FLS2N SMA di Amfoang Timur | Bagian 2

FLS2N di Amfoang Timur | Bagian 2

Salam literasi (jari tangan membentuk huruf L. Jari Kelingking, jari manis, dan jari tengah dilipat, sedangkan telunjuk berdiri tegak, dan ibu jari melintang…..selamat mencoba, semoga berhasil……hehehe)

Kita lanjutkan cerita perjalanan menuju dan pada saat kegiatan Festival seni di Amfoang Timur.

Sampai di mana ya ceritera kita di bagian pertama?

tunggu saya lihat di sini : FLS2N SMA di Amfoang Timur Bagian 1.

Kami dari SMAN 2 FATULEU BARAT

yes…..jadi sesudah kami melakukan segala sesuatu di Pos Lintas Batas Negara di Oepoli, kami melanjutkan perjalanan menuju SMAN 1 Amfoang Timur di Kifu – Desa Netemnanu Selatan.

Tiba di Sekolah itu, sudah ramai berkumpul orang-orang dari mana saja…Termasuk orang-orang yang membuka lapak di sekitar komplek SMAN 1 Amfoang Timur. Ramai! macam 17 agustusan! asyik!

Kami Tiba pukul 18 lebih, hampir pukul 19. Turun dari bus, dan kami diarahkan oleh panitia untuk segera menuju pintu gerbang, karena ada upacara penyambutan kontingen / rombongan.

Pengalungan Selendang (Beit Ana) kepada Kepala Sekolah

Luar biasa saudaraku!. Kami berdiri, berbaris. Kepala Sekolah di paling depan. Disambut tarian “maekat”.

Maekat, disini saya sebut menurut orang Dawan Timor Tengah Selatan di Amnuban. (bet lahir besar di sini)

Tarian Maekat, ditarikan oleh sekelompok pria dengan menggunakan kelewang sebagai asesoris, di kaki biasa diikat “ponof” yang terbuat dari bulu ternak kuda dan diiringi gong yang di”pukul” oleh kelompok perempuan.

Tarian Maekat yang dulunya ditarikan usai menang dalam pertempuran, kini “sbo’ maekat” sebagai tarian penjemputan tamu.

Saya sebut tarian itu maekat karena ada kelewangnya. (suni mnutu). Bet son tau di Amfoang Timur ini tarian dia pung nama apa. Yang tau tulis d komentar e…(kok jadinya bahas tarian….hhhhh jangan ke mana-mana dong).

Baca Juga  FLS2N SMA di Amfoang Timur || Bagian 1

Sesudah disambut tarian “maekat” di gerbang / gapura sekolah, Kepala sekolah sebagai ketua kontingen dikalungkan “beit ana” tanda persahabatan, dan penghargaan dari tuan rumah kepada tamu yang datang.

“Beit Ana” saya sebut menurut orang Dawan Insana di Timor Tengah Utara. (Insana Tanah Leluhur saya😁🙏)

Selendang oleh masyarakat TTU disebut “Beti Ana” saya tidak tahu di Amfoang menyebutnya apa….semoga kurang lebih sama…he he he…

Usai “Beit Ana” dikalungkan kepada kepsek, dilanjutkan lagi dengan tarian oleh anak-anak perempuan.

Mereka menari diiringi instrumen musik mp3 dari perangkat suara modern. Membentuk barisan pagar betis…kami berjalan di tengah-tengah mereka, menuju sebuah tenda yang disiapkan di tengah lapangan sekolah tersebut.

Kami lapor diri, ambil snack, menunggu sebentar, disilakan untuk makan malam. Rombongan meninggalkan sekolah, menuju tempat penginapan masing-masing.

Ada rombongan yang menginap di rumah warga masyarakat Amfoang Timur, ada yang di Rumah Kepala Desa, di kantor desa, di pos TNI, dan lain sebagainya.

Kami, sekolah kami SMAN 2 Fatuleu Barat, mendapat penginapan di Rumah Bapak Simon Seffi, kebetulan beliau juga adalah guru di sekolah kami.

Tidur…dan esoknya tanggal 8 April, perlombaan 9 jenis mata lomba segera dihelat.

Rangkaian perlombaan itu diawali dengan arak-arakan kontingen, didahului oleh kelompok drum band, sambil panitia memanggil dan mengarahkan tiap kontingen untuk berjalan dalam barisan menuju lapangan upacara.

