Daftar Isi
Dua Program, Dua Tujuan
Pemerintah Indonesia kini mengembangkan dua model sekolah baru: Sekolah Garuda dan Sekolah Rakyat. Keduanya lahir dari semangat yang sama — meningkatkan kualitas pendidikan — tetapi berangkat dari tujuan dan sasaran yang sangat berbeda.
Sekolah Garuda berfokus pada pembentukan siswa berprestasi dan berdaya saing global, sementara Sekolah Rakyat bertujuan memberikan akses pendidikan gratis bagi anak dari keluarga miskin atau miskin ekstrem.
Sekolah Garuda: Pendidikan Unggulan untuk Siswa Berprestasi
Sekolah Garuda adalah program pendidikan unggulan yang menggabungkan kurikulum nasional dan standar internasional. Sekolah ini dirancang untuk mencetak generasi unggul di bidang sains, teknologi, rekayasa, dan matematika (STEM).
Pemerintah menyiapkan dua jenisnya:
Sekolah Garuda Baru, yaitu sekolah baru dengan fasilitas modern; dan
Sekolah Garuda Transformasi, yaitu pengembangan sekolah yang sudah ada menjadi berstandar unggulan.
Sistemnya menggunakan asrama (boarding school) agar pembelajaran dan pembinaan karakter bisa berlangsung penuh waktu.
Meskipun seleksi dilakukan secara ketat berdasarkan prestasi, siswa dari keluarga kurang mampu tetap memiliki kesempatan karena sebagian biaya ditanggung negara.
Dengan demikian, Sekolah Garuda menjadi wadah bagi siswa cerdas dari berbagai daerah untuk berkembang menjadi SDM unggul berkelas dunia.
Sumber: Tirto.id, Detik.com
Sekolah Rakyat: Pendidikan Gratis untuk Kaum Rentan
Berbeda dengan Sekolah Garuda, Sekolah Rakyat hadir sebagai solusi pemerataan akses pendidikan.
Program ini ditujukan khusus bagi anak-anak dari keluarga miskin atau miskin ekstrem, terutama yang masuk dalam desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Seluruh biaya pendidikan di Sekolah Rakyat — termasuk seragam, makan, buku, dan asrama — sepenuhnya ditanggung negara.
Sekolah ini juga menerapkan sistem boarding school agar siswa dapat dibina secara akademik, karakter, dan kedisiplinan secara menyeluruh.
Kurikulum yang digunakan tetap berbasis nasional, namun disesuaikan dengan konteks lokal dan kebutuhan daerah. Tujuannya bukan untuk mencetak siswa elit, melainkan untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan gratis dan berkualitas.
Sumber: Antaranews.com, Indonesia.go.id
Perbedaan Mendasar Sekolah Garuda dan Sekolah Rakyat
- Tujuan dan Sasaran
Sekolah Garuda menargetkan siswa berprestasi yang siap bersaing di tingkat global.
Sekolah Rakyat menargetkan anak-anak dari keluarga miskin agar tidak tertinggal secara pendidikan. - Sistem Pembiayaan
Di Sekolah Garuda, siswa dari keluarga menengah bisa tetap membayar biaya tertentu, sementara siswa miskin mendapat keringanan atau beasiswa.
Di Sekolah Rakyat, semua siswa sepenuhnya gratis — tanpa biaya apapun. - Kurikulum dan Orientasi
Sekolah Garuda menggunakan kurikulum nasional dengan tambahan muatan internasional dan fokus STEM.
Sekolah Rakyat menerapkan kurikulum nasional yang kontekstual dengan fokus pembentukan karakter dan keterampilan dasar. - Fasilitas dan Lingkungan Belajar
Sekolah Garuda memiliki fasilitas canggih dan laboratorium berstandar tinggi.
Sekolah Rakyat difokuskan pada kelayakan fasilitas dasar agar seluruh siswa bisa belajar dengan layak dan sehat. - Fungsi Sosial dan Peran Strategis
Sekolah Garuda berperan menciptakan SDM unggul yang siap menghadapi tantangan global.
Sekolah Rakyat berperan menutup kesenjangan pendidikan antar kelompok sosial di Indonesia.
Dua Jalur Menuju Indonesia Emas
Meski berbeda arah, Sekolah Garuda dan Sekolah Rakyat saling melengkapi dalam membangun sistem pendidikan nasional yang adil dan berkualitas.
Sekolah Garuda adalah simbol keunggulan, sedangkan Sekolah Rakyat adalah simbol pemerataan.
Dengan dua model ini, pemerintah berusaha memastikan bahwa anak cerdas dari kota besar maupun anak miskin di desa terpencil sama-sama memiliki masa depan melalui pendidikan.
Sumber: BeritaSatu.com, Detik.com
Sekolah Garuda dan Sekolah Rakyat adalah dua wajah baru pendidikan Indonesia yang mencerminkan dua cita-cita besar bangsa: keunggulan dan keadilan.Pemerintah tidak hanya menyiapkan anak bangsa untuk bersaing di dunia global, tetapi juga memastikan tidak ada satu pun anak Indonesia yang tertinggal karena kemiskinan.








