Manu Aman Mutin atau Ayam Jantan Putih dipilih sebagai nama Maskot El Tari Memorial Cup E(XXIX) di Kabupaten Malaka.
Maskot ini merupakan sebuah representasi dari kultur-kebudayaan masyarakat Malaka dari sejarah panjang hidup dalam lingkaran adat-istiadat.
Secara leksikal, “Manu Aman Mutin” (Bahasa Tetun), diasosiakan sebagai “Ayam Jago“, sebuah korelasi simbolik antara kisah perjuangan berabad-abad lalu oleh para pejuang dari tanah Malaka yang disebut “Meo“.
Para “Meo” inilah yang menjadi tulang-punggung kehidupan bermasyarakat. Secara historis, mereka adalah pahlawan bangsa yang berjuang mempertahankan kedaulatan tanah tumpah darah.
Maskot Manu Aman Mutin Malaka untuk ETMC 2019 mau menunjukkan karakter dan kewibawaan “Orang Malaka” yang hidup dan bergotong-royong dalam satu lingkaran adat Wesei-Wehali.
Ayam sebagai simbol keberanian, simbol ketangkasan, simbol kesenian, simbol budaya dalam tradisi-tradisi sakral.
Warna Maskot!
Sentuhan warna Kuning dan Hijau pada Maskot mewakili warna logo Kabupaten Malaka. Warna ini lebih erat lagi dengan jersey kebesaran PS Malaka yakni dominasi kuning dengan kombinasi hijau, hitam, atau biru sebagai jersey utama, dan dominasi hijau dengan kombinasi kuning sebagai jersey kedua atau jersey tandang.
Sentuhan warna Kuning dan Hijau pada Maskot mewakili warna logo Kabupaten Malaka. Warna ini lebih erat lagi dengan jersey kebesaran PS Malaka yakni dominasi kuning dengan kombinasi hijau, hitam, atau biru sebagai jersey utama, dan dominasi hijau dengan kombinasi kuning sebagai jersey kedua atau jersey tandang.
Oleh karena pemberian nama berkaitan erat dengan sisi historis masyarakat Malaka, maka Manu Aman Mutin “punya kepantasan” mewakili wajah Malaka sebagai MASKOT RESMI dalam gelaran pesta sepakbola terbesar di NTT, El Tari Memorial Cup.
Berikut, beberapa kutipan atau kiasan yang berkaitan erat dengan sisi simbolik ayam dengan kehidupan manusia yang dijelaskan dalam pantun atau ‘Kananuk Fehan’:
[“Manu mutin ai kmodok rani ro ulun Kokorek naseta ro foin la’o”]
Ayam putih berkaki kuning hinggap di ujung perahu, Ia berkokok lebih dahulu barulah perahu berjalan.Artinya: Bapak atau Ayahlah yang menjadi nahkoda dalam keluarga
Ayam putih berkaki kuning hinggap di ujung perahu, Ia berkokok lebih dahulu barulah perahu berjalan.Artinya: Bapak atau Ayahlah yang menjadi nahkoda dalam keluarga
[“Manu aman leo laran manu maksibar, Sibar manu leo matak lao la te’ik”]
Ayam jantan dalam kampung adalah ayam pelindung atau pengusir, Mengusir ayam dari kampung lain hingga tidak mendekat. Artinya: seorang pemuda mengharapkan agar si gadis tidak melupakan apa yang mereka janji.
Ayam jantan dalam kampung adalah ayam pelindung atau pengusir, Mengusir ayam dari kampung lain hingga tidak mendekat. Artinya: seorang pemuda mengharapkan agar si gadis tidak melupakan apa yang mereka janji.
[“Manu kokorek nee krok e kreis Ba marik mosi uma itak tur teik, let modi manono manu lian diak”]
Ayam yang berkokok itu jauh atau dekat? Pergi dan berdirilah di antara rumah kita sambil mendengar; sungguh, kokok ayam itu sangat merdu. Artinya : kebaikan seseorang selalu menjadi perhatian sesamanya.
Ayam yang berkokok itu jauh atau dekat? Pergi dan berdirilah di antara rumah kita sambil mendengar; sungguh, kokok ayam itu sangat merdu. Artinya : kebaikan seseorang selalu menjadi perhatian sesamanya.
[“Futu Manu Mea Ata keta tau tara, lalikan tau tara Manu Meo kedan”]
Menyabung ayam jago merah tidak perlu memasang taji, tanpa taji-pun Ia sudah jago. Artinya : Orang yang sudah pintar tidak perlu diajari lagi.
Menyabung ayam jago merah tidak perlu memasang taji, tanpa taji-pun Ia sudah jago. Artinya : Orang yang sudah pintar tidak perlu diajari lagi.
(re-write description: Hans Dawa) : msepakbolanalaka.wordpress.com