Kab.Kupang|NTT :Camat Sulamu Kabupaten Kupang Adriel Sarles Abineno mengaku jika penghasilan rumput laut petani di Kecamatan Sulamu belum begitu maksimal karena kurang adanya perhatian dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kupang, khususnya pada bibit unggul dan obat obatan. hal ini disampaikannya bertempat di Kantor Bupati Kupang Kamis 25/7/19.
Menurutnya, petani rumput laut yang ada di Kecamatan Sulamu desa Pantulan dan kelurahan Sulamu mestinya memiliki kehidupan yang lebih layak apabila mendapatkan perhatian serius dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kupang dengan memberikan bibit dan juga obat-obatan yang baik sehingga kebutuhan petani rumput laut bisa terpenuhi. namun kata dia, hal ini belum bisa dilakukan karena mereka masih belum masuk dalam kelompok dan kebanyakan hanya berusaha secara individu. oleh karena itu maka dinas belum bisa memberikan bibit unggul dan obat -obatan.
Dia menjelaskan, sebelumnya harga jual rumput laut perkilogram hanya Rp.6000 dan hanya bisa digunakan untuk menabung dan membeli beras untuk kebutuhan makan dan minuman. Namun lanjut Abineno, saat ini harga rumput laut sudah meningkat dan harga jual perkilogram mencapai Rp. 21.000. oleh karena itu petani bukan saja bisa menggunakan uang jualan tersebut untuk kebutuhan makan dan minum keluarga, namun juga bisa dijadikan sebagai alat untuk pemenuhan kebutuhan sekolah dan juga kesehatan anak -anak. Bahkan kata Camat uang tersebut juga bisa digunakan untuk membeli alat – alat mewah seperti motor, mobil dan juga membangun rumah mewah apabila ada perhatian serius dari pemerintah.
“Petani kita di sana bisa sejahtera karena harga rumput laut sudah semakin bagus dan menjadi primadona. Namun sayangnya perhatian pemerintah masih terhambat karena bantuan yang disalurkan harus melalui kelompok tani .” Tuturnya.
“Karena rumput laut jadi primadona, dan harga jualnya bagus, maka yang kerja di sana bukan saja petani tetapi PNS, POLRI dan TNI”Tambahnya.
Dia mengaku setiap panen, petani dalam sehari saja bisa menjual rumput laut kering hingga 1 ton. untuk itu dia berharap agar kedepan pemerintah daerah bisa mensinergiskan alakosi dana baik dari APBN lewat Dana alokasi Khusus, dan APBD I dan APBD II sehingga perhatian kesejatraan petani rumput laut bisa ditingkatkan di Sulamu dan Kabupaten Kupang pada umumnya.
“Setiap kali panen masyarakat disana bisa menghasilkan rumput laut sebanyak 1ton dalam sehari.bahkan dalam tahun belum lama ini kami mengirim hingga 21 ton namun, karena hambatan bibit dan obat -obatan sehingga menyebabkan penghasilan rumput laut belum memadai. Tutupnya.(Man)
Komentar