekan, permainan itu sepertinya sudah mulai punah. Padahal permainan tersebut pada zamannya sangat digandrungi. Cara memainkannya dengan di dorong dari belakang dengan kontur jalan yang menurun. Karena gredekan ini tidak bisa menggenjot. Permainan itu sudah hilang,” terangnya.

IKLAN

pasang iklan anda di sini!

Lanjutnya, melihat saat ini, di mana generasi muda sudah sangat tidak mengenal permaian rakyat, maka pihaknya akan mengusulkan agar kedepannya akan melestarikan permainan tradisional untuk dimuseumkan.

Baca Juga  Satgas Yonif 742/SWY Gelar Upacara Serah Terima Alih Kodal Pamtas RI-RDTL Sektor Timur Kepada Satgas Yonif 741/GN

“Sehingga masyarakat yang ingin melihat permaian tradisioanl tersebut bisa berkujung ke dusun ringin putih. Sedangkan untuk pasar seperti itu akan dipermanenkan,” paparnya.

Ahmad Saeful Mubarok, Masyarakat Desa Bigaran, menambahkan, saat ini generasi muda sudah sangat tidak mengenal permainan tradisional, untuk itu pada event itu pihaknya membawa dolanan janur. Pihaknya menampilkan permainan itu agar para tamu undangan tahu kalau di Jawa, janur bisa dibuat berbagai kerajianan maupun permainan benjor atau dekorasi lainnya.

Baca Juga  Sekda BELU Ajak Anggota DWP Perkuat Ketahanan Keluarga

“Kami menampilkan dolanan janur, Karena dari kita kecil sudah diajari mainan janur, tidak seperti zaman sekarang yang sudah dengan gawainya. Hari ini kita buat sebanyak-banyaknya jenis permainan seperti bola, kris, pecut, pedang-pedangan,” tuturnya.  

Foto: Agus Siswanto Infopublik

Facebook Comments Box

Follow WhatsApp Channel matatimor.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pemuda Katolik Komisariat Cabang Kabupaten Kupang Gelar Pemilihan Kepengurusan Baru 2025–2028
Agustinian? Sekilas tentang Ordo Religius Paus Leo XIV
Mobil Pope Francis dialifungsi untuk Anak-anak di Gaza
Kamis Putih : Paus Fransiskus Kunjungi Narapidana
Sebesar 75 Persen Nara Pidana di NTT Pelaku Kekerasan Seksual
Tekunlah dengan Salib Hidupmu – Kotbah Minggu Prapaskah II
Keluarkanlah dahulu balok dalam matamu! – Kotbah Katolik
Ke Vatican, ini yang Dibahas Megawati dan Paus Fransiskus
Tag :

Berita Terkait

Senin, 12 Mei 2025 - 08:30

Pemuda Katolik Komisariat Cabang Kabupaten Kupang Gelar Pemilihan Kepengurusan Baru 2025–2028

Sabtu, 10 Mei 2025 - 11:40

Agustinian? Sekilas tentang Ordo Religius Paus Leo XIV

Selasa, 6 Mei 2025 - 23:24

Mobil Pope Francis dialifungsi untuk Anak-anak di Gaza

Kamis, 17 April 2025 - 21:19

Kamis Putih : Paus Fransiskus Kunjungi Narapidana

Rabu, 2 April 2025 - 01:52

Sebesar 75 Persen Nara Pidana di NTT Pelaku Kekerasan Seksual

Berita Terbaru

RENUNGAN KATOLIK

Homili Minggu Paskah V

Sabtu, 17 Mei 2025 - 02:06

RENUNGAN KATOLIK

Homili Minggu Paskah IV – Minggu Panggilan Sedunia

Jumat, 9 Mei 2025 - 23:18

error: Content is protected !!