Mengapa Orang Percaya Berita Palsu?

- Author

Sabtu, 18 Maret 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dunia kini diguncang oleh kepopuleran berita palsu. Bahkan kini agak sulit untuk membedakan mana berita palsu dan mana berita yang sebenarnya. Kita bisa melihat dari beberapa Perhelatan politik yang dikatakan bisa menjadi salah satu akibat terjadinya berita kebohongan publik.
Perhelatan politik itu baik di tingkat internasional maupun dalam negeri. Ketika pemilihan presiden AS beberapa waktu yang lalu, popularitas berita palsu ini mengalahkan berita sebenarnya. Atau juga kita bisa melihat dari beredarnya berita-berita hoax menjelang Pilgub DKI, Pilwalkot di beberapa Kota di Indonesia, dan sebagainya

Sebuah analisis BuzzFeed menemukan bahwa top 20 berita palsu menghasilkan lebih banyak share, LIKE, reaksi dan komentar dibandingkan dengan top 20 berita dari organisasi berita utama di bulan menjelang pemilu. Pertanyaannya mengapa orang percaya berita palsu tersebut?

Baca Juga  SEJARAH SINGKAT ATM

Penelitian psikologis menunjukkan bahwa paparan berulang dari informasi palsu dapat mengubah keyakinan orang yang benar. Fenomena ini disebut efek kebenaran ilusi (illusory truth effect). Efek ini terjadi pada semua orang, termasuk orang-orang yang mengetahui kebenaran. Penelitian menunjukkan bahwa bahkan orang-orang yang tahu bahwa Paus Francis tidak membuat dukungan terhadap presiden tertentu sewaktu pemilu AS akan rentan percaya terhadap headline Pope endorses Trump ketika mereka telah melihatnya beberapa kali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pengulangan mengarah ke keyakinan

Orang-orang mengira bahwa pernyataan yang mereka dengar dua kali lebih benar daripada yang mereka temui hanya sekali. Ini artinya, dengan hanya mengulangi, informasi palsu tampak lebih benar.

Dalam penelitian terbaru, peneliti lain menemukan bahwa efek ini tidak terbatas pada pernyataan jelas atau yang tidak diketahui. Pengulangan juga dapat meningkatkan kepercayaan terhadap pernyataan yang bertentangan dengan pengetahuan peserta sebelumnya. Ini berarti bahwa memiliki pengetahuan yang relevan sebelumnya tidak melindungi orang dari efek kebenaran ilusi. Informasi diulang terasa lebih benar, bahkan jika itu bertentangan dengan apa yang sudah Anda ketahui.

Baca Juga  Ini Dampak Pokemon GO Bagi Negara!

Bahkan membongkar berita palsu bisa membuat hal-hal buruk

Sebagaimana diketahui, Facebook mencari cara untuk memerangi berita palsu di situs Facebook, tetapi beberapa solusi yang diusulkan tidak mungkin untuk memperbaiki masalah. Facebook sedang mempertimbangkan memberikan label ke berita yang telah ditandai sebagai palsu dengan pesan peringatan. Secara logika cara tersebut mungkin  dapat membantu untuk mengurangi berbagi berita palsu, namun penelitian psikologi menunjukkan bahwa hal tersebut hanya berpengaruh sedikit untuk mencegah orang dari percaya bahwa artikel tersebut benar.

Baca Juga  Tipe Pengguna Media Sosial, dari yang Pasif Sampai Tukang Narsis

Mengoreksi setelah fakta tidak banyak membantu

Ketika media mempublikasikan artikel yang mengandung kesalahan faktual atau yang membuat pernyataan yang kemudian terbukti palsu, mereka mencetak koreksi atau retraksi. Akan tetapi ketika orang memiliki prasangka yang kuat, setelah update fakta dilakukan, sering tidak berpengaruh pada keyakinan mereka, bahkan ketika mereka ingat informasi tersebut telah ditarik.

Ini artinya bagi mereka yang memiliki prasangka yang kuat, perbaikan terhadap fakta salah yang terlanjur dipublikasikan tidak memiliki pengaruh berarti. Mereka cenderung tidak mempercayai fakta baru tersebut dan berpegang kepada fakta palsu yang terlanjur mereka percayai, meskipun mereka mengetahui bahwa fakta palsu tersebut telah diperbaiki atau ditarik.

sumber : http://internetsehat.id

Facebook Comments Box

Follow WhatsApp Channel matatimor.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Tekunlah dengan Salib Hidupmu – Kotbah Minggu Prapaskah II
Keluarkanlah dahulu balok dalam matamu! – Kotbah Katolik
Ke Vatican, ini yang Dibahas Megawati dan Paus Fransiskus
HATI-HATI PENIPUAN Terkait Diskon Listrik 50%
Sertifikasi Guru Dari PUSAT langsung ke Rekening Guru
KEMKOMDIGI Investigasi Dugaan Kebocoran Data Pegawai
Pesan Paus Fransiskus: Jadilah Pembawa Cahaya di Tengah Tantangan Modern
163 Orang di Amabi Oefeto Timur Terima Sakramen Krisma
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 14 Maret 2025 - 23:39

Tekunlah dengan Salib Hidupmu – Kotbah Minggu Prapaskah II

Jumat, 28 Februari 2025 - 14:17

Keluarkanlah dahulu balok dalam matamu! – Kotbah Katolik

Sabtu, 8 Februari 2025 - 14:44

Ke Vatican, ini yang Dibahas Megawati dan Paus Fransiskus

Rabu, 5 Februari 2025 - 13:03

HATI-HATI PENIPUAN Terkait Diskon Listrik 50%

Rabu, 5 Februari 2025 - 11:18

Sertifikasi Guru Dari PUSAT langsung ke Rekening Guru

Berita Terbaru

RELIGI

Bertobat : Tidak Mengulangi Kesalahan yang Sama

Sabtu, 22 Mar 2025 - 00:47

RELIGI

Puasa dan Pantang dalam Gereja Katolik

Senin, 3 Mar 2025 - 22:25

error: Content is protected !!