Belu, News.Matatimor – Net : Memperebut piala Asosiasi Sepak Bola Seluruh Indonesia (Askap PSSI) Kabupaten Belu selenggarakan turnamen sepak bola yang bertujuan untuk menjaring dan mempersiapkan para pemain dalam menghadapi ajang bergengsi turnamen sepak bola El Tari Memorial Cup (ETMC) tahun 2024 yang akan berlangsung di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.
Turnamen Askab Cup direncanakan akan berlangsung di Stadion Haliwen-Atambua selama satu bulan yakni dari 8 juni hingga 6 juli 2024.
Selain itu, panitia penyelenggara telah melakukan berbagai persiapan dan koordinasi termasuk salah satunya proses izin keramaian dari Pihak polres Belu.
IKLAN
pasang iklan anda di sini!
Hal itu dikemukakan Ketua Panitia Askab Cup, Jaoa Fransisco kepada wartawan di Atambua, Kamis 07/06/2024.

“Turnamen ini akan diikuti oleh 20 Club dengan tujuan untuk mencari bibit atau menjaring pemain untuk mengikuti ETMC tahun 2004 di Kabupaten Manggarai Barat Labuan Bajo. Jadi semua persiapan sudah kita lakukan, sekarang sedang kami koordinasi untuk proses izin keramaian dari Polres Belu,” tandas Jaoa.
Jaoa yang juga sekretaris Askab Belu ini menjelaskan turnamen sepak bola merupakan hobi dan sebuah hiburan yang dapat menyenangkan masyarakat pecinta bola. Karena melalui bola dapat menjaling keakraban dan memperat tali persaudaran antar sesama.
“Turnamen bola kaki itu adalah hiburan yang menyenangkan semua orang yang hobi. tapi kadang-kadang mental kita di lapangan ini ya, teman-teman suporter, teman-teman pemain kadang sering membuat ulah sehingga terjadi kekacauan, kerusuhan bahkan perkelahian. Nah, ini yang kita tidak harapkan. Jadi turnamen ini atas inisiatif Askab PSSI Kabupaten Belu untuk menjaring bibit pemain yang akan disiapkan untuk mengikuti ETMC nanti,” tegasnya.
Dia menuturkan untuk menghindari konflik pada pertandingan nanti, pihaknya telah melakukan koordinasi bersama pihak Polres Belu yang dihadiri oleh para manejer club yang akan berlaga di Askab Cup nanti terkait pengamanan.
“Jadi hasil koordinasi kami dengan pihak Polres Belu jelas dan tegas. Kalo terjadi kerusuhan, perkelahian langsung diskualifikasi dan ditambah lagi pada saat Technical Meeting (TM) akan dismpaikan bahwa jika terjadi kekacauan mereka akan dikenakan sanksi 1 juta rupiah dan tidak daat rekomendasi bermain selama 1 tahun,” tegas Joao.
Karena itu, kepada seluruh masyarakat, suporter, para pemain, official, pelatih dan manajer dihimbau untuk tolong membantu menjaga keamanan supaya turnamen tersebut dapat terlaksana dengan aman tentram, lancar dan sukses. Sebab main bola pertama harus main bola dengan cantik, kedua harus bisa menghibur masyarakat dan ketiga harus menang.
“Karena itu, pesan Ketua Askab Theodorus Febby Juang dan hasil koordinasi dengan Polres Belu bahwa jika terjadi kekacauan maka, tahun ini tidak akan ada turnamen berikutnya,” pinta Joao.**).