matatimor.net – Memperjuangkan iman dan Keluarga di Era Digital – Perintah untuk “Hormatilah ayahmu dan ibumu” (Keluaran 20:12) bukan sekadar anjuran, melainkan perintah ilahi yang membangun fondasi keluarga yang sehat dan masyarakat yang stabil. Namun, di dunia saat ini, ikatan suci ini tengah mendapat serangan. Maraknya teknologi, khususnya telepon seluler, telah menciptakan jurang pemisah antara orang tua dan anak, yang berujung pada sikap apatis, pemberontakan, dan kemerosotan moral.
Anak-anak sering kali terpaku pada layar, menyerap konten yang mengikis kepolosan dan kompas moral mereka. Mereka belajar mengumpat, berbohong, dan bahkan menonton pornografi—racun bagi jiwa mereka. Dunia digital telah menjadi pengganti hubungan yang nyata, mengurangi waktu keluarga menjadi percakapan yang terputus-putus yang mendapat sela oleh notifikasi. Hasilnya adalah generasi yang terombang-ambing, terpisah dari orang tua mereka dan, yang lebih penting, dari Tuhan.
Sebagai umat Katolik, kita harus bertanya: bagaimana kita melawannya? Jawabannya yaitu : kembali kepada kebenaran iman kita dan mengambil kembali peran kita sebagai pemimpin spiritual dan moral di rumah.
Solusi / jalan keluar memperjuangkan Iman Katolik dan Keluarga
Pertama, orang tua harus memprioritaskan kehidupan rohani mereka sendiri. Anak-anak belajar melalui contoh. Rumah yang berakar pada doa, pembacaan Kitab Suci, dan partisipasi aktif dalam Sakramen menciptakan lahan yang subur bagi iman untuk berkembang. Orang tua harus memimpin dengan kasih, kesabaran, dan ketegasan, menetapkan batasan yang melindungi anak-anak mereka dari pengaruh yang merugikan.
Kedua, dapatkan kembali waktu keluarga. Terapkan aturan yang membatasi penggunaan layar, terutama saat makan dan malam hari. Gunakan waktu ini untuk membahas hari itu, membaca Kitab Suci, dan berdoa bersama sebagai satu keluarga. Temukan kembali seni bercerita, bagikan sejarah keluarga, dan jalin hubungan yang nyata.
Ketiga, ajari anak-anak Anda untuk melihat nilai mereka di mata Tuhan. Dunia mengatakan kepada mereka bahwa mereka berharga hanya jika mereka sesuai dengan citranya, tetapi Tuhan mengatakan kepada mereka bahwa mereka diciptakan dengan menakjubkan dan mengagumkan (Mazmur 139:14). Kuatkan identitas mereka sebagai anak-anak Tuhan, yang dikasihi dan dipanggil untuk kekudusan.
Akhirnya, percayakan anak-anak Anda kepada Bunda Maria. Berdoalah Rosario sebagai satu keluarga, mohon Kepada Bunda Kita Bunda Maria untuk menjadi perantara bagi kemurnian, iman, dan perlindungan mereka. Ajari mereka untuk berpaling kepada Bunda Maria dan kepada Kristus untuk mendapatkan kekuatan.
Ini adalah pertempuran untuk jiwa anak-anak kita, dan ini adalah pertempuran yang harus kita lawan dengan doa, keberanian, dan iman yang teguh. Bersama-sama, kita dapat merebut kembali generasi ini bagi Kristus dan memulihkan perintah suci untuk menghormati orang tua kita.