Upacara pembukaan dimulai pukul 08.30 WITA, ketua MKKS sebagai pembina. Dalam upacara itu, ada penanpilan paduan suara merdu dari Siswa/i SMAN 1 Amfoang Timur, menyanyikan Indonesia Raya dan Mars Pendidikan NTT.

Baca Juga  Hari Guru dan Wajah Baru Pendidikan Indonesia

Ada juga dua jenis tarian dibawakan dalam upacara pembukaan itu.

Tarian nusantara dan tarian daerah do daka do! “asyik talalu e!……macam ke pembukaan final liga champion e….beta pung kawan satu bilang di beta begitu..

Lomba dimulai, Debat Bahasa Indonesia bertempat di salah satu ruangan lab, Debat Bahasa Inggris juga demikian, Tarian berpasangan bertempat di panggung yang dibuat hanya beberapa langkah dari pantai Kifu di Amfoang Timur.

Cipta dan baca Puisi digabung satu ruangan dengan Teater Monolog, Gitar Solo dan Vokal Solo digabung dan mengambil tempat di Aula Kantor Kecamatan Amfoang Timur yang berjarak sekira 200 meter dari SMAN 1 Amfoang Timur.

totalitas tanpa batas

Perlombaan berjalan seperti biasa, dan berlanjut sampai malam. Hal ini karena dalam rencana penjadwalan hanya satu hari.

Tau-tau jumlah peserta cukup banyak, khususnya pada lomba puisi dan teater monolog, serta Vokal solo dan gitar solo.

Jumlah peserta Vokal Solo dan Gitar solo 100 lebih, sedangkan cipta puisi dan teater monolog sekitar 60-an. Berkat kerja sigap panitia, semuanya bisa diselesaikan dengan tanpa kendala.

Pengumuman juara? sudah tentu kami dari SMAN 2 Fatuleu Barat juara (juara tertunda) he he he.

Saya pribadi percaya bahwa latihan yang rutin dan intens akan membuahkan hasil yang maksimal.

Berproseslah dengan baik, dan hasil takkan pernah mengkhianati usaha yang telah dibangun dalam proses itu.

Dari tujuh jenis lomba yang kami SMAN2 FATULEU BARAT ikut, (minus Debat Bing & Gitar solo) tak satupun mata lomba yang mendapatkan juara. wuaar biasa 🤭😁🙏

Baca Juga  Download Gratis RPP Bahasa Indonesia Kelas X SMA

Hati kecil memang meronta-ronta ingin menang, akan tetapi hati besar lebih sadar dan merasa diri, bahkan harus lebih tau diri😘🤪

Sesungguhnya partisipasi kita untuk ikut tampil sudah merupakan suatu kemenangan besar. Jauh2 dari Fatbar ke Oepoli 🤭

Tak harus menjadi juara kan? ikut berpartisipasi sebagai pembelajaran. satu, dua, tiga empat tahun berikut rebutlah juara…

Karena gagal sesungguhnya adalah sukses yang tertunda….ciyeeeh……kata-kata penghiburan nih yee….awkawkakwkaw

Panitianya Luar Biasa

Sebenarnya inti dari segala panjang lebar yang ada dalam tulisan saya yang saya bagi menjadi dua bagian ini adalah TERIMA KASIH PANITIA. Dalam hal ini keluarga Besar SMAN 1 Amfoang Timur, dan seluruh pihak yang telah mempersiapkan segala sesuatu sebagai tuan rumah yang boleh saya katakan sekali lagi.

Tuan Rumah Luar Biasa…… ada berbagai hal yang bisa kami pelajari dari sini di SMAN 1 Amfoang Timur.

Mari kita saling melengkapi. Saling berbagi, demi kemajuan pendidikan di NTT, restorasi pendidikan? iya kali ya!

Oke? saya rasa cerita yang panjang dan bikin pusing karena gaya penulisan yang amburadul ini kita akhiri sudah, TAPI INGAT!,,,, bahwa menulis itu tak harus lewat workshop, atau seminar, atau pelatihan yang katanya butuh anggaran besar.

Menulis itu…ya menulis. Ambil ponselmu, ambil penamu, ambil laptopmu, tuliskan apa yang kau pikirkan! lakukan secara terus menerus..lama-lama bukan saja bukit tetapi menjadi gunung saudaraku….! percaya itu!

…….cukup su dolo bet su swak