Dingin sang bayu menerpa wajahku
di iringi hujan yang menepuk dedaunan
mengalun sendu ditelingaku
membasahi rindu yang kian membiru
Jika bukan kepada semilir angin
lantas kepada siapa lagi
ku titipkan rindu yang lama tak bosan
menghujam kalbu
Jiwa ini muram mengingatmu
bayangmu tajam menikam
aku hanya mampu mendekap kabut dalam mimpi
selaksa mengenangmu bersama rindu yang kian menyayat