Sebanyak 18 orang anak calon, di Kapela Sta. Bernadette Tuamnanu, Desa Sillu – Stasi Sto. Bernadus Oelbeba, Paroki Sta. Helena Lili Camplong, Kab. Kupang, Minggu 16/04/2023.
Penerimaan Komuni Pertama ini dilaksanakan dalam Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh RD. Agustinus Lede Buta (RD. Gusty), Pastor Stasi Sto. Bernadus Oelbeba. Perayaan ekaristi yang bertepatan dengan Hari Minggu Paskah II dan Minggu Kerahiman ilahi ini dimulai tepat pukul 10.00 WITA, dan berakhir pada pukul 11.15 WITA

RD. Gusty dalam homilinya mengucapkan profisiat kepada umat Kapela Sta. Bernadette Tuamnanu yang makin hari makin mengalami perkembangan. RD. Gusty juga meminta para peserta komuni agar terus lebih mendekatkan diri dengan Kristus dan semakin memantapkan keyakinan akan Kristus yang telah diterima dalam rupa roti dan anggur.
IKLAN
pasang iklan anda di sini!
“anak-anak Tuamnanu yang luar biasa, setelah menerima tubuh dan darah kristus dalam Komuni pertama ini, kiranya semakin mendekatkan diri dengan Kristus dan semoga keyakin akan Kristus Tuhan kita semakin tertanam, termasuk orang tua dan pendamping, jangan hanya antar anak saat Komuni, atau saat Krisma nanti” harapnya
Perayaan Ekaristi ini dimeriahkan oleh Koor dari Umat Wilayah I Sto. Matius Pusat Paroki. Usai perayaan ekaristi, dilanjutkan dengan acara ramah tamah di pendopo Kapela Sta. Bernadette Tuamnanu.

Dalam ramah tamah ini, dihadiri oleh Pastor Paroki Sta. Helena Lili, Camplong RD. Ansel Leu, Anggota DPRD Kab. Kupang Fraksi Nasdem, Benediktus Humau, dan Anggota DPRD NTT, Johanes Oematan, tamu undangan dari pemerintah dan juga dari gereja terdekat.
RD. Anselmus Leu, dalam kesempatannya menyampaikan wejangan, berpesan kepada para penerima komuni dan juga umat yang hadir agar tidak main-main dengan Tubuh dan Darah Kristus.
“jangan main-main dengan Tubuh dan Darah Kristus. Roti yang kita terima sungguh Tubuh Kristus, dan Anggur yang diminum sungguh Darah Kristus” ungkapnya setelah mengisahkan tentang Mujizat Roti dan Anggur yang berubah menjadi daging dan darah di Prancis pada Minggu Paskah pada tahun 1331. Potongan Daging dan Darah itu masih utuh dan tersimpan hingga kini.
RD. Anselmus Leu pun menyampaikan bahwa setiap kali berperayaan ekaristi, sebagai Umat Katolik, berkesempatan menyantap dari dua meja. Makan dari Meja Sabda dalam liturgi Sabda, dan meja Tubuh dan Darah Kristus dalam liturgi ekaristi